Home / Horor / AFRAID / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of AFRAID: Chapter 111 - Chapter 120

140 Chapters

Bab 111

Senin pagi di SMA Angkasa, Alina dan Rossa melihat Adelia yang sedang menangis di dalam toilet. Mereka mendekati gadis itu."Kamu kenapa, Del?" tanya Alina."Eh, kalian. Aku nggak apa-apa," sahut Adelia yang langsung buru-buru mengusap air matanya. "Beneran nggak apa-apa?" tanya Rossa."Bener, aku nggak apa-apa. Aku hanya stres aja kali, ujian sekolah sebentar lagi dan ayahku mau aku masuk ke universitas negeri sedangkan nilai aku pas-pasan," jawab Adelia."Oh, hanya karena itu kamu nangis? Aku malah habis lulus sekolah langsung kerja, mana punya mamaku uang buat kuliahin aku, udah kamu tenang aja," ucap Rossa.Bel sekolah tanda upacara senin pagi akan dimulai. Alina dan Rossa mengajak serta Adelia untuk mengikuti upacara. "Kalian duluan aja, aku mau ke kelas ambil topi," ucap Adelia.Alina dan Rossa akhirnya melangkah lebih dulu menuju barisan para murid untuk mengikuti upacara. Sepuluh menit kemudian, s
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 112

Sesekali gadis itu terlihat berkeringat menahan kegelisahan. Santoso yakin kalau Adelia tidak akan pernah mau melakukan tindakan aborsi secara sukarela. Menurut gadis itu, bayi yang ada dalam kandungannya itu akan membuatnya mendapatkan seorang Santoso. Dia tak peduli meski harus merebut pria itu dari keluarga sahnya.Mereka sampai di sebuah ruangan, wanita itu mempersilakan Adelia untuk berbaring di atas ranjang. Lalu, wanita itu menyiapkan sebuah suntikan yang berisi obat bius untuk gadis itu"Aku mau diapain?" tanya Adelia."Dia belum tau, ya?" Ibu Ria menoleh pada Santoso.Pria itu menjawab dengan gelengan kepala. Santoso lalu mendekati Adelia dan memeluknya dengan erat untuk terakhir kali."Bapak, ada apa ini?" tanya gadis itu dengan nada panik."Maafkan Bapak, ya, Bapak terpaksa melakukan ini, demi kebaikan kita semua," ucap Santoso seraya melepaskan pelukan dari Adelia, lalu dia memberi kecupan di dahi gadis itu.
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 113

Rossa memperhatikan raut wajah Indra kala itu. Dia tau kalau pria di sampingnya ini sangat mencintai Alina. Namun, gadis itu juga tau kalau sahabatnya itu menyukai Haris."Kakak nggak apa-apa?" tanya Rossa pada Indra."Aku nggak apa-apa, Sa, aku ikhlas kok," ucap Indra seraya tersenyum.Ponsel milik Indra kemudian berbunyi, panggilan dari rumah sakit itu memintanya untuk bergegas menuju ke rumah sakit karena ada pasien gawat darurat yang membutuhkan bantuannya."Aku nggak bisa antar kalian, aku harus kembali ke rumah sakit," ucap Indra."Ya sudah kalau begitu kita naik busway aja," ucap Rossa yang disetujui oleh semua rekannya.Tante Maya perlahan keluar dari kafe dan menghampiri Alina."Alina?" lirih wanita itu."Ta-tan-tante Maya," ucap Alina yang masih agak takut bertemu dengan tantenya.Maya langsung menghamburkan diri memeluk Alina."Maafkan aku, Tante," ucap Alina."Tante juga mi
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 114

Di pasar tradisional itu ternyata sedang diadakan bazar makanan dan barang-barang tradisional daerah setempat. Terlihat banyak juga pedagang yang menjajakan makanan tradisional dan juga pernak- pernik hiasan maupun pakaian adat setempat.Tiba-tiba, Alina langsung menundukkan kepalanya dan meremas tangan Haris karena ketakutan melihat penampakan yang baru saja ia lihat. Seorang anak berkepala botak menggelayut di punggung seorang pria paruh baya yang berjalan dengan membungkuk. Pria itu berjalan di depan keduanya."Ris, itu apa?" bisik Alina."Kayaknya tuyul deh," sahut Haris."Bapak itu bawa tuyul ke sini?""Tanya aja sana sama Bapaknya!" sahut Haris asal.Plak!Pukulan gemas Alina kali ini tepat mendarat di bahu pemuda itu."Duh, sakit banget nih pukulannya, biasa jadi kuli, ya?" ledek Haris setengah bercanda.Anak berkepala botak yang berada di gendongan itu menoleh ke arah Alina dan Haris. Anak
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 115

Hari itu, pengumuman hasil nilai ujian telah terpampang di majalah dinding sekolah. Alina berhasil mempertahankan gelar juara kelasnya. Namanya juga berada di jajaran paling atas daftar siswa berprestasi di sekolah tersebut.“Selamat ya … bangga banget aku punya sahabat sepintar kamu,” ucap Rossa seraya merangkul gadis itu dari samping.“Makasih, Rossa." Alina embalas pelukan sahabatnya lebih erat. Haris juga memberi ucapan selamat begitu juga dengan Aldo dan kawan lainnya.Di depan gerbang sekolah, Indra dan Tante Maya datang dengan seikat bunga mawar putih untuk gadis yang akhirnya hanya menganggapnya sebagai kakak tercintanya itu."Selamat ya, Lin," ucap Indra."Makasih, Kak." "Kamu pasti jadi juaranya." “Yakin banget kalau aku yang juara, pakai bawa bunga mawar segala lagi, yakin nih aku juaranya?” ledek Alina.Indra dan Tane Maya lalu saling bertatapan.“Nah lho, apa iya kamu turun peri
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 116

Rossa terlihat risih karena Aldo selalu mengikuti gerakannya. Dia sampai menjauhkan diri tetapi pemuda itu tetap saja mengikutinya.Indra tiba bersama Lisa untuk menghadiri pesta ulang tahun Alina. Haris berganti pakaian dan sudah siap memakai kostum hello kitty bernuansa merah mudah sama seperti dekorasi ulang tahun. Dia sengaja memakai itu untuk memberi kejutan pada Alina."Alina ... kamu cantik banget," puji Indra."Makasih ya, Kak." Haris datang memberi kejutan pada Alina. Meskipun kostum Hello Kitty itu membuatnya sangat kepanasan, tetapi dia tetap semangat untuk menghibur gadis pujaannya itu. Alina terlihat makin bahagia kala melihat Haris yang berada di balik kostum boneka itu.Tak lama kemudian, acara ulang tahun dilangsungkan. Rossa dan Tante Maya segera menghidangkan minuman dan puding pada para sahabat Alina yang hadir.Acara ulang tahun berlangsung sederhana sesuai keinginan Alina. Rossa bertugas menja
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 117

Dua puluh lima tahun yang lalu.Maya yang berada di bandara internasional, memesan taxi menuju rumahnya. Esok adalah hari pernikahan kakaknya yang bernama Karina. Setibanya di halaman rumah, semua dekorasi pernikahan sudah terpampang dengan cantiknya. Tanaman janur kuning yang melengkung dengan cantiknya sudah menghias dengan cantiknya.Maya disambut pelukan hangat oleh sang kakak. "Akhirnya kamu datang juga, aku kangen banget sama kamu," ucap Karina."Sama, Kak, aku juga kangen sama kakak." Keesokan harinya, hari pernikahan Karina yang dinantikan oleh kedua belah pihak akan berlangsung. Di kamar pengantin milik Karina, Maya sudah selesai memberi riasan pada sang kakak."Wah cantiknya kakakku!" seru Maya memuji kecantikan sang kakak, Karina."Ini semua berkat kamu, May," ucap Karina.Karina terlihat sangat bahagia memandang wajahnya yang terpancar aura sangat cantik hasil polesan tangan Maya, adiknya
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 118

"Aku tidak mengundang dia," sahut Maya."Lalu, kenapa dia datang ke sini?""Entahlah." Seorang wanita dengan gaun hitam dan kerudung hitam mengibaskan kipas kayu itu ke arah wajahnya."Tuan Braja, apa kita bisa mulai pemujaannya?""Belum saatnya Nyonya Mia, kita atasi pemeran utama kita yang baru saja Tina itu," ucap Braja.Raut wajah wanita itu terlihat tersenyum menyeringai penuh kebahagiaan kala itu."Baiklah, aku akan bersembunyi dulu. Aku tak ingin Amar tau kalau aku salah satu dari kalian," ucap Maya."Aku akan membuatnya menderita Maya, tenang saja. Aku akan pastikan ia menderita bersama keluarganya. Betapa balas dendam dengan cara halus ini sangatlah menyenangkan dibanding kita harus melabrak secara langsung, hahahaha," ucap Braja.Malam itu, ternyata Amar memilih untuk berhenti dari sekte sesat pemuja Ratu Agung tersebut. Dia pergi meninggalkan perkumpulan tersebut tanpa tau kalau hidupnya dan
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 119

Kembali ke masa sekarang setelah berhasil kembali dari dimensi waktu, Haris mendadak seperti seseorang yang kehilangan napas. Dadaanya terasa sesak dan napasnya mulai tak beraturan. Pemuda itu melepas sentuhannya dari tangan Tante Maya setelah menolongnya."Ris, kamu nggak apa-apa kan?" tanya Tante Maya."Nggak apa-apa, Tante." Pemuda itu mencoba untuk tersenyum dan membawa Alina serta Indra untuk keluar rumah. "Lin, ikut aku keluar sekarang!" bisik Haris."Kamu kenapa, Ris?" tanya Alina yang mengikuti langkah pemuda tersebut.Indra juga mengikuti adiknya dan menanyakan hal yang sama seperti pertanyaan Alina."Kamu harus pergi dari sini, Lin!" pinta Haris yang memperlihatkan wajah ketakutan."Elo kenapa, sih? Elo lihat hantu di dalam rumah Alina?" tanya Indra."Bang, ini lebih serem dari hantu, kita berhadapan dengan manusia yang jahatnya melebihi hantu dan pemuja iblis," tegas Haris."Aku nggak ngerti
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab 120

Pantulan sinar mentari membuat kedua mata Haris dan Alina terbuka, keduanya mulai sadar. Namun, kondisi kedua tangan mereka terikat ke belakang. Haris terikat di sebuah kursi, sedangkan Alina terikat di sebuah ranjang besi di area tengah ruangan tersebut."Ha-haris, kita di mana?" Alina berusaha menoleh pada Haris."Aku juga nggak tau, Lin." Haris berusaha menghentakkan kursi tersebut agar ikatannya terlepas. Derap langkah beberapa orang terdengar. Pintu besar yang terbuat dari kayu jati itu terbuka. Tante Maya, Braja, dan beberapa anggota sekte sesat itu datang menghampiri."Lepaskan aku!" teriak Alina saat melihat Maya."Lepaskan? Kau pikir Tante akan membiarkan kamu lepas kali ini, hahaha. Kau ini hebat juga ya bisa berpikir untuk kabur. Oh iya, akting Tante bagus, kan? Tante membuatmu merasa bersalah pada Tante dan pergi menjauh, padahal Tante selalu mengintaimu di manapun kau berada. Alina, Alina … kau ini pintar di sekolah tapi bod
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status