Dylan tersenyum, lalu berkata perlahan, “Tentu saja tujuannya sama denganmu.”Tanpa banyak bicara, keduanya hanya kompak kalau sudah menyangkut kepentingan. Mereka memiliki target yang sama, yaitu Charter.Lydia duduk di samping Dylan, jarak mereka begitu dekat. Saking dekatnya sehingga mudah untuk mencium bau mint yang sejuk di tubuh Dylan. Keduanya memiliki penampilan yang sangat menarik, tentu saja hal itu akan menarik perhatian banyak orang. Tidak peduli dilihat dari sudut mana, mereka berdua tampak sangat serasi.“Untuk masalah seperti ini juga harus Pak Dylan turun tangan sendiri?” tanya Lydia.“Bu Lydia juga datang sendiri, kan?”Dylan memelankan suaranya, tapi suaranya tetap terdengar merdu dan memabukkan. Lydia melirik ke arahnya, pria itu tetap bersikap tenang seperti biasanya. Akan tetapi, rasanya ada sesuatu yang berbeda dari pria itu. Jika dibandingkan dengan pria yang sudut matanya memerah kemarin, keduanya benar-benar seperti dua orang yang berbeda. Kenapa pria ini tidak
Baca selengkapnya