Semua Bab TAWANAN CINTA TUAN CEO : Bab 21 - Bab 30

60 Bab

Bab 21 Makan Bareng Yuk!

"Jadi, ini diskusi pagi hari ini. Sesuai dengan perintah Pak Marcel, temen-temen semuanya bisa bekerja sama dengan baik satu sama lain," ucap Karina.Kalimat akhir itu cukup membuat dirinya lega setelah berperang dengan rasa grogi yang menghinggap pada dirinya sendiri.Perintah Marcel memang tidak bisa dibantah karena dirinya juga bekerja untuk tujuan yang sama di perusahaan. Sejak saat itulah Karina mulai bisa belajar lebih baik lagi dimana dirinya memposisikan sebagai seorang pemimpin."Ini awal dan ya, akhir! Gak mau tau intinya besok kalo disuruh buat memimpin lagi gue sih ogah!" ucap Karina dalam batinnya.Dia melihat para rekan kerjanya juga sibuk berdiskusi satu sama lain. Mereka membicarakan tugas yang sedang terjadi terutama laporan akhir bulan dari setiap divisi.Selang beberapa menit, Karina langsung menutup meeting pagi hari itu karena dirasa sudah mulai pada paham dan tidak ada lagi yang perlu dibahas.Saat itu juga Karina berusaha untuk menyapa baik rekan kerjanya. Belu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 22 Cemburu

Kini Karina berhadapan dengan seseorang yang baru. Bukan lagi Kayla, apalagi adiknya Luna. Daniel sedari tadi tak begitu yakin dengan sosok yang ada di depannya sendiri.Selama ini dia hanya bisa melihat karina dari jauh lantaran keterbatasan akses atau sekadar komunikasi.“Eh, lo biasa makan di sini?” “Iya, gue dari awal masuk kerja udah makan di sini,” jawab Karina sambil meletakkan ponselnya.“Oh, bagus sih. Gue kira malah lo ikutan kaya yang lain gitu makan di resto deket sini, kafe atau warung makan gitu. Eh, atau engga yah?”“Hm, gue mah makan di mana aja ayo. Lagian kalo perusahaan udah memfasilitasi semacam kaya gini udah enak banget sih menurut gue. Jadi, kita punya waktu lebih banyak buat istirahat di meja kerja sambil nunggu waktu masuk,” papar Karina.“Tiduran gitu ya?” tanya Daniel menimpali.“Iya, itu yang gue lakuin. Kalo ada waktu banyak pasti selalu gue manfaatin buat tidur. Meskipun Cuma lima menit tetapi rasanya enak aja gitu karena kita kan juga cape kerja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 23 Ulah Daniel

“Udah bikin gue kesel eh sekarang malah ngebujuk buat maafin, aneh banget dia!” Ocehan itu keluar dari mulut Karina saat dia melihat sebuah cokelat di atas meja kerjanya. Bukan dari seorang penggemar rahasia, melainkan dari orang yang sudah membuatnya kesal.“Iya, gimana ya gue juga suka cokelat sih,” ucapnya sedikit lirih sambil menengok kanan kiri memastikan tidak ada Marcel di ruangan tersebut.Sehari berlalu, Karina benar-benar berusaha untuk cuek dan tidk peduli kepada Marcel. Tetapi, apa yang dia usahakan selalu saja gagal.Marcel selalu memiliki ide yang tak pernah Karina duga sebelumnya. Dia selalu saja bisa membujuk Karina agar bisa memafkannya karena masalah salah paham.“Terserah gue dah! Intinya ini cokelat udah jadi milik gue, urusan maafin atau engga itu kan hak gue,” lanjutnya sambil membuka bungkus cokelat.Siang itu Karina benar-benar ditinggal oleh Marcel di dalam ruangan kerja seorang diri. Kemarin juga Marcel sudah memperingatkan kepada Karina bahwa dirinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 24 Yakin Ngga Mau?

“Intinya kalo saya bilang itu tidak sesuai dengan performa bisnis ke depannya, jangan diambil. Sudah saya katakan beberapa hari yang lalu, jadi segera abaikan penawaran itu. Saya tidak mau ada masalah lagi semacam ini ke depannya. Segera buat memo untuk perusahaan dan kirim ke bagian terkait.”Kalimat itu disampaikan oleh Marchel saat dirinya menelpon salah satu rekan kerjanya melalui panggilan telepon.Berbeda dari perkiraannya sebelum itu, dia mengira akan tiba di kantor saat jam istirahat berlangsung. Nyatanya kegiatan lapangan itu menguras waktu yang banyak hingga Marchel pun baru saja tiba di kantor tepat pukul tiga sore.Karina yang diam dan sedikit tegang karena nada tinggi Marchel pun akhirnya tak berkutik. Dia hanya memainkan kursornya karena beberapa pekerjaan sudah dia tangani dan hampir selesai.Sesuai dengan apa yang diinginkannya kalau dirinya akan selesai sebelum jam pulang. “Hum! Ada-ada saja masalah ini,” gumam Marchel.Suara rendah itu nyatanya terdengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 25 Buka Sedikit, Karina!

“Hei! Udah setengah jam kamu berdiri di situ … ngapain nunggu taksi yang sudah tidak ada, cepat masuk udah tengah malam ini!” Teriakan Marchel dari dalam mobil seketika membuat Karina kaget. Dirinya mencoba untuk kekeh pada prinsipnya bahwa taksi itu pasti akan datang.Nyatanya sudah lebih dari tiga puluh menit berlalu Karina tak kunjung menemukan taksi yang melewati jalanan kantor.Dia pun masih ditemani oleh Marchel dari dalam mobil yang senantiasa menunggunya untuk menjaga dari bahaya yang mungkin saja terjadi.“Udah! Jangan ngeyel kamu! Sekarang masuk atau kamu bakal nunggu lebih lama lagi dan sia-sia!” imbuh Marchel dengan membujuk.Karina menarik napas dengan berat, lalu menoleh ke arah kanan dari jalanan sejalur yang mungkin saja ada taksi lewat.Tetapi, ocehan dari Marchel itu terus saja memenuhi gendang telinganya hingga bosan. Dia pun mulai risih dan mengalah.“Iya, iya ini juga mau siap-siap!” ketus Karina sedikit kesal.Dari dalam mobil, Marchel langsung menarik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Bab 26 Adik Tiri

Laju mobil Marchel hilang dalam sekejap. Karina buru-buru menutup pintu rumah setelah mama nya membukakan pintu untuknya.“Lembur atau habis keluar malam?”Karina yang sedari bengong itu langsung gelagapan ditanya oleh mama nya sendiri. Tanpa basa-basi dia pun langsung menjawab dengan cepat.“Lembur sampai jam sepuluh malam, dan aku membereskan semua dokumen sampai jam sebelas tadi. Tidak ada taksi yang lewat jadi bareng sama partner kerja itu,” jawab Karina.Mama Kkarina hanya mengangguk dan memaklumi keadaan yang seperti itu meskipun dirinya seperti tidak yakin dengan kondisi yang sebenarnya.Tetapi, ketika dia mengetahui Karina terlihat sangat lelah dia hanya bisa diam dan langsung membiarkan Karina istirahat.Di dalam kamarnya itu, Karina hanya terdiam memikirkan kejadian yang menimpanya tadi.“Bagaimana bisa Karina! Bagaimana bisaaa!” ucapnya kesal sambil menggigit bibir bawahnya.“Marchel secara sengaja langsung menempelkan bibirnya ke arah gue dan gue sama sekali tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-09
Baca selengkapnya

Bab 27 Kamar Hotel

Kaki Karina melangkah pelan. Dia masuk ke dalam ruangannya dengan perasaan yang campur aduk. Bagaimana tidak, dua hari lalu dirinya benar-benar melakukan adegan yang tak sengaja dari seorang Marchel. Ada keinginan untuk menanyakan apa maksud dari perlakuan Marchel itu tetapi dirinya tak pernah berani untuk memulai. Diam adalah senjata terbaik bagi Karina meskipun dirinya ingin sekali bertanya perihal first kiss itu. “Bodoamata Karina! Lo harus bisa menahan diri dan kembali cuek seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya!” kata Karina dalam hati. Dalam satu ruangan itu, Karina hanya bisa dokus mengetik dan suara ketikan itu seolah penuh mengisi ruangan. “Baik, Pak. Nanti akan saya ikut sertakan hanya saja tidak bisa membawa perwakilan secara bersamaan jadi saya sendiri yang akan ikut. Kebetulan perusahaan saya sekarang sedang ada problem internal jadi tidak ada karyawan yang harus ambil memo keluar,” kata Marchel menanggapi teleponnya. Sejak mengucapkan salam pagi kepada Karina, saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 28 Kamu Mesum!

“Mana mau gue tidur sekamar bareng lo!” bantah Karina. Isu akan bermalam di hotel kerap membuat Karina naik pitam. Dia tidak menyadari bahwa ini sebanarnya permainan dari Marchel. Entah apa yang membuat Marchel seketika menjadi senang meledek Karina. Yang pasti Marchel sudah memilki siasat untuk mendapatkan hati seorang Karina. “Ini sudah malam, Karina. Katanya kamu tidak mau lagi pulang malam?” “Heh! Denger yah!” unjuk Karina sambil menodong ke arah Marchel lalu berkacak pinggang dengan wajah yang sedikit lebih ganas. “Gue begini itu gara-gara lo tau ga! Padahal dari tadi gue tuh udah ngasih kode ke lo kalo hari sudah sore dan lebih baik meeting dilanjut besok. Tapi apa yang lo lakuin, hah! Lo malah nerusin itu pembicaraan dengan orang bule itu kan?!” ketus Karina. Marchel hanya menelan ludah dan burusaha untuk tetap tenang menghadapi keadaan Karina yang sudah mulai buruk seperti ini. “Karina, ini semua diluar dugaan aku yang—” “Diluar dugaan atau memang disengaja?” potong Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bab 29 Lepas Celana

Setelah kejadian semalam, kini Luna tahu bahwa Marcel bisa saja sedang dekat dengan Karina. Terlebih ketika dirinya mengetahui foto yang diunggah oleh Karina memperlihatkan tangan seorang lelaki yang mana jam tangannya milik Marcel seperti yang dilihatnya saat di ruangan.Dari situ Luna mulai merasa kalau dirinya seperti ditipu oleh Karina dan ada niatan untuk mengetahui sebenarnya ada hubungan apa antara kakak tirinya itu dengan Marcel.“Terserah sih, pasti gak lama juga bakal ketahuan di gue,” ucap Luna sambil menghabiskan sarapannya.Di satu meja makan bersama, Karina sedari tadi hanya cuek makan sambil bermain ponsel. Bukan tanpa alasan, dirinya melakukan hal demikian karena ada info mendadak dari bagian management terkait kesalahan yang dia lakukan di hari lalu.“Uudah kelar belum masalahmu?” tanya Karina sedikit melirik ke arah Luna.Luna merasa dirinya ditanya lalu menjawab, “Gue? Masalah yang kemarin?”“Iya iyalah. Dah tau hari pertama kerja harusnya kan bisa tuh ngedengerin at
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bab 30 Pertemuan Diam Diam

Karina terus berpikir tentang ucapan Daniel semalam. Percakapan singkat lewat pesan itu membuatnya tak bisa berhenti berpikir.“Bagaimana bisa Marchel selama ini menikah? Kapan dia menikah?” tanyanya.Dari lobi kantor, Karina hanya bisa menenteng tas nya dengan tangan yang lemas dan pandangan kosong. Dia tidak berhenti berpikir mengenai teka-teki yang sedang dia alami.Di langkah menuju lantai ruangan miliknya, Karina bertemu dengan Kayla tetapi dia sama sekali tidak menengok ke arah adik Marchel itu.“Kak Karina kenapa kok kelihatan banget dia sedang banyak masalah?” ujar Kayla sedikit bingung sambil memburu langkah Karina tetapi terhimpit oleh beberapa karyawan yang berusaha untuk masuk ke dalam ruangan karena jam masuk sudah hampir berakhir.Ruangan tempat kerja Karina kini terlihat berbeda. Bukan dari segi interiornya, melainkan suasana yang sedang dia rasakan untuk kali ini.Meja yang ada di seberang yang merupakan milik Marchel dia tatap dengan penuh tajam. Seolah mengisyaratkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status