Hari ini, aku memutuskan untuk mengajak Dirga berlibur ke Puncak demi menikmati udara sejuk dan keindahan alam yang masih terjaga keasriannya. Sebelumnya, Dirga sudah berusaha mengajak Zahra, tetapi sayang, dia menolak undangan tersebut. Maka dari itu, kami hanya pergi berdua saja. Di akhir pekan, banyak kendaraan berlalu lalang menuju Puncak, mencari hiburan untuk melepaskan penat usai bekerja. Perjalanan kami pun cukup terhambat oleh kemacetan. Agar tidak merasa bosan, Dirga dan aku saling mengobrol untuk mengusir kejenuhan. "Zahra memang nggak mau ikut, Ga?" tanyaku untuk memastikan. "Mana mau dia pergi dengan laki-laki, menginap pula. Tapi kalau dipikir-pikir, Zahra itu cantik juga, ya, Ka?" ujar Dirga. Aku menoleh ke arah Dirga, dia tampak semakin tertarik pada Zahra. Namun, aku tahu sejak dulu, saat kami duduk di bangku SMA, Dirga telah menaruh perasaan terhadap Zahra. Aku hanya tak begitu menanggapinya waktu itu. Kini, Dirga bertanya kepadaku, "Eh, kamu nggak suka sama Zahra,
Read more