Share

Bab 27 Kamar Hotel

Kaki Karina melangkah pelan. Dia masuk ke dalam ruangannya dengan perasaan yang campur aduk. Bagaimana tidak, dua hari lalu dirinya benar-benar melakukan adegan yang tak sengaja dari seorang Marchel.

Ada keinginan untuk menanyakan apa maksud dari perlakuan Marchel itu tetapi dirinya tak pernah berani untuk memulai.

Diam adalah senjata terbaik bagi Karina meskipun dirinya ingin sekali bertanya perihal first kiss itu.

“Bodoamata Karina! Lo harus bisa menahan diri dan kembali cuek seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya!” kata Karina dalam hati.

Dalam satu ruangan itu, Karina hanya bisa dokus mengetik dan suara ketikan itu seolah penuh mengisi ruangan.

“Baik, Pak. Nanti akan saya ikut sertakan hanya saja tidak bisa membawa perwakilan secara bersamaan jadi saya sendiri yang akan ikut.

Kebetulan perusahaan saya sekarang sedang ada problem internal jadi tidak ada karyawan yang harus ambil memo keluar,” kata Marchel menanggapi teleponnya.

Sejak mengucapkan salam pagi kepada Karina, saa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status