Zahira dan Anin menghampiri Helen, Zahira melepaskan pisau yang ada ditangan wanita malang itu. Helen malah berteriak histeris, dia mencoba ingin mengambil pisau lagi."Astagfirulloh, Helen sadarlah! Jangan melakukan hal bodoh!" Zahira berteriak menyadarkan wanita itu."Biarkan aku mati! Mana pisaunya?" ucap Helen sengit."Helen, Tenanglah! Jangan seperti ini!" ucap Anin sedih, dia sangat takut melihat Helen yang hampir saja memotong urat nadi nya sendiri."Kalian tidak mengerti! Kalian tidak akan mengerti aku!" teriak Helen lagi."Aku mengerti perasaanmu, tapi apa kamu tidak memikirkan perasaan kakakmu jika melihatmu seperti ini!" "Dia sejak tadi murung, melihatmu begitu terpukul, Helen. Bukankan dia juga keluargamu, saudaramu satu-satunya yang kamu punya saat ini. Dia sama sakitnya denganmu, Helen, tolonglah!" ujar Anin menatap Helen putus asa dan sedih.Helen seolah baru tersadar, bahwa dia masih saudara laki-laki yang menyayanginya, yang sudah mau bersusah payah mencarinya sampai
Read more