Luis mendengkus entah sudah berapa kali, ditambah lagi sekali saat melihat Enrique melambaikan tangan di lahan parkir. Pria dewasa itu berdiri tepat di posisi persis seperti kemarin, dengan gaya yang sama. Ternyata ucapannya bukan isapan jempol, Enrique benar-benar loyal akan janjinya membawa Luis pulang, dan Luis tidak ingin pulang."Berapa ayahku membayarmu?""Kenapa ingin tahu? Jangan mengurusi uang orang lain.""Hih!"Luis kembali ke apartemen, bersama Enrique, lagi. Sebisa mungkin ia tidak mengacuhkan eksistensi teman ayahnya itu. Rasanya menyebalkan diikuti terus. Tatapan Luis sengaja menghindarinya, bikin sepat mata. Dia makan, menonton televisi, baca buku, tidur, tanpa berinteraksi sama sekali. Enrique sungguh tidak dianggap.Hingga pagi berikutnya, Enrique masih tetap teguh. Luis sampai berdecak kesal. "Kau masih akan membuntutiku hari ini?" tanyanya sambil berkacak pinggang.Enrique mengangguk. Camilan dari toples mengisi mulutnya."Begini saja, katakan pada ayahku, aku akan
Last Updated : 2023-07-25 Read more