Semua Bab Membawa Lari Anak Kembar CEO: Bab 171 - Bab 180

362 Bab

Bab 171 - We Can Cuddle After Lunch

“We can cuddle after lunch.”Itu yang dibisikkan Alex dengan sangat seksinya di samping telinga Lara saat mereka menyantap makan siang.“Alex?”Lara memutar kepalanya pada Alex yang hanya mengedipkan sebelah matanya dengan tak berdosa.Mereka tidak mengatakan apapun lagi setelah itu. Mereka sibuk memakan makanan yang sangat enak yang disediakan oleh staf kapal pesiar yang disewakan oleh bapak Jest Alexander Suh untuk keluarga kecilnya.Lara tersenyum memandang Neo dan Shenina yang lahap makan. Dari pancaran mata dan anggukan mereka, rasanya Lara bisa menerka bahwa mereka suka dengan makanan yang mereka nikmati siang hari ini.Cuaca yang tak begitu terik dan tenangnya perairan di Seven Sisters membuat makan mereka berteman dengan rasa damai.Seusai makan dan waktunya ditutup dengan dessert yang manis, Neo yang pertama kali membuka suaranya.“Makanannya enak sekali, Papa.”Pujian dari Neo itu ... percayalah! Alex sangat suka. Dia seperti mendapat sebuah apresiasi dari anak lelakinya yan
Baca selengkapnya

Bab 172 - Kebahagiaan, Jangan Pernah Sirna

‘Apa yang ingin dia lakukan siang-siang begini?’ batin Lara penuh dengan banyak pertanyaan.Masa iya dia dan Alex harus melakukan hal panas di dalam kapal pesiar? Yang biasanya hanya dilakukan oleh pasangan bulan madu romantis dan hanya bisa Lara lihat lewat film saja?Apa dia dan Alex akan saling memeluk dan pada akhirnya mereka akan mengoyak—‘Kendalikan fantasimu, Nona Isabella!’Lara merutuki dirinya sendiri.Pipinya memanas dengan hanya membayangkan nantinya dia bersama dengan Alex akan memulai kegiatan siang hari ini dari sebatas kecupan dan—‘Bukannya sudah aku bilang kendalikan fantasimu, Laraaa?’Dia semakin kesal.Karena semakin dekat dia di tangga yang mengatarnya ke bagian bawah, maka semakin besar rasa debar jantungnya ini tak bisa dikendalikan.Desir darahnya menggila, bahkan lebih gila daripada saat dia akan menghabiskan malam pertamanya di Norway dengan Alex semalam. Kali ini karena dia tahu tempatnya sangat spesial. Ingat ‘kan tadi Alex mengatakn apa? Lara adalah wan
Baca selengkapnya

Bab 173 - More Than Cuddle

***Seperginya mereka dari Seven Sisters Waterfall, kapal pesiar bersandar kembali di fjord. Mereka kembali memasuki kota dengan mengendarai mobil. Hari sudah hampir petang saat itu. Di rumah, mereka menjumpai Nina yang sudah datang, sejenak melepas rindu lalu mereka menghabiskan makan malam dengan hati yang senang.Ada makanan dari Jakarta yang dibawakan oleh Nina, yang meraka lahap dengan hati yang senang.Menjelang malam, untuk mengantar tidur dan melunturkan mabuk kapal, Lara berendam lebih dulu di dalam bath tub. Dia melihat layar ponselnya dan mengirim pesan pada Alex agar menyusulnya ke sini jika anak-anak sudah tidur.Karena tadi Alex mengintip mereka yang berpamitan tidur lebih dulu. Senang sekaligus kelelahan, si kembar terlelap dalam sekejap. Setidaknya begitu yang dipikirkan oleh Lara.Karena pesannya pada Alex terkirim dan terbaca.Tidak lama, dia mendengar suara kenop pintu yang diputar dan langkah kaki yang mendekat. Saat Lara menoleh ke sisi kanannya, dia menjumpai Al
Baca selengkapnya

Bab 174 - I Have My Own Champagne

"Tidak dengan meninggalkanku, Nona Isabella."Lara bisa mendengar suaranya yang dalam dan tiba di sebelah telinga kanannya. Disertai dengan pelukan yang hangat dari kedua lengan Alex yang singgah di pinggangnya. Merengkuhnya dari belakang, hal yang rasanya seharian ini tidak bosan dilakukan oleh Alex."Ada apa itu dengan 'nona Isabella' darimu, Alex?""Ada Alex yang sedang dimabuk cinta."Lara menoleh ke belakang, Alex melonggarkan pelukannya dan mereka kini saling berhadapan."Kamu cantik sekali sejak pagi, aku serius. Tempat yang cantik untuk perempuan yang cantik membuat kalian menyatu dan yang terjadi akhirnya adalah pesonamu yang tumpah.""Oh my God, kamu menggunakan jurus rayuan buaya elit sekarang ceritanya?""Aku serius, Lara. Bukannya ini yang kamu minta? Tempat healing yang akan menyembuhkan lukamu, saat lukanya sudah perlahan sembuh, yang terjadi adalah Lara yang cantik. Maaf untuk sudah tidak bisa melihat kecantikanmu sejak awal kita bertemu. Kalau kita harmonis begini sej
Baca selengkapnya

Bab 175 - KENCAN

***Meninggalkan sejenak Lara dan juga Alex dengan segala kemesraan mereka dalam bulan madu yang—sangat—terlambat.....Di sini, di Jakarta. Kalisha, ada yang masih ingat dengannya?Benar, dia adalah kekasihnya Ibrani. Seorang perawat yang membuat Ibra yang gila kerja menjadi tak hanya memikirkan soal pekerjaan melainkan juga tentang kisah cintanya.Kehidupannya, untuk menjalankan prosesnya menjadi manusia normal. Pria dewasa yang memasuki umur menikah.Agar dia tak diejek Alex sebagai pacarnya laptop dan ipad, dia harus menikah.Kalisha sudah bisa dilihat oleh Ibra saat dia menjemputnya sore hari ini. Ibra mengatakan jika dia menunggu Kalisha di parkiran sehingga bertemulah mereka di sana.Kalisha melihat tangan terlambai Ibra datang dari dalam mobil yang membuatnya dengan cepat berlari mendekat.“Ibra.”“Hai,” balasnya menyapa.Dia keluar untuk melihat bagaimana cantiknya Kalisha denagn pakaian perawat yang dia kenakan.Dan itu membuatnya tersenyum tiada henti.“Ada apa dengan seny
Baca selengkapnya

Bab 176 - Bagaimana? Apa Hidupmu Sudah Bahagia?

....Keluar dari bioskop, mereka bergandengan tangan. Suasana menjadi sedikit canggung setelah berakhirnya menonton film.Kalisha tidak tahu jika film yang diangkat dari komik itu akan diberi bumbu dewasa yang seperti ini. Dan dia malah mengatakannya pada Ibra untuk mereka pergi ke sini?Ah ... mau ditaruh mana ini muka?“Jadi kamu sukanya film yang seperti itu, Kal?” Tuh ‘kan apa Kalisha bilang!Ibra pasti akan menjadikan ini sebagai senjata yang bisa ‘menikamnya’ dari arah mana saja.“Aku pikir kamu cukup innocence untuk bisa tahu film yang seseksi ini loh.”Dan bodohnya Kalisha, dia tidak melihat dulu rating yang ada di internet, rating tentang rentang usia. Jika membicarakan tentang rating film, ini sudah pasti bintang lima, bintang sepuluh, bintang kejora bahkan juga bisa.“Aku tidak tahu kalau ada adegan-adegan seksinya seperti itu, Ibra. Karena di komiknya tidak ada begitu. Kalau pun ada, tidak se ... perti itu.”Entahlah bagaimana cara Kalisha menjelaskannya tetapi rasanya Ib
Baca selengkapnya

Bab 177 - Alasan Kenapa Aku Tak Pernah Mau Menerimamu

Karel tidak peduli sekeras apa suaranya sekarang ini karena dia pikir Pramita sudah melewati batasannya.“Kenapa kamu berteriak padaku, Karel?”Tapi lihat apa yang dilakukan oleh perempuan itu dengan tanpa dosanya. Dia tersenyum, seolah apa yang baru saja dia katakan tidak memberikan efek apapun lawan yang diajak bicara.“Karena kamu mulai bersikap berlebihan.”“Berlebihan bagaimana? Mana sikapku yang berlebihan, Karel? Kamu yang lebih dulu bersikap berlebihan. Kamu menolak perjodohan kita hanya untuk mengejar perempuan yang ststusnya istri orang! Ibu dari dua orang anak, istrinya konglomerat. Mana lagi yang tidak berlebihan daripada itu?”“Tapi tidak membuat perhitungan dengan Lara! Lara tidak ada urusannya dengan kita!”“Oh? Siapa bilang Lara tidak ada urusannya dengan kita? Lara lah yang membuat kamu tidak pernah bisa menerimaku, sama sekali! Lara yang meracuni kepalamu itu dengan anggapan bahwa cintamu yang bertepuk sebelah tangan itu bisa mendapat balasan!”“Tapi aku yang memutus
Baca selengkapnya

Bab 178 - 3 Round

***Meski semua paginya indah, tetapi Alex akan menobatkan pagi ini sebagai salah satu pagi terbaiknya.Kenapa?Karena dia bisa melihat Lara yang masih terlelap dengan sangat cantik. Tangannya yang kecil memeluknya, ada di pinggangnya. Pemandangan langka karena biasanya saat Alex membuka mata, Lara sudah menghilang entah ke mana perginya.Tapi lain dengan pagi ini karena Alex masih bisa menemukannya di sini, ada di sebelah kanannya dengan wajahnya yang cantik saat Alex mengusap puncak kepalanya, mendaratkan satu kecupan di sana.Alasan Lara masih terlelap?Ah ... Alex tahu betul. Itu karena dia meghajar Lara dengan tiga ronde dalam semalam hingga dia kelelahan dan masih terlelap saat Alex membuka matanya.Tok tok tok!Satpam-satpam kecil sudah datang!Neo dan Shenina yang mengetuk pintu, Alex yakin benar soal itu. Mereka pasti akan bertanya, ‘Papa, Mama, kita akan ke mana hari ini?’“PAPAAAA?” panggilan mereka tertahan di luar pitu sebab pintunya masih terkunci.Tok tok tok!Alex tida
Baca selengkapnya

Bab 179 - Skywalk

“Jangan begini, Alex! Anak-anak lihat!” bisik Lara lirih seraya menoleh ke belakang tetapi yang ada bibirnya malah dicium oleh Alex.Salah satu alis prianya itu terangkat seolah bicara, ‘Diam atau aku akan menciummu!’“Kenapa memangnya kalau ada anak-anak? Bukannya aku sudah pernah bilang kalau kita saling menyayangi itu akan menjadi contoh yang baik buat mereka?”“Ck! Contoh yang baik apanya? Tapi yang kamu lakukan ini lebih ke mesum loh!”“Kalau memang kebelet, silahkan pergi ke kamar dulu! Biar saya yang temani Neo dan Shenina makan,” ucap Nina yang membuat Lara semakin meronta dari pelukan Alex.“Tuh! Sampai bu Nina bilang begitu. Lepas tidak?!” kesal Lara pada Alex yang akhirnya melepaskan pelukan.Mereka menoleh sekilas pada Nina yang membawakan ayam saus madu untuk si kembar yang duduk berdampingan dengan anteng di meja makan.Akhirnya Alex melepasnya, meski itu dengan bibirnya yang bisa dikuncir dengan ikat rambut milik Lara. Biarkan saja! Kadang si Alex itu memang perlu diber
Baca selengkapnya

Bab 180 - Maukah Kamu Berjanji Satu Hal?

“Kenapa kamu tanya begitu, Lara?”Alex memandang Lara, menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga saat dia mendapati ada kekhawatiran yang hebat tumbuh di dalam kedua bola matanya.“Karena saat kebahagiaan didapatkan dengan cepat, biasanya itu disertai dengan badai, Alex. Kamun tidak ingat bagaimana hari iku kita berbahagia karena kita akan punya baby? Lalu tiba-tiba kebahagiaan itu sirna. Tidak ada sama sekali terlintas di pikiran kita bahwa kita akan kehilangan dia, ‘kan?”“Itu karena saat itu orang-orang yang tidak suka dengan kita masih bebas berkeliaran di mana-mana, Lara. Tapi sekarang tidak, ‘kan? Kita tidak punya musuh lagi, Sayang. Jangan khawatir dengan apapun! Kamu akan baik-baik saja. Kebahagiaan ini, semuanya, adalah hak milik kamu. Tidak ada Nala, tidak ada Shiera lagi. Percayalah ....”Alex mengusap lembut pipi Lara yang bersemu merah.Sekilas melirik pada Neo dan Shenina yang ada di dalam pengawasan dua bodyguard miliknya yang memastikan Neo dan Shenina ada di d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
37
DMCA.com Protection Status