Home / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Chapter 231 - Chapter 240

328 Chapters

[231] Cosplay Agen Donatur Tetap

“Sur, Sur!” Panggil Anya sembari menutup pintu kamarnya. “Duo kematian mana? Kok nggak keliatan?” tanya Anya karena tak melihat anak kembarnya bermain di ruang keluarga.“Di ruang belajar, Mbak. Lagi nemenin Mbak Jesi sekolah.”“Ehey! Mana ada mereka menemin! Gangguin kali!”Surti pun terkikik. Benar sekali apa yang dikatakan oleh majikan perempuannya. Alih-alih menemani kakak tertuanya dengan tenang, si kembar justru akan aktif berulah.Anak-anak itu mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Setiap kali ada sesuatu yang mereka tidak mengerti, mereka akan mencecar guru yang bertugas mengajari kakaknya.“Mbak Anya butuh apa? Surti bikinin.”“Teh ang..”“NYAM! NYAM-NYAM!”“.. Nget!” Sambung Anya setelah kalimatnya sempat terhenti.“Heh, Nyemot! Sopan dikit kalau jadi tamu!” Semprot Anya selaku pemilik rumah.“Sur, nanti tolong cek bel rumah. Siapa tau aja udah nggak fungsi!” Perintah Anya, menyindir Angel yang langsung menyelonong masuk ke kediamannya.“His! Urgent, Nyam. Gue perlu bant
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

[232] Dilarang Takabur, Supaya Tidak Ajur!

[FLORA AND FAUNAAAAA!!]Flora reflek menjauhkan ponsel dari lubang telinga. Teriakan Anya membuat gendang telinganya langsung berdengung nyeri saking kuatnya.“Nyam-Nyam!” Geramnya, menyentak si penelepon laknat yang tak lain adalah sahabat sekaligus adik iparnya.“Tanggung jawab lo kalau gue jadi budi!”Anya disana tertawa terbahak-bahak, sedangkan Kalingga yang berada di balik meja kerjanya, melemparkan pertanyaan kepadanya. “Honey, kamu ngidam pengen jadi laki-laki?”Mendengar pertanyaan Kalingga, tawa Anya terdengar semakin menjadi-jadi.[Alig banget Mas Lingga! Bisa-bisanya dia mikir lo mau ganti kelamin gara-gara si budi!”Flora memberengut, merasa sebal dengan ledekan Anya.“Budi tuh budek dikit, Mas Lingga. Itu singkatan kan udah ada dari jaman baheula, masa Mas Lingga nggak tau sih?!”“Oh.. Maaf ya, Mas beneran nggak tau soalnya.” Ucap Kalingga, mengangguk-anggukkan kepalanya.[Anjir!! Mas Lingga manusia goa! Dia pasti nggak pernah nongkrong mudanya]“Heh! Maksud lo laki gue
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

[233] Innalillahi, Mas Lingga!

Drama rawon pun berlanjut..Merajuknya Flora membuat Kalingga kembali meninggalkan pekerjaan di hari pertamanya bekerja. Ia tak dapat berbuat banyak, selain membawa Flora yang menangis pulang ke rumah.Beruntungnya sang ayah memahami situasi yang menjepitnya. Pria itu memberikan izinnya, meski dengan catatan ia harus mampu menenangkan menantunya.Masalahnya, menenangkan Flora ternyata tidak semudah itu!Flora menolak membeli rawon ditempat lain. Wanita itu kekeuh hanya ingin memakan masakan dari penjual yang berada di kantin perusahaan mereka.Alhasil, ketika sampai di rumah, Flora pun mengunci diri di kamar. Ia dilarang masuk, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain.“Honey, apa nggak bisa ditunda dulu makan rawonnya? Besok orangnya pasti jualan kok.”Plak!Kalingga memejamkan matanya— ini pukulan ke lima yang telah kepalanya terima sejak ia mencoba membujuk Flora. Ibunya bena
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

[234] Kalingga Bulol

“Flo, gue nggak nyang—,” baru saja Anya ingin mendekat pada sahabatnya yang malang, “hiyaaa!” Wanita itu menjerit kuat saat melihat pria yang dikiranya telah berpulang ke pangkuan Tuhan, bangkit mendudukan diri dari pembaringannya.“Set-Setaaaan!!”Anya lari terbirit-birit, begitu pula dengan Surti yang mengikuti langkah majikannya.Setelah terlalu banyak energi negatif yang dirinya keluarkan karena kelakuan-kelakuan menguras emosi sang putra, Miranti pun akhirnya tertawa melihat kesalahpahaman yang terjadi pada diri menantu kesayangannya.Seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia bahkan sampai memegangi perutnya sendiri, memukul-mukul pahanya, lalu menghapus sudut-sudut matanya yang berair.Napas Miranti ngik-ngik-kan. Ia belum bisa menormalkan dirinya. Anya sangat-sangat lucu saat ketakutan.“Ada juga yang ditakutin sama anak itu. Ibu kirain premannya Kamaru nggak takut apa-apa.”“Bu, kalau Shafa jadi Mbak Anya, boro-boro bisa lari. Kalau nggak pingsan, ya pipis di celana.”Miranti kembal
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

[235] The Real Anaknya Anya

Time flies so fast.. Tiba waktunya untuk Anya dihadapkan pada persalinan ke-duanya. Persalinan tersebut berjalan lebih mudah dibandingkan ketika melahirkan si kembar. Meski ia tetap merasakan rasa sakit yang hebat, akan tetapi Anya tak seribut dulu dalam mengekspresikan kesakitannya. Wanita itu sangat tenang, mematuhi seluruh bimbingan dokter yang membantunya. “Sekali lagi ya.. Tarik napasnya lebih dalam, than push it harder. Mommy siap? Saya hitung mundur.. Tiga, dua, yak!” Anya mengejan sekuat tenaga sembari menggenggam erat tangan Kamarudin untuk membagikan rasa sakit yang deritanya. Bibirnya terkatup rapat. Matanya pun juga terpejam. Ia bisa! Anya yakin akan hal itu! Dirinya harus mempertemukan si kecil dengan para kakaknya. Ketiga anaknya yang lain pasti sudah menunggu kehadiran adiknya. “Argh!” Jerit Anya. Ia merasakan sesuatu meluncur dari sela-sela kakinya. Bersamaan dengan itu, rasa nyeri yang menghantamnya tadi perlahan-lahan memudar. … lalu suara tangis terdengar mem
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

[236] Sambutan Untuk Michellion Hasan

Pintu kamar perawatan Anya terbuka dari luar. Hal tersebut membuat para penghuninya tersentak lalu mengalihkan tatapan mereka ke arah pintu secara bersamaan. Mereka mengira jika Anya telah dipindahkan.Sayangnya, harapan mereka musnah kala tak menemukan orang lain, selain seorang suster yang menyapa mereka dengan ramah.“Maaf Ibu, Bapak, sepertinya saya salah ruangan.” Seloroh sang suster, sopan. “Permisi..” Wanita berpamit, kemudian mengambil langkah mundur.Setelah pintu kamar hampir tertutup, pintu itu kembali terdorong masuk. “Taraaa!! I'm coming! With a newborn baby!”Sebuah seruan mengagetkan mereka. Sorot mata yang tadinya redup, kini menyala-nyala usai melihat sosok yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya.Para orang dewasa berhambur menghampiri Anya yang duduk di atas kursi roda. Dibelakangnya, Kamarudin bertindak sebagai operator yang mengoperasikan tunggangan istrinya.“Mici! Ceya uga au iyat! Was-Was!” Seru anak itu mencoba membelah orang-orang yang memblokade mamanya.“
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

[237] Rayuan Maut Opa Tanu

“Sayang, Mama tidur disini ya?! Mama pengen nemenin kamu. Kamu kan habis lahiran.”Anya menyilangkan tangannya di depan dada. “No!” tolak Anya, tegas.Ia sangat tahu alasan yang membuat mamanya ingin menginap di rumahnya. Wanita itu sedang merajuk dan menjadikan tempatnya sebagai sarang pelarian.Tidak, terima kasih!Ia mempunyai anak yang baru lahir. Ia membutuhkan ketenangan demi menjaga kewarasannya. Jika dirinya menerima sang mama, dua anggota keluarganya yang lain akan ikut menginap.Oh, itu bencana! Mereka kan sedang war.“Please,” ucap Sasmita, mengerjap-ngerjapkan kelopak mata untuk merayu putrinya.Anya menggelengkan kepala. Maaf-maaf saja! Sampai semua bulu mata mamanya rontok, ia tetap tak akan mengendurkan pertahanannya.Menerima mamanya menginap, sama halnya dengan memberikan lampu hijau, untuk menjadikan kamarnya sebagai arena duel mama, papa dan ibu tirinya.Mengapa demikian?Jawabannya tentu karena sang mama menolak tidur bertiga. Sayangnya, papanya tidak bisa tidur ta
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

[238] Sepuluh Ribu Hari

“Surti, Hey!”Anya melambai-lambaikan tangannya tepat di hadapan wajah Surti. Ia sudah berkali-kali memanggil Surti, tapi tampaknya jiwa asisten kesayangannya itu sedang tak menempel pada tubuhnya.“Eh, iy-iya, Mbak Anya.”“Kamu kenapa sih? Begadang semalem?”Surti mengiyakan. Gadis itu pun berujar, “Surti kayaknya sawan deh, Mbak. Surti mimpi yang nggak-nggak tiap merem.”“Kok bisa? Abis liat apaan emangnya?” tanya Anya, kepo. Tumben sekali Surti bermimpi yang aneh-aneh saat tertidur. Anak itu kan tak pernah lepas sembahyang. Menurut Anya, Surti termasuk hamba yang taat beribadah. Dia selalu shalat dan menyempatkan diri untuk membaca kitab suci. “I-itu.. Papa, Mama sama Maminya, Mbak Anya..”Mata Anya membulat. “Mer-mereka ngapain?” Panik Anya, sudah berpikir yang tidak-tidak mengenai ketiga orang tuanya.Secara Surti saja sampai mimpi buruk. Bisa jadi anak itu sudah melihat sesuatu yang tak sepantasnya untuk dilihat.Surti rasanya tak mampu menceritakannya. Bagaimanapun juga, merek
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

[239] Shock Therapy

“Mama, tuyang beyapa hayi agi?”Anya menghentikan usapannya pada paha kecil Michellion, Wanita itu menahan napasnya dalam, lalu menghembuskannya selembut mungkin.“Hah,” helanya, bersuara.Belum satu jam mereka bersama, Kamasea sudah 10 kali menanyakan kapan sang adik bisa memanggilnya kakak. Tolonglah! Adiknya ini manusia biasa, bukan anak jadi-jadian, yang ketika lahir langsung dapat berbicara.“Sepuluh ribu hari lagi, Sea.”“Yoh! Tot acih cegituw ja? Dak uyang-uyang imana tcih?!”Kamasea tampak tidak terima. Ia sudah tidur semalaman dan mamanya mengatakan jika hitungan harinya tidak berkurang. “Mama ohongin Ceya ya?” Selidik anak itu dengan picingan matanya yang setajam belati.“Gosh!” Anya menipiskan bibirnya. ‘Sabar,’ batinnya, meminta jiwanya untuk lebih bersabar dalam menghadapi si kepala batu.“Kakak Sea Cantik.. Kamu tanya ke Mamanya kapan, hayo?!”“Dah yama ayaknya,” lontar Kamasea tanpa keraguan.Nada suaranya begitu mantap. Anak itu sangat percaya diri hingga membuat maman
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

[240] The Gift That Anya Wants So Badly

“Surti, itu nggak bener kan? Kamu cuman ngerjain Mas Udin aja kan, Sur?” Anya sudah mendengar semuanya dari mulut Kamarudin. Suaminya itu meminta dirinya untuk tetap tenang dan membicarakannya secara baik-baik. Sinting! Mana mungkin dirinya bisa tenang! Anak buah terbaiknya ingin berhenti bekerja. Sangat mustahil untuk melakukan pengontrolan diri. “Kamu nggak betah kerja disini, Sur? Saya kurang baik, iya?” “Buk-Bukan, Mbak,” jawab Surti terbata sembari menggoyangkan telapak tangan. Tidak ada majikan sebaik keduanya. Jika diadakan pemilihan majikan terbaik, Surti akan dengan lantang mengatakan kalau posisi tersebut harus dimenangkan oleh majikannya. “Mbak sama Mas Kamaru baik banget..” “Terus kenapa kamu pengen pulang?” tanya Anya dengan suaranya yang melirih. Wanita itu sedih mengetahui Surti tak lagi betah bekerja dengannya. “Sebenernya di kampung Surti lagi banyak gosip, Mbak.” Eh? Anya dan Kamarudin pun saling tatap. Keduanya bertanya-tanya tentang hubungan antara gosip
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status