Share

[225] Kok Jadi Malak!

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-20 20:51:30

Kamarudin membuka lengannya, “sini,” ucapnya memanggil sang adik agar masuk ke dalam pelukannya.

“Mas, huwaa!!”

Shafa meninggalkan tempat duduknya. Anak itu menangis tersedu-sedu dalam pelukan sang kakak.

Nasib percintaannya sungguh tragis dan memalukan. Laki-laki yang dirinya bela sampai berani menentang ibu, ayah dan kakaknya ternyata tak sebaik itu. Dia bukan laki-laki bertanggung jawab yang rela melakukan segalanya untuk dirinya.

Shafa malu. Andai ia menjadi anak yang penurut. Ia mungkin tidak akan patah hati sedalam ini. Rasa sakit dan kecewa yang dirinya rasakan berkali-kali lipat dahsyatnya. Sekarang hanya penyesalan yang dirinya kecap.

“Ssst! Jangan kenceng-kenceng nangisnya, Dek! Anak-anak Mbak ntar bangun.”

“Mas Kamaru, Mbak Anya tuh!” Rengek Shafa karena kakak iparnya tampak seperti tengah meledek dirinya.

“Babe, kamu malah bikin tambah berisik jadinya.” Kamarudin menegur dengan lembut, membuat Anya berdecak karena perubahan super cepat suaminya.

“Tadi aja dimarah-marahin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [226] Surat Perjanjian

    “Papa, Ceya uga oyeh eyanja tan?”“Papa boleh bilang nggak, nggak?”Kamasea yang berada di dalam gendongan Kamarudin menggelengkan kepalanya. “Ayus oyeh-yah!” Ujar anak itu memaksa papanya untuk mengatakan ‘iya,’ kepadanya.“Iya deh, tapi jangan banyak-banyak ya. Nanti Papa uangnya habis, Sea nggak bisa jajan lagi.”“Ote, yima ja tot.”Angka lima menjadi nominal kesukaan Kamasea. Anak itu selalu menyebutkan angka yang sama dalam setiap permintaannya.“Bangkrut deh Papa kalau kayak gini.”Sampai di dekat mobilnya, Kamarudin menurunkan tubuh si kecil. “Babe, jangan kalap!” Pesannya, mewanti-wanti sang istri. Anya sedang mencoba balas dendam padanya, jika tidak diingatkan semua hartanya mungkin akan digasak habis oleh istrinya itu.“Bentar lagi gajian sama bagi hasil loh, Pah! Nggak boleh pelit-pelit, ntar rejeki Papa seret..”“God!” desah Kamarudin. “Kamu ngehukumnya nggak seru, Babe! Itu-Itu mulu!”“Oh, minta diganti sama ngungsi ke rumah Ibu sebulan?! Ok..”“No!” Potong Kamarudin. “Si

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [227] Membangkrutkan Om Lingga Season 1

    Surat perjanjian telah ditandatangani. Kedepannya nanti, Shafa tak akan dapat bertingkah lagi hanya karena cinta bodohnya. Sekali anak itu mengulang kesalahan yang sama, maka nama keluarga yang tersemat pada dirinya akan ditarik sesuai kesepakatan.Miranti sangat puas!Walau terlihat kejam, tapi ia melakukan semua ini untuk Shafa. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya jatuh ke tangan yang salah, begitu juga dengan Miranti.“Mas Lingga, tolong simpen perjanjian ini ke brankas. Keluarin kalau dia kumat gilanya!”Shafa menahan napasnya. Selembar kertas yang ibunya ulurkan ke tangan sang kakak merupakan tali kekang hidupnya. Mulai sekarang ia harus lebih jeli dalam memilih kekasih. Jika tidak— ia akan menjadi the real gembel di jalanan.“Baek-baek kamu, Dek. Ibu sekarang punya senjata andalan loh.” Kekeh Flora, menggoda adik iparnya yang malang.“Shafa pinter kok. Dia pasti bisa belajar dari pengalaman.” Ujar Kalingga, mengusap kepala belakang Shafa. “Iya, kan, Dek?” tanya Kalingga, seol

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [228] Membangkrutkan Om Lingga Season 2

    “Ceya oyeh yi tuw?”“Of course!” lontar Anya, sangat menyakinkan.Anya lalu meminta petugas yang melayaninya untuk memberikan tas incaran putrinya.“Peluk tasnya, terus ke Om Lingga. Mbak Surti abis dibeliin tas, Sea jangan mau kalah.”“Alow dak dieyiin inana?”“Sea nangis yang kenceng. Jangan berhenti sampai Om Lingga mau beliin.”“Ote, Ceya te Om Yingga uyu.”“Eits!” Anya menarik kaos Kamasea, menghentikan si kecil yang baru saja hendak melangkah. “Maen nyelunyur aja, Mama belom selesai ngomong tauk!”“Mama uga au?” tanya Kamasea, polos.“Nggak lah! Duit Mama kan banyak, ngapain minta ke Om Lingga. Kamu aja, tapi 2 ya, yang satu buat Jesi.”Penuturan Anya itu membuat pelayan yang mengikutinya mengulum bibir. Rasanya begitu sulit untuk bersikap profesional ditengah pembicaraan tak tahu diri pelanggannya. Pelanggan yang dilayaninya itu bersikap tak sejalan dengan kalimat-kalimatnya.“Jangan mau enaknya sendiri loh, inget sama kakaknya. Jesi ntar nangis kalau nggak samaan.”“Ote-Ote! C

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [229] Gempuran Pembuat Linglung

    “Nggak lagi-lagi, Honey.”Kalingga menyusupkan kepalanya pada dada Flora. Laki-laki itu merengek, mengadukan kelakuan Anya pada sang istri.“Nggak boleh pelit-pelit, Mas Lingga. Anya cuman jahil aja itu.”Mendengar pembelaan sang istri, Kalingga pun menarik dirinya. Ia mengangkat kepalanya, lalu menatap Flora dalam. “Mentang-mentang sahabatan, kamu jadi maklumin sifatnya Anya ya!” lontarnya, ketus.“Bukannya ngebelain, Mas. Anya itu orangnya loyal loh. Hari ini dia malakkin Mas, besok dia pasti traktir Mas Lingga habis-habisan. Percaya deh sama aku. Aku tuh kenal dia udah lam-maaaa pake banget-banget!”“Mas lagi sebel loh, Hon.”Flora pun terkekeh.“Iya, nggak dikonfirmasi, aku juga tau kok, Mas.”“Honey!!”Kalingga merengek— merasa jika istrinya tengah menggodanya.“Ya Ampun, Mas Lingga. Kan aku udah bilang iya loh!”Kalingga mengerucutkan bibirnya, membuat Flora gemas hingga mengecup bibir pria itu.“Pokoknya kalau anak kita udah gede, kamu harus nyuruh dia malakkin Anya!”Istrinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [230] Alexa's First Move

    “LEX! ALEXIIIZ!”“HUWAAA!!”Teriakan mengguncang akal sehat yang dikeluarkan oleh Angel membuat Alexiz melemparkan asal mesin cukur ditangannya. Pria itu melesat bak mobil yang kehilangan kendali.“What hap— Kyaak!! My Darling, Honey Bunny Sweety!” Jerit Alexiz, tak kalah heboh dari istrinya.Walau belum mendapatkan penjelasan, posisi Angel yang berada di bawah ranjang telah menjelaskan apa yang telah terjadi.“Anak gue! Anak gue tengkurep sendiri kan?” tanya Alexiz, super bersemangat. Ia bahkan tak memperdulikan tali kimononya yang terlepas.“Tell me, Ngel! Aku bener kan?” Paksa Alexiz, menuntut jawaban.Angel yang ditanyai pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Alexiz tak salah menebak. Putri mereka memang berhasil mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dan yang terpenting, semua berkat usahanya sendiri. Ia sama sekali tak membantu si kecil berpantat montok itu.“Oh My God! Lexa Say..”“Eits! Jangan naek!” larang Angel, menghadang pergerakan Alexiz yang hendak menaiki ranjang.“Why

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [231] Cosplay Agen Donatur Tetap

    “Sur, Sur!” Panggil Anya sembari menutup pintu kamarnya. “Duo kematian mana? Kok nggak keliatan?” tanya Anya karena tak melihat anak kembarnya bermain di ruang keluarga.“Di ruang belajar, Mbak. Lagi nemenin Mbak Jesi sekolah.”“Ehey! Mana ada mereka menemin! Gangguin kali!”Surti pun terkikik. Benar sekali apa yang dikatakan oleh majikan perempuannya. Alih-alih menemani kakak tertuanya dengan tenang, si kembar justru akan aktif berulah.Anak-anak itu mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Setiap kali ada sesuatu yang mereka tidak mengerti, mereka akan mencecar guru yang bertugas mengajari kakaknya.“Mbak Anya butuh apa? Surti bikinin.”“Teh ang..”“NYAM! NYAM-NYAM!”“.. Nget!” Sambung Anya setelah kalimatnya sempat terhenti.“Heh, Nyemot! Sopan dikit kalau jadi tamu!” Semprot Anya selaku pemilik rumah.“Sur, nanti tolong cek bel rumah. Siapa tau aja udah nggak fungsi!” Perintah Anya, menyindir Angel yang langsung menyelonong masuk ke kediamannya.“His! Urgent, Nyam. Gue perlu bant

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [232] Dilarang Takabur, Supaya Tidak Ajur!

    [FLORA AND FAUNAAAAA!!]Flora reflek menjauhkan ponsel dari lubang telinga. Teriakan Anya membuat gendang telinganya langsung berdengung nyeri saking kuatnya.“Nyam-Nyam!” Geramnya, menyentak si penelepon laknat yang tak lain adalah sahabat sekaligus adik iparnya.“Tanggung jawab lo kalau gue jadi budi!”Anya disana tertawa terbahak-bahak, sedangkan Kalingga yang berada di balik meja kerjanya, melemparkan pertanyaan kepadanya. “Honey, kamu ngidam pengen jadi laki-laki?”Mendengar pertanyaan Kalingga, tawa Anya terdengar semakin menjadi-jadi.[Alig banget Mas Lingga! Bisa-bisanya dia mikir lo mau ganti kelamin gara-gara si budi!”Flora memberengut, merasa sebal dengan ledekan Anya.“Budi tuh budek dikit, Mas Lingga. Itu singkatan kan udah ada dari jaman baheula, masa Mas Lingga nggak tau sih?!”“Oh.. Maaf ya, Mas beneran nggak tau soalnya.” Ucap Kalingga, mengangguk-anggukkan kepalanya.[Anjir!! Mas Lingga manusia goa! Dia pasti nggak pernah nongkrong mudanya]“Heh! Maksud lo laki gue

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [233] Innalillahi, Mas Lingga!

    Drama rawon pun berlanjut..Merajuknya Flora membuat Kalingga kembali meninggalkan pekerjaan di hari pertamanya bekerja. Ia tak dapat berbuat banyak, selain membawa Flora yang menangis pulang ke rumah.Beruntungnya sang ayah memahami situasi yang menjepitnya. Pria itu memberikan izinnya, meski dengan catatan ia harus mampu menenangkan menantunya.Masalahnya, menenangkan Flora ternyata tidak semudah itu!Flora menolak membeli rawon ditempat lain. Wanita itu kekeuh hanya ingin memakan masakan dari penjual yang berada di kantin perusahaan mereka.Alhasil, ketika sampai di rumah, Flora pun mengunci diri di kamar. Ia dilarang masuk, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain.“Honey, apa nggak bisa ditunda dulu makan rawonnya? Besok orangnya pasti jualan kok.”Plak!Kalingga memejamkan matanya— ini pukulan ke lima yang telah kepalanya terima sejak ia mencoba membujuk Flora. Ibunya bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25

Bab terbaru

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   TAMAT

    Kegagalan Josephin dalam menikahi Jesika secara dadakan akhirnya terbalas. Dikarenakan dirinya yang merupakan kakak Kamasea, ijab qobulnya pun dilaksanakan terlebih dahulu. Tak seperti biasa, Josephin benar-benar tidak mau mengalah pada saudara kembarnya. Untuk pertama kalinya ia bersikap egois, memprioritaskan dirinya di atas kemauan sang adik. “Hi, Wife..” Sapa Josephin dengan senyuman sehangat mentari kala penghulu telah mengesahkan pernikahan mereka. “Hello, Jo..” Pada meja yang bersebelahan dengan prosesi ijab qobul Josephin, Kamasea berseru. “Cih! Abang shut up! Gilirannya Ceya ini!!” Seruannya itu terdengar oleh seluruh tamu undangan mengingat adanya alat pengeras yang terpasang di atas meja ijabnya. “Ya Tuhan.. Punya anak pada ngebet kawin.. Dikira kawin enak kali ya..” gumam Anya, menepuk keningnya. Setelah Michellion yang biang kerok itu ia lepaskan dengan segenap keikhlasan hati, kini tibalah pada momen yang menurut Anya paling berat. Sebagai seorang ibu yang mencintai

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [237] Michellion Kena Usir

    Duka mendalam sedang dirasakan oleh Alexiz. Sejak penghulu yang menikahkan putrinya pulang, pria tampan itu terus saja menangis. Kenyataan dimana putrinya telah dipersunting oleh anak sahabatnya semakin terasa nyata.“Tell me! It was a dream, right? Tadi mereka cuman simulasi ijab aja kan?!” Ucap lirih Alexiz yang belum dapat menerima kenyataan.Melepaskan putri kesayangannya ke tangan pria lain merupakan mimpi terburuk Alexiz. Apalagi kepada orang seperti Michellion Hasan yang ia kenal baik kebobrokannya.“Alexiz, wake up! ini nyata! Lexa kita udah nikah, Lex. Dia akhirnya bisa raih cita-citanya..”Alexiz pun terhenyak. ‘Cita-Cita sampah sialan!’ maki pria itu dalam hati.Sejak kapan tepatnya menikah menjadi cita-cita? Putrinya sungguh abnormal. Disaat anak lain mencita-citakan pekerjaan setinggi langit, putrinya yang cantik dan sedikit tidak baik hati justru mengidam-idamkan lelaki bermasa depan suram seperti Michellion.Ngenes.. Ngenes! Mana anak satu-satunya lagi ah!“Stop crying

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [236] Gagal Kawin

    “Saya terima nikah dan kawinnya, Alexa Sasongko bin..” “Bin.. Bin-tiiii..” Plak! “Argh, Mama!!” erang Michellion kesakitan. “Satu tarikan napas, Ichell!! Satu tarikan!” berang Anya tak mengindahkan protes kesakitan bungsunya. “Serius dong! Jangan salah-salah mulu! Sekali salah lagi, nggak bisa kawin selamanya kamu!” timpal Anya, menakut-nakuti Michellion. Putranya sudah dua kali mengacaukan ijab qobulnya. Anya kan gemas jadinya. Kalau memang tidak niat menikah, anak itu seharusnya bersikap gentle, berani mengakui ketidaksiapannya di depan Alexa dan keluarganya. Memang dasar Michellion! Otaknya hanya berkembang jika menyangkut uang, selebihnya mah nol besar. Michellion yang ragu dengan pernyataan Anya pun bertanya, “masa sih, Mah? Masa gitu doang Ichell terus harus jadi jomblo seumur hidup?” “Dih, nggak percaya-an! Auto blacklist kamu tuh. Iya kan Pak Penghulu?” “Ng..” Melihat pelototan maut Anya, penghulu yang tadinya hendak menyangkal pun merubah jawabannya. “Iya, Mas! Mas h

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [235] Balada Mahar dari Uang Haram

    “Gundulmu!” Sembur Alexiz, ngegas.Calon menantunya memang minta ditendang sampai ke Afrika. Ya mengapatidak– disaat suasana sedang panas-panasnya, anak itu tetap bisa mengelantur.Padahal ia sedang panas dingin karena mendeteksi adanya sinyal permusuhan dariorang-orang rumahnya.Anya menjentikan jari. “Woi! Jadinya gimana? Kaki gue pegel nih berdiri mulu!” tanya perempuan itu tak santai.“...”“Mah, Mah!!” sela Josephin karena omnya tak kunjung menanggapi pertanyaan sang mama. “Nikahin sekarang aja sekalian, Mah. Itung-itung jagain Om Lexiz kalau berubah pikiran lagi ntarnya..”“What?!”Siapa sangka jika usul Josephin itu mengagetkan dua pria disana.Iya, kalian tidak salah jika menebak pekikan tersebut berasal dari mulut Michellion dan calon papa mertuanya.Kali ini keduanya terlihat sangat kompak. Karena kekompakan yang jarang terlihat itu, keduanya bahkan sampai bertatapan mesra.Respon kaget yang mengisyaratkan ketidaksetujuan itu berbanding terbalik dengan Alexa.Alexa yang te

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [234] It's My Dream, Pah!

    ‘Anjing lah! Perasaan gue jadi anak udah sholeh, kenapa ada aja sih ujiannya!’Ditengah umpatan yang Michellion pendam, bibir anak itu berkedut dikarenakan senyuman yang terpaksa harus dirinya hadirkan.“Kamu, bla-bla-bla..”Dengan wajah datarnya— bungsu kamarudin itu berpura-pura fokus mendengarkan. Setiap kali nada papa Alexa berubah, ia menganggukkan kepala. Padahal ia sendiri tidak menyimak serius kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh omnya.“Gara-gara kamu masa depan Lexa jadi kacau gini! Kalau sampai kamu nanti nggak bisa bahagiain Lexa... Siap-siap aja ya kamu.. Om bakal kirim kamu ke neraka jahanam!”“Heum..” gumam Michellion lemah sebagai jawaban.“Jalur express!!”“Via darat apa laut, Om?” celetuk Michellion. Ia paling tidak betah jika harus terus dalam mode serius. Menjadi orang serius bukanlah bakatnya. Melakukan itu hanya membuatnya lelah jiwa dan raga.“What the..”“Uhuk!! Banyak anak dibawah umur disini, Lex!” tegur Kalingga. Setelah tak bisa menghadiri acara lamaran ke

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [323] Dasar Manusia Durjana!

    Pada hari berikutnya, kediaman Anya kembali ramai. Kali ini lamaran datang dari pihak orang kepercayaan Kamarudin.“Apaan nih, Man? Pake repot-repot segala.”“Sogokan biar lamarannya nanti diterima, Bu.” Kekeh Lukman dengan tawa renyah di akhir kalimatnya.“Aigo! Mana ada Kenan ditolak.. Bawa diri aja udah pasti diterima lamarannya.” Sahut Anya, membalas.Anya tak mungkin mempersulit masuknya Kenan ke dalam keluarga besar mereka. Selain dikarenakan putrinya yang terlanjur cinta mati, Kenan sendiri sudah dirinya incar sejak keduanya baru mendekatkan diri.Andaikan Kamarudin tidak bertindak sebagai ayah yang terlewat posesif kepada putrinya, pembicaraan tentang pernikahan Kamaseda dan Kenan pasti sudah lama terealisasikan.“Masuk, yuk.. Kita kirain nggak jadi kesini.. Abisnya lama banget nggak nyampe-nyampe kaliannya.” Ujar Kamarudin, mempersilahkan.“Iya, nih!! Ceya sampe udah mau banjir air mata itu..” pungkas Anya, menimpali perkataan Kamarudin.Kenan pun meminta maaf karena telah me

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [322] Drama Lamaran Josephin

    Sudah diputuskan!! Demi menghargai silsilah persaudaraan diantara anak-anaknya, Kamarudin dan Anya pun akhirnya menentukan hari yang berbeda untuk prosesi lamaran ketiganya. Ya, hanya 3 karena Josephin tidak dihitung.. Menjelang hari lamarannya, Josephin untuk sementara waktu diungsikan ke rumah orang tua Anya. Anak itu akan mengetuk pintu rumah mereka dengan didampingi opa dan kedua omanya. Terdengar rempong kan?! Namun bagi Anya, alur seperti itu, hukumnya wajib untuk dijalankan. Anya tidak ingin melepas putri pertamanya dengan asal-asalan. Ia ingin putrinya dilepaskan dengan alur yang semestinya, seperti para anak perempuan milik orang lain. Untuk itu, Josephin pun harus melakukannya sesuai prosedur, dengan bertindak seolah-olah dia merupakan pihak luar yang hendak meminang putri dari keluarganya. Yah, salah sendiri ngebet nikahnya sama dengan angota keluarga sendiri. Coba saja anak itu memilih gadis lain, pendampingan pada lamarannya pasti akan ditemani Anya dan Kamarudin se

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [321] Poor Michellion

    “Ya Tuhan,” desah Kamarudin.Pria itu meletakkan ponselnya ke atas meja kerja.“Sialan lo, Lex!”Beberapa detik yang lalu Kamarudin baru saja mendapatkan laporan. Ia akhirnya mengetahui jika sahabat baiknya lah yang menjadi dalang dari meledaknya tagihan putra bungsunya.Sungguh sahabat yang baik. Pria itu sangat tahu cara untuk membalaskan dendamnya. Dengan begini, ia jadi tak bisa berkutik, termasuk memarahi putranya agar Michellion dapat belajar artinya bertanggung jawab dalam menggunakan uang.Yah, mereka juga tak mungkin mengambil kembali barang-barang yang telah diberikan. Hal itu sangat tidak etis. Sebesar apa pun mereka merugi, apa yang mereka hadiahkan jelas sudah menjadi hak si penerima, terlepas dari seberapa liciknya Alexiz dalam memanfaatkan momentum lamaran putrinya.“Man, buat lamaran Ceya nanti, kalian udah nyiapin apa?” tanya Kamarudin, mengangkat kepalanya dan memandang Lukman yang saat ini tengah membaca berkas di meja tamu ruangan kerjanya.“Standar saja sih, Pak..

  • Dosen Kampret itu, Suamiku!!   [320] Warisan Ichell Terancam Dipotong

    Michellion berjalan mengendap setelah melewati pintu utama rumahnya.Kepalanya celingukan, memastikan jika dirinya aman, tak berpapasan dengan sang mama.Gila, Gila!Seharian berkeliling mencari hadiah benar-benar membuatnya ingin mati berdiri.Ia tidak tahu pasti berapa uang yang telah dirinya gelontorkan, tapi mengingat banyaknya perhiasan dan hal-hal lain yang calon papa mertuanya beli, sudah dipastikan ia akan tinggal nama ditangan mamanya.“Chell..”“Ssst, Kak, jangan kenceng-kenceng!” hardik Michellion, pelan. Ia kan tengah menghindari pertemuan dengan mamanya. Kalau sampai mamanya tahu ia sudah pulang, habis sudah telinga dan kewarasannya.Di Balik tembok yang memisahkan ruang tamu dengan keluarga, Michellion melambaikan tangan, mengundang sang kakak untuk mendekat ke arahnya.“Apaan sih? Kamu yang kesini lah!”Mendengar jawaban kakaknya, Michellion pun menghentakkan kaki-kakinya.“Cepetan ih!!” pinta Michellion, setengah mengerang.Rumahnya mungkin terlihat sepi, tapi dibalik

DMCA.com Protection Status