Home / Horor / AFRAID / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of AFRAID: Chapter 81 - Chapter 90

140 Chapters

Bab 81

"Ris, ini kenapa mbak hantunya masih ngikutin, sih?" Alina hanya melirik tak mau menoleh sepenuhnya kepada sosok hantu perempuan yang berada di belakangnya itu."Tau nih, aduh dia ngeliatin aja lagi," sahut Haris sambil berbisik."Kalian, ayo buruan!" seru Rossa."Pura-pura nggak liat aja, Lin!" Haris memberi kode pada Alina untuk bergegas.Akhirnya ketiga remaja itu bergegas menuju minimarket. Setelah selesai menemani Rossa, mereka bertemu dengan Jeff dan temannya yang bernama Paul. "Hei, kalian mau pulang ke pesantren, kan?" tanya Jeff.Haris menganggukkan kepalanya mengiyakan."Bagaimana kalau kami antar, soalnya kami juga penasaran mau meliput pesantren kalian?" Jeff memberikan penawaran.Haris menatap ke arah Alina dan Rossa yang menjawab dengan anggukan kepala mengiyakan.*Di dalam mobil mini bus yang disewa oleh Jeff, Alina melihat sebuah tas besar yang ada di bawah kakinya. Terdengar
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 82

"Astagfirullahaladzim, itu apa?" Pak Ustaz tampak terkejut kala melihat sesuatu di punggung Paul. "Nah, itu yang mau saya kasih tau juga, Pak," bisik Haris."Tenang Ris, sepertinya dia nggak tau kalau diikutin sama makhluk gaib," ujarnya."Iya, Pak Ustaz. Apa kita ajak masuk ke dalam dulu aja, gimana?" tanya Haris.Ustaz Amir akhirnya mengiyakan. Jeff dan Paul mengambil gambar sekeliling pesantren seraya melakukan wawancara dengan penanggung jawab pesantren kala Pak Kiai sedang tak berada di tempat. "Aku punya ide, Ris," ucap Alina."Ide apa?""Begini nih, kalau menurut aku sebaiknya kamu tarik anak itu lepas dari gendongannya pas Paul nggak sadar, nah kamu bawa deh anak itu ke sini kita interogasi, gimana?" Alina memberi ide pada Haris."Emang kamu berani tanya langsung hantu itu?" "Nggak sih, hehehe."Paul akhirnya menuruti Ustaz Amir. Ia duduk di teras depan kamar milik pak ustaz. Perlaha
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Bab 83

Haris kembali ke pesantren sambil membawa sekantong belanjaan di tangannya."Apaan tuh, Ris?" tanya Marisa yang menghadang langkah pemuda itu."Ini titipannya Ustaz Amir.""Aku minta ya, kamu kan orangnya baik hati dan tidak sombong, hehehe," ucap Marisa penuh percaya diri sambil meraih satu bungkus Chiki dan teh dingin dalam kemasan botol yang Haris beli untuk Alina."Yah, jangan diambil dong!" Haris mencoba meraih apa yang gadis itu ambil."Emang kenapa, sih? Boleh kan ini buat aku, masih banyak yang lain tuh! Lagian nanti juga pak ustaz nggak marah percaya deh. Makasih ya Haris." Marisa berlalu meninggalkan pemuda itu begitu saja."Hmmm… celamitan banget itu anak." Pemuda itu kembali ke rumah singgah milik Ustaz Amir."Nah, ini dia orangnya dari tadi ditungguin juga," ucap Rossa saat melihat Haris hadir."Maaf ya maaf tadi aku ketemu Marisa, Chiki pesanan kamu sama tehnya Alina diambil, maaf ya."
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 84

Keesokan harinya, Jeff dan Paul datang ke pesantren. Rossa dan Alina menarik Jeff menjauh. Sementara itu, Ustaz Amir dan Haris mencoba menginterogasi Paul mengenai kecelakaan yang menimpa Siska.Alina menceritakan pada Jeff mengenai hantu anak kecil yang bernama Siska, korban tabrak lari. Di kepala anak itu banyak bersimbah darah yang masih mengalir ke wajahnya. Siska ditinggalkan begitu saja di selokan depan rumahnya yang saat itu kondisinya sepi."Are you sure?" tanya Jeff yang sebenarnya tidak percaya dengan cerita hantu.Namun, ia mendengar teriakan Paul yang menggebrak meja dan membuat semua yang mendengar memandang ke arah rumah Ustaz Amir termasuk Jeff, Alina dan Rossa.Rossa yang terkejut langsung memeluk Alina yang ketakutan kala mendengar gebrakan Paul dari dalam. Jeff segera menghampiri dan mendengar semua penuturan rekannya yang ketakutan melihat penampakan Siska."Kalau menurut aku ya, setau aku Siska kayak gitu nemplok di pu
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 85

Alina datang dari kamar mandi dengan wajah sayu dan menunduk. Tak ada bekas luka dan seolah-olah tak ada yang terjadi pada gadis itu. Marisa sampai menatap penuh tanya. Ia juga menoleh ke arah Ayu yang beranggapan sama."Kenapa dia baik-baik aja, Yu?" bisik Marisa."Mana aku tau, mungkin dia nggak kepeleset dan udah bersihin wc," sahut Ayu seraya berbisik juga."Lin, makan malam yuk!" ajak Indah.Alina hanya menganggukkan kepalanya. Ia dan Rossa lantas mengikuti Indah menuju tempat makan para santriwati. Marisa dan Ayu juga ikut serta meskipun dalam hati mereka sangat merasa bingung.Setelah selesai makan malam, semuanya kembali ke asrama masing-masing. Pukul tiga dini hari mereka dituntut untuk bangun melaksanakan salat tahajud berjamaah.Di dalam kamar asrama, Alina langsung membaringkan dirinya dan terlelap. Rossa sampai menatap gadis itu dengan heran begitu juga dengan Indah. Namun, keduanya lantas menganggap gadis itu hanya
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 86

"Bukan aku, Yu! Bukan aku!" Ayu tak mengindahkan pembelaan dari Alina. "Aku akan buat kamu mengaku!" Ayu bersiap untuk meninju perut Alina tetapi Rossa dan Indah datang memasuki kamar."Astagfirullah, kamu mau apaan si Alina?" pekik Rossa yang menarik lengan Ayu dan mendorong gadis itu jatuh.Ayu menceritakan perbuatan Marisa pada Alina saat di kamar mandi. Dia yakin karena perbuatan nakal Marisa, si Alina pasti menaruh dendam."Kamu nggak apa-apa kan, Lin?" tanya Rossa berusaha mendekat ke arah gadis yang sedang menyeka bulir bening di sudut kedua matanya itu."Apa memang aku pembunuh Marisa?"Alina menatap kedua tangannya. Ia teringat dengan sosok pembunuh dalam dirinya."Nggak mungkin, Lin, kamu bukan pembunuh Marisa," ucap Rossa."Lepaskan aku, Sa!" Alina berusaha menarik lengannya.Tiba-tiba, gadis itu menjerit histeris. "Lin, sadar Lin!" pekik Rossa.Alina m
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Bab 87

Pak Kiai datang menemui Alina bersama para asisten yang selalu mendampingi pria paruh bayu itu."Alhamdulillah... nanti malam kita mulai ritual pemisahan kamu dan jin jahat yang ada di dalam tubuh kamu ini," ucap Pak Kiai."Jadi, dia kembali? Dia membuat saya membunuh Marisa?" Alina langsung terisak dan menangis histeris meratapi dirinya yang sudah membunuh kembali.Rossa berusaha menenangkan sahabatnya. Indah datang membawa teh manis hangat untuk Alina."Minum dulu, Lin," ucap Indah."Kalian pergi! Jauhi aku! Kalian pergi dariku!" seru Alina yang menjauhi Rossa dan Indah."Sebaiknya biarkan Alina sendiri dulu," ucap Haris meminta Indah dan Rossa untuk menghindari gadis itu sesaat."Aku taruh gelas ini di meja dulu. Lin, nanti minum ya teh manisnya," ucap Indah sebelum ia melangkah pergi bersama Rossa keluar dari kamar mereka."Lin, kamu tenangin diri kamu dulu, ya. Nanti malam Pak Kiai dan Ustaz Amir akan melak
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 88

Malam itu, setelah melakukan salat isya,Kiai Haji Abdul Rahman menekankan arti penting ruqyah sebagai sarana untuk membentengi diri dari praktik sihir. Sihir, dalam paparannya, membahayakan aqidah sekaligus nyawa seseorang, oleh karenanya Islam merespon hal itu dan memberikan tuntunan ruqyah syar’iyyah dengan menggunakan Al-Quran untuk menghalau gangguan-gangguan jin, termasuk sihir. Pria dengan jubah putih dan memakai sorban di kepala itu juga menjelaskan bahwa ruqyah syar’iyyah juga harus disertai dengan kegiatan Tazkiyyah an-Nafs atau penyucian jiwa. "Semua bentuk pengobatan, harus disertai Tazkiyyah. Ruqyah tanpa Tazkiyyah maka hasilnya nol,” tukas Pak Kiai."Untuk itu saya meminta kalian yang adi sini untuk melakukan sesuai perintah saya. Kita memohon ampun dan bantuan dari Allah Yang Maha Kuasa," ucap Pak Kiai.Haris melirik ke arah jarum jam di tangan kirinya yang menunjukkan pukul delapan malam. Alina di letakkan di dalam masjid yan
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 89

Alina berhasil sembuh dari gangguan jin jahat yang mendiami di dalam tubuhnya. Namun, gadis itu masih saja bisa melihat para tak kasat mata seperti Haris.Alina memutuskan menghabiskan tahun itu di pesantren. Dia dan Haris akan memasuki sekolah saat ujian nanti menjelang begitu juga dengan Rossa. Seminggu atau dua minggu sekali, Indra akan bertanding ke pesantren untuk memastikan keadaan Alina dan Haris.Ustaz Amir memberikan usul untuk membawa murid-murid di pesantren itu untuk berkunjung ke sebuah desa. Dia akan mengadakan tafakur alam ke sebuah desa di Gunung Pelangi. Pagi itu, Alina dan rombongan pesantren sampai di bumi perkemahan yang berada di Gunung Pelangi. Dinamakan seperti itu karena di desa tersebut memiliki air terjun yang memantulkan warna pelangi kala jatuh menuruni mata airnya.Tiba-tiba, Alina mulai ketakutan saat melihat sosok penunggu gerbang komplek perkemahan yang bertubuh besar. Sosok menyerupai genderuwo berwarna hijau itu
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 90

"Kamu lihat hantu pria itu," bisik Haris."Iya, aku lihat. Dia baik apa jahat ya, Ris?" tanya Alina."Entahlah, semoga aja dia baik." Haris melirik ke arah hantu laki-laki yang diduga baru saja meninggal itu."Bagaimana ya menguasai ini, aku takut banget," bisik Alina."Aku nggak tau caranya gimana, lagian memang udah bawaan aku dari kecil bisa lihat hantu," ucap Haris.Terdengar suara Ustaz Amir yang menggunakan toa untuk memanggil seluruh peserta. Semua hadir di aula tempat perkemahan rombongan pesantren At Taqwa. Mereka mendengarkan ceramah yang dilakukan Ustaz Amir.Para murid pesantren mendengarkan dengan saksama. Setelah ceramah tersebut usai. Tim dewan guru mengadakan acara permainan yang seru. Mereka akan melukis wajah lawan mainnya dengan teknik animal printing di wajah."Ayo, Lin, kita mulai permainan melukis wajah, yuk!" ajak Rossa."Oh tau nih, lombanya main salon-salonan ya? Kalau begitu mah dari ta
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status