“Belum ada tanda-tanda juga, Nis?”tanya Bu Widya ketika sedang bersantai di ruang keluarga bersama yang lain.“Maksud Mama tanda-tanda apa?” tanya Annisa melihat ke arah Bu Widya.“Ya tanda-tanda kalau kamu hamil?” “Oh, Nisa pikir tanda apa, belum Ma,” jawab Annisa.“Em, padahal Mama sudah pengen Ssekali menimang cucu,” ujar Bu Widya lagi sinis.“Anak itu titipan Ma, Allah yang memberikannya, sama kayak jodoh, kalau belum waktunnya kata Allah, ya belum juga,” ucap Pak Danu.“Maunya yo kamu periksa tho Nis ke dokter, siapa tau rahim kamu bemasalah,” saran Bu Widya.“Iya Ma, nanti aku akan antarin Annisa ke dokter Obgyn, Mama tenang aja,” ujar Damar. Annisa hanya diam, ia melirik suaminya, semenjak keguguran sikap Bu Widya mulai berubah, ia mulai tak menyukai Annisa, mungkin karena sampai sekarang Annisa belum juga kunjung memberikan cucu padanya.“Jangan lama-lama dong, sepertinya Annisa sudah cukup lama kosong semenjak keguguran itu, apa dia tak berniat punya anak lagi?” tanya Bu Wi
Read more