DIRAJA Satu panggilan telepon yang dia terima sore ini membuyarkan konsentrasinya saat meeting untuk mengecek progess marketing, plan hiring, ekspansi dan budgeting tahun depan. Misscall dari Rama, anak buah Nero yang bertugas menjaga Ambar langsung membuat Diraja waspada dan menghubungi Rama detik itu juga. “Ya, Rama?” tanyanya sigap. ““Pak Diraja, maaf mengganggu. Tapi ada kabar urgent, Bu Ambar tadi hampir diculik–” “Come again?” tanyanya dengan nada rendah tak percaya. “Maafkan saya, Pak. Saya lalai.” “Bagaimana penjagaan kalian sampai bisa lolos, hah?! Bagaimana Ambar?” Diraja tiba-tiba bangkit dari kursinya dan membuat beberapa staf ikut terlonjak kaget. “Bu Ambar baik-baik saja. Ada di klinik kampus. Saya sudah mengabari Pak Nero dan beliau akan datang bersama Pak Darius segera,” ujar Rama dengan cepat. “Tunggu saya di sana, dan kabari perkembangannya segera. Hubungi Darius sekalian.” Tanpa menunggu jawaban Rama, Diraja menutup sambungan telepon dan setengah berlari u
Read more