Home / Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Dosen Kampret itu, Suamiku!!: Chapter 201 - Chapter 210

328 Chapters

[201] Sudah Tidak Tertolong Lagi

“Well, tujuan kita kesini sebenernya mau jadi penengah hubungan kalian yang kacau!”Anya menjadi perwakilan pertama yang membuka mulutnya. Ia mendudukkan Alexiz dan Angel dalam satu meja. Hal ini ditujukan untuk mempersingkat waktu. Dengan begini mereka akan mengetahui seberapa jauh kerenggangan yang sudah tercipta di antara keduanya.“Kacau? Kami baik-baik aja kok.” Seloroh Angel, tak merasa jika hubungannya dengan Alexiz bermasalah.“Bapak kau!” Anya pun mengumpat.“Suwer, Nyam. Gue sama Alexiz nggak ada apa-apa. Tanya aja deh sama orangnya..” Angel melirik Alexiz disampingnya. “Kita fine-fine aja kan, Lex?”Alexiz diam. Pria itu tak memberikan tanggapan. Keterdiamannya seolah membenarkan statement Anya.“See? Alexiz ngerasa kalian ada something.” Ucap Anya, memukul telak kepercayaan diri Angel.Kini Angel mengerti tujuan dari kunjungan tiba-tiba sahabatnya. Telah terjadi sesuatu dibelakangnya dan itu pastilah dipicu oleh curhatan Alexiz pada mantan dosennya. Angel ingat Alexiz hari
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

[202] Honey, Tolong Jangan Siksa Mas!

Kamarudin menekan klakson sebagai salam perpisahan. Pria itu lalu menutup kaca mobil dan menginjak pedal gas untuk meninggalkan kediaman keluarga Sasongko.“Mas nggak nyangka bakalan ngeliat Alexiz nangis. Playboy satu itu kayaknya udah tobat nasuha. Dia keliatan bener-bener cinta sama istrinya.”“He did..” Ucap Kamarudin, singkat. Ia berani menjamin jika Alexiz memang telah berubah sepenuhnya.“Mas nggak komen tentang Angel?” tanya Flora. Ia penasaran dengan penilaian suaminya.“She's great..”“Hebat apanya! Dong-Dong gitu,” celetuk Anya, terlewat jujur.Kalingga pun terkekeh. Adik iparnya sangat ceplas-ceplos. Dia tak memperdulikan ikatan kekerabatan dalam mengomentari sesuatu. Jika ‘A,’ maka dia akan mengatakan ‘A.’— itulah mengapa dia cocok bersanding dengan adiknya.“Untuk yang terjadi malam ini, Mas no comment, Anya. Mas bilang dia hebat karena dia bisa ngerubah Alexiz.”Sebagai seseorang yang mengenal Alexiz secara personal, Kalingga bahkan pernah memprediksikan lamanya pernika
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

[203] Kok Ada Orang Macem Kamu, Mas!

“Tu, uwa, yima!”“Iga-nya eyom..” Seloroh Josephin karena sang adik langsung melompat ke angka lima.Ketiga anak yang belum dijemput oleh orang tuanya itu bermain di atas karpet, ketiganya tidur tengkurap dengan masing-masing anak menatap buku bergambar yang diberikan oleh Shafa.“Yima byis tuw iga?”Kamasea meneleng, menatap sang kakak.“Utan, Ceya. Eynam!” jawab Josephin setelah berhitung dengan jari-jari kecilnya.“Yoh?!”Anak pasangan Anya dan Kamarudin itu ber-loh. Bola matanya yang bulat menebal. “Tot dituy tcih?” Kamasea keras kepala dengan mengulang kembali cara berhitungnya yang tidak benar.“Salah, Sea. Abis tiga, empat dulu, baru lima.” Jelas Jesika. Anak itu lalu menyebutkan urutan angka yang seharusnya.Argh! Sangat menggemaskan. Shafa sungguh tidak tahan dengan kelucuan para keponakannya. “Meninggal sekarang juga nggak apa-apa. Shafa nggak bakalan ada penyesalan!” Ucapnya mendramatisir.“Lulus kuliah dulu, Dek. Biaya di FK nggak murah.”“Ibu setuju sama Mas Lingga. Balik
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

[204] Kena Label Haram

Plak!Kalingga terperanjat ketika telapak tangannya ditepis oleh Flora.“Honey..” lirih Kalingga.“Nggak usah pegang-pegang!”“Mas ada salah apa, Hon?!” tanya Kalingga, memelas. Setelah mereka memasuki kamar, Flora seolah menjaga jarak darinya. Seperti yang istrinya katakan, wanita itu tidak ingin disentuh.Kalingga bingung, ia merasa tak pernah membuat kesalahan. Pagi ini pun, hubungan mereka masih baik-baik saja. Ketika terbangun dari tidur, mereka bahkan masih menyempatkan diri untuk bermesraan di atas ranjang. Mereka juga bermain bersama ketiga keponakannya sampai anak-anak itu dijemput oleh papanya.“Kamu dari tadi diemin Mas terus, Hon. Sebenernya kamu kenapa?!”“Mikir sendiri, Mas! Mas kan pinter!”Kalingga melenguh. Ia memang memiliki otak yang cerdas, tapi dirinya bukanlah sosok yang dapat membaca pikiran orang lain. Ia tak mempelajari hal-hal berbau supranatural di lingkungan belajarnya. Hampir dua puluh tahun dirinya mengenyam bangku pendidikan, guru-gurunya tak pernah meng
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

[205] Seribu Candi

Flora melipat kedua tangannya. Ia menatap Kalingga dengan gelengan kecil kepalanya.Huft!Ternyata ada saat dimana suaminya yang perfect terlihat buruk rupa. Setampan apa pun Kalingga, pria itu akan tampak jelek ketika tidur dalam keadaan menganga.Flora baru menyadarinya sekarang. Mungkin kenyataan tak lagi menjadi bias karena rasa tersinggung yang dirasakannya.“Bisa-bisanya dia malah tidur disini,” decak Flora, memijat keningnya yang berdenyut akibat kelakuan suaminya.Untunglah Flora cukup mengerti bagaimana tabiat anak-anak keluarga Hasan. Para lelaki di keluarga ibu mertuanya bukanlah tipe manusia yang mempunyai inisiatif. Sebelum menikahi Kalingga pun, ia sudah lebih dulu mengetahui kekurangan itu dari sosok adik iparnya.Tak ada yang bisa diharapkan, jadi Flora tak akan menuntut banyak. Beginilah memang watak para lelaki Hasan. Itu merupakan sifat turunan yang tidak mungkin bisa dihilangkan.“Mas, bangun.”Flora menendang pelan kaki Kalingga.Bagaimana jika ada orang yang mel
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

[206] Bukan Kuli Bangunan Jaman Kerajaan

“Wahai Kisanak! Bagaimana dengan candi yang sahabat saya minta? Sudahkah Anda bertapa di gunung untuk meminta kekuatan para pasukan lelembut?”Flora memalingkan wajahnya. Ia tidak tahan melihat raut wajah suaminya. Kejahilan Anya sangatlah totalitas. Wanita itu benar-benar tak mempunyai batas dalam menggoda Kalingga.“Mas, ileran loh ntar anaknya. Mas wajib bin kudu banget ngabulin ngidamnya Flo, Mas.”“Pff!”Bengek! Flora hampir saja meledakkan tawanya. Beruntung dirinya bisa mengendalikan diri dan mengulum bibirnya.Flora sungguh tak habis pikir. Ia mendapatkan kabar tentang kegilaan suaminya dari Anya. Pria itu menghubungi ayah mertuanya, lalu membuat beliau ketakutan hingga merencakan sebuah pelarian untuk menghindarinya.Seharusnya Kalingga menolak, menggunakan kecerdasan intelektualnya untuk menjelaskan betapa tidak logisnya permintaan yang dirinya ajukan.Namun yang terjadi, pria itu justru menggila. Padahal dia bisa menawarkan hal lain untuk dijadikan pengganti.Hah!Mau bagai
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

[207] Tet-Tot!

“Mau kemana kamu, Dek?”Kalingga bertanya sebelum langkah kaki Shafa menuruni anak tangga terakhir. Adiknya terlihat sangat cantik dengan polesan make up yang sedikit lebih tebal dari biasanya. Pakaiannya pun tergolong apik, tak seperti kala sang adik akan pergi hangout bersama teman-teman wanitanya.“Malem mingguan dong, Mas. Shafa kan anak muda..”“Eh, Eh! Mau apa?” tanya Miranti yang kebetulan sedang membawakan buah potong untuk Flora.“Malming, Bu.” jawab Shafa sembari menaik-turunkan alisnya. Bungsu Miranti itu menampakkan garis senyumnya yang melengkung indah.“Sama siapa?”Kali ini, pertanyaan tersebut berasal dari Attalaric sang ayah. Lelaki paruh baya itu menatap Shafa penuh selidik— seolah benar-benar ingin tahu dengan siapa putrinya akan menghabiskan malam minggunya.“Temen, Pak.”“Cowok?” lontar Kalingga, menuntut.Tidak adanya jawaban dari Shafa membuat Kalingga dan Attalaric berseru secara bersamaan. Pada intinya, kedua lelaki itu melarang Shafa untuk pergi keluar.“Bu!”
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

[208] Kamu yang Terbaik, Wife..

Plak!“Aduh!”Alexiz terkikik mendengar aduhan dari mulut Angel. Sekali lagi pria itu menampar pantat sang istri.“Leiz, ih!”“Kenyal banget abisnya.. Kok bisa sih pantat kamu sekenyal punya Lexa, Yang?!”Angel pun mendengus.Gemas dengan respon sang istri, Alexiz pun kian menjadi. Tangan-tangan nakalnya tak lagi menampar, melainkan melakukan remasan layaknya tengah meremas bola karet.“Astaga! Lexa belom tidur, Lex!”“Hi-hi-hi-hi! Hayo, kamu mikirnya yang nggak-nggak kan pasti?” Goda ALexiz. Papa Alexa itu mengeram rendah, “engh!” lalu menjatuhkan pukulan pelan saking gemasnya.Kesal pada ulah nakal Alexiz, Angel pun memutar tubuhnya. Ia membelakangi sang putri untuk mencubit perut papa anak itu. “Malem ini nggak ada jatah! Kamu solo karir aja!” Ucapnya membuat kedua mata Alexiz membulat.“Sayang.. Udah dua kali aku nggak dikasih jatah.. Please, jangan ya..” Mohon Alexiz, memelas.Beberapa hari belakangan ini dirinya disibukkan dengan urusan kantor dan kelab malam pribadinya. Kesibuk
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more

[209] Saya Juga Pernah Muda

Samuel— kekasih yang sampai detik ini belum juga Shafa putuskan meski ditentang oleh keluarganya, kini tampak tak dapat menguasai ketakutannya.Pemuda itu menundukkan kepalanya. Ia terus mengguncangkan kaki-kakinya, duduk dengan begitu gelisah, menanti kapan dirinya mendapatkan penghakiman dari keluarga kekasihnya.Seharusnya ia menurut saja saat Shafa melarangnya berkunjung. Ia yang ingin memberikan tes pada Shafa justru terjebak dalam permainannya. Tahu akan bermasalah begini, ia tak nekat mendatangi Shafa.‘Shaf, kamu kapan bangunnya..’ racau Samuel dalam hati. Kepalanya yang tadinya baik-baik saja mendadak berdenyut nyeri. Padahal dirinya tadi tak merasakan pengar ketika memutuskan menghampiri Shafa setelah mengadakan pesta bersama teman-temannya.Disisi lain, Anya yang tengah melihat Surti membaui hidung Shafa dengan aroma terapi pun, mengurai lipatan tangannya. Wanita itu mendudukkan dirinya disamping Kamarudin yang terdiam sembari menatap tajam teman laki-laki Shafa.“Hey, kamu
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

[210] Anak 'Wedok,' Kabur...

“Mana orangnya?”“Udah aku suruh balik,” jawab Anya lalu memasukkan potongan martabak ke dalam mulutnya. Wanita itu mengunyah makanannya sembari memperhatikan Shafa yang tengah memijat salah satu kakinya.“Kenapa disuruh pulang? Aku kan belom ngapa-ngapain dia, Babe.”Shafa menelan ludahnya. ‘Maksudnya belom diapa-apain itu gimana?’ batinnya, mencoba mencerna arti dari kalimat sang kakak.“Nggak perlu, udah beres juga. Dia nggak bakalan berani macem-camein Shafa.”“Dek,” Anya menggoyangkan tungkai kakinya. “Kamu nyari pacar nggak bisa yang bagusan dikit?”Anak lelaki tadi memang tampan. Anya mengakuinya. Namun meski begitu, tampan saja tak cukup untuk dijadikan alasan. Seseorang harus mempunyai nilai, terutama dalam segi karakter pribadinya.“Dia baik kok, Mbak. Perhatian anaknya. Dia juga pengertian.”Betapa polosnya Shafa.
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status