Home / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Chapter 221 - Chapter 230

328 Chapters

[221] Yang Asli Ada Badaknya

Pemberhentian terakhir perayaan tersebut berlabuh pada peristirahatan abadi ibu kandung Jesika.Anya tidak akan melupakan wanita itu— wanita yang telah melahirkan Jesika dan memberikannya kesempatan berharga untuk mengadopsi anak tertuanya.Tanpa mendiang ibu Jesika, mereka tak akan pernah bertamu. Takdir kejam yang keduanya jalani, mengantarkan Jesika ke dalam pelukan keluarganya.Untuk alasan tersebutlah, Anya juga akan mengucapkan rasa terima kasihnya. Mungkin jika ibu kandung Jesika tak memilih pergi, Jesika tidak akan menjadi bagian dari keluarga besarnya.“Mama, Mama di surga nggak boleh sedih ya..”Anya dan Kamarudin saling pandang. Ucapan Jesika menyentak keduanya.“Jesi udah nggak sedih lagi kok.”Beberapa detik kemudian, Kamarudin mengerjap dengan kepala mengangguk.Biarkanlah Jesika menganggap ibunya di surga, tempat dimana jiwa-jiwa orang yang dikasihi Tuhan berada— begitulah kiranya arti dari kerjapan mata Kamarudin.Anak itu masih terlalu kecil untuk mengetahui kenyataa
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

[222] Mencium Tingkah Ganjil Anya

Josephin menyaksikan keseruan mamanya bersama orang lain. Ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, hanya saja melihat sang mama tertawa karena pria lain membuat Josephin menghentikan kegiatan makannya.Anak laki-laki Anya itu menelan paksa makanan yang belum dirinya kunyah sampai lembut. Ia meletakkan potongan pizza ditangannya ke atas piring.“Bak Uylti..” Kepala Josephin meneleng, menatap pengasuh setianya. Ia lalu meminta bantuan Surti untuk membantu menurunkan tubuhnya dari kursi yang didudukinya.“Mau kemana, Jo?!” tanya Anya, penasaran. “Sur,” Anya mengulurkan selembar tisu yang baru saja wanita itu ambil.Seakan mengerti titah sang majikan, Surti pun mengambilnya. Perempuan itu lalu membersihkan remahan disekitar mulut anak majikannya.“Te amal andiy. Bwang au pih..”“Oh.. Yuk, Mama anterin.”Anya sudah bersiap bangun kala Josephin melarangnya.“Bak Uylti ja. Mama tan da emennya.”“Mbak Surti kan lagi maem, Bang.”“Surti juga mau ke kamar mandi, Mbak. Nggak apa-apa, biar sama S
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

[223] Aktingnya Wajib Totalitas!

Kamarudin baru saja menidurkan anak-anaknya ketika adik satu-satunya tiba di rumah. Laki-laki itu menutup pintu kamarnya sepelan mungkin, lalu menghampiri Shafa yang tengah mencium telapak tangan istrinya.“Kamu tau ini jam berapa? Kenapa nggak ngabarin kalau pulangnya malem?” tanya Kamarudin, penuh selidik.“Batre HP Shafa abis, Mas. Jadi nggak bisa ngabarin.”“Terus ngapain aja sampe baru pulang?”“Kerja kelompok,” jawab Shafa, singkat. Shafa tak berani berbicara panjang lebar. Ia takut jika sang kakak menangkap kegugupannya dan mengetahui kebohongannya.Namun sayang, sepandai-pandainya Shafa mencari cara, Kamarudin yang berusia jauh lebih tua mengenal bagaimana perangai sang adik.Kamarudin justru menaruh kecurigaan berkat penjelasan singkat adiknya— karena biasanya, Shafa akan mencatut nama teman-temannya, sekaligus memberitahukan dimana lokasi anak itu menghabiskan waktunya seharian ini.“Coba keluarin! Mas mau liat!” titah Kamarudin. Telapak tangannya menggantung, menunggu sang
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

[224] Cinta Nggak Seindah itu, Dek!

“Eh! Wait!”Anya merebut ponsel ditangan Shafa. Menekan tombol merah supaya panggilan terputus.“Nggak jadi, Mbak?” tanya Shafa. Matanya pun berbinar terang.Gadis itu benar-benar berharap jika perilaku kakak iparnya ini merupakan bentuk pembatalan niatnya.“Siapa bilang? Ya, jadi dong! Mbak mau ngasih tau Mas Udin dulu biar nggak ganggu rencana kita.”Harapan Shafa pun langsung terhempas. Bahu-bahunya semakin merosot, bersama dengan energi kehidupan yang tidak lagi tersisa dalam tubuhnya.“Jangan sedih, Dek! Mbak Anya kalau ngomong ‘A’, nggak akan jadi ‘Z,’. Apalagi ini demi ngedukung kamu.” Anya tersenyum dan senyuman itu mengandung racun tak kasat mata yang melumpuhkan rasa percaya diri Shafa.“Din!” Panggil Anya sembari memajukan tubuhnya sampai pada pinggiran sofa.Kamarudin tak membalas, membuat Anya sekali lagi memanggil nama panggilan suaminya.“Tiga kali nggak ngejawab, piring melayang ya?!” Ancam Anya, mengaktifkan mode sangarnya.Ia kan melakukan semua ini untuk membantu me
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

[225] Kok Jadi Malak!

Kamarudin membuka lengannya, “sini,” ucapnya memanggil sang adik agar masuk ke dalam pelukannya.“Mas, huwaa!!”Shafa meninggalkan tempat duduknya. Anak itu menangis tersedu-sedu dalam pelukan sang kakak.Nasib percintaannya sungguh tragis dan memalukan. Laki-laki yang dirinya bela sampai berani menentang ibu, ayah dan kakaknya ternyata tak sebaik itu. Dia bukan laki-laki bertanggung jawab yang rela melakukan segalanya untuk dirinya.Shafa malu. Andai ia menjadi anak yang penurut. Ia mungkin tidak akan patah hati sedalam ini. Rasa sakit dan kecewa yang dirinya rasakan berkali-kali lipat dahsyatnya. Sekarang hanya penyesalan yang dirinya kecap.“Ssst! Jangan kenceng-kenceng nangisnya, Dek! Anak-anak Mbak ntar bangun.”“Mas Kamaru, Mbak Anya tuh!” Rengek Shafa karena kakak iparnya tampak seperti tengah meledek dirinya.“Babe, kamu malah bikin tambah berisik jadinya.” Kamarudin menegur dengan lembut, membuat Anya berdecak karena perubahan super cepat suaminya.“Tadi aja dimarah-marahin,
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

[226] Surat Perjanjian

“Papa, Ceya uga oyeh eyanja tan?”“Papa boleh bilang nggak, nggak?”Kamasea yang berada di dalam gendongan Kamarudin menggelengkan kepalanya. “Ayus oyeh-yah!” Ujar anak itu memaksa papanya untuk mengatakan ‘iya,’ kepadanya.“Iya deh, tapi jangan banyak-banyak ya. Nanti Papa uangnya habis, Sea nggak bisa jajan lagi.”“Ote, yima ja tot.”Angka lima menjadi nominal kesukaan Kamasea. Anak itu selalu menyebutkan angka yang sama dalam setiap permintaannya.“Bangkrut deh Papa kalau kayak gini.”Sampai di dekat mobilnya, Kamarudin menurunkan tubuh si kecil. “Babe, jangan kalap!” Pesannya, mewanti-wanti sang istri. Anya sedang mencoba balas dendam padanya, jika tidak diingatkan semua hartanya mungkin akan digasak habis oleh istrinya itu.“Bentar lagi gajian sama bagi hasil loh, Pah! Nggak boleh pelit-pelit, ntar rejeki Papa seret..”“God!” desah Kamarudin. “Kamu ngehukumnya nggak seru, Babe! Itu-Itu mulu!”“Oh, minta diganti sama ngungsi ke rumah Ibu sebulan?! Ok..”“No!” Potong Kamarudin. “Si
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

[227] Membangkrutkan Om Lingga Season 1

Surat perjanjian telah ditandatangani. Kedepannya nanti, Shafa tak akan dapat bertingkah lagi hanya karena cinta bodohnya. Sekali anak itu mengulang kesalahan yang sama, maka nama keluarga yang tersemat pada dirinya akan ditarik sesuai kesepakatan.Miranti sangat puas!Walau terlihat kejam, tapi ia melakukan semua ini untuk Shafa. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya jatuh ke tangan yang salah, begitu juga dengan Miranti.“Mas Lingga, tolong simpen perjanjian ini ke brankas. Keluarin kalau dia kumat gilanya!”Shafa menahan napasnya. Selembar kertas yang ibunya ulurkan ke tangan sang kakak merupakan tali kekang hidupnya. Mulai sekarang ia harus lebih jeli dalam memilih kekasih. Jika tidak— ia akan menjadi the real gembel di jalanan.“Baek-baek kamu, Dek. Ibu sekarang punya senjata andalan loh.” Kekeh Flora, menggoda adik iparnya yang malang.“Shafa pinter kok. Dia pasti bisa belajar dari pengalaman.” Ujar Kalingga, mengusap kepala belakang Shafa. “Iya, kan, Dek?” tanya Kalingga, seol
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

[228] Membangkrutkan Om Lingga Season 2

“Ceya oyeh yi tuw?”“Of course!” lontar Anya, sangat menyakinkan.Anya lalu meminta petugas yang melayaninya untuk memberikan tas incaran putrinya.“Peluk tasnya, terus ke Om Lingga. Mbak Surti abis dibeliin tas, Sea jangan mau kalah.”“Alow dak dieyiin inana?”“Sea nangis yang kenceng. Jangan berhenti sampai Om Lingga mau beliin.”“Ote, Ceya te Om Yingga uyu.”“Eits!” Anya menarik kaos Kamasea, menghentikan si kecil yang baru saja hendak melangkah. “Maen nyelunyur aja, Mama belom selesai ngomong tauk!”“Mama uga au?” tanya Kamasea, polos.“Nggak lah! Duit Mama kan banyak, ngapain minta ke Om Lingga. Kamu aja, tapi 2 ya, yang satu buat Jesi.”Penuturan Anya itu membuat pelayan yang mengikutinya mengulum bibir. Rasanya begitu sulit untuk bersikap profesional ditengah pembicaraan tak tahu diri pelanggannya. Pelanggan yang dilayaninya itu bersikap tak sejalan dengan kalimat-kalimatnya.“Jangan mau enaknya sendiri loh, inget sama kakaknya. Jesi ntar nangis kalau nggak samaan.”“Ote-Ote! C
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

[229] Gempuran Pembuat Linglung

“Nggak lagi-lagi, Honey.”Kalingga menyusupkan kepalanya pada dada Flora. Laki-laki itu merengek, mengadukan kelakuan Anya pada sang istri.“Nggak boleh pelit-pelit, Mas Lingga. Anya cuman jahil aja itu.”Mendengar pembelaan sang istri, Kalingga pun menarik dirinya. Ia mengangkat kepalanya, lalu menatap Flora dalam. “Mentang-mentang sahabatan, kamu jadi maklumin sifatnya Anya ya!” lontarnya, ketus.“Bukannya ngebelain, Mas. Anya itu orangnya loyal loh. Hari ini dia malakkin Mas, besok dia pasti traktir Mas Lingga habis-habisan. Percaya deh sama aku. Aku tuh kenal dia udah lam-maaaa pake banget-banget!”“Mas lagi sebel loh, Hon.”Flora pun terkekeh.“Iya, nggak dikonfirmasi, aku juga tau kok, Mas.”“Honey!!”Kalingga merengek— merasa jika istrinya tengah menggodanya.“Ya Ampun, Mas Lingga. Kan aku udah bilang iya loh!”Kalingga mengerucutkan bibirnya, membuat Flora gemas hingga mengecup bibir pria itu.“Pokoknya kalau anak kita udah gede, kamu harus nyuruh dia malakkin Anya!”Istrinya
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

[230] Alexa's First Move

“LEX! ALEXIIIZ!”“HUWAAA!!”Teriakan mengguncang akal sehat yang dikeluarkan oleh Angel membuat Alexiz melemparkan asal mesin cukur ditangannya. Pria itu melesat bak mobil yang kehilangan kendali.“What hap— Kyaak!! My Darling, Honey Bunny Sweety!” Jerit Alexiz, tak kalah heboh dari istrinya.Walau belum mendapatkan penjelasan, posisi Angel yang berada di bawah ranjang telah menjelaskan apa yang telah terjadi.“Anak gue! Anak gue tengkurep sendiri kan?” tanya Alexiz, super bersemangat. Ia bahkan tak memperdulikan tali kimononya yang terlepas.“Tell me, Ngel! Aku bener kan?” Paksa Alexiz, menuntut jawaban.Angel yang ditanyai pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Alexiz tak salah menebak. Putri mereka memang berhasil mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dan yang terpenting, semua berkat usahanya sendiri. Ia sama sekali tak membantu si kecil berpantat montok itu.“Oh My God! Lexa Say..”“Eits! Jangan naek!” larang Angel, menghadang pergerakan Alexiz yang hendak menaiki ranjang.“Why
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status