Ponsel Hanan masih terus bergetar, menampilkan nama Salma di layar. Nama yang membuat Hanan merasa seperti berdiri di tepi jurang. Jantung berdegup kencang, dan suasana mendadak terasa tegang.Aida menatap Hanan dengan alis sedikit terangkat. “Kok nggak diangkat, Han?” tanyanya, nada suara pelan tapi mengandung rasa ingin tahu.Hanan menghela napas panjang sebelum menggeser ikon hijau di layar. “Halo, assalamualaikum,” sapanya. Namun, di seberang sana hanya terdengar hening. Tidak ada suara, tidak ada napas.“Bu Salma? Halo? Ibu dengar saya?” Hanan mencoba lagi, kali ini dengan nada yang lebih keras.Tetap tidak ada jawaban. Hanan menatap layar, memastikan panggilan masih terhubung. Setelah beberapa detik tanpa respons, dia memutuskan panggilan itu.“Mungkin nggak sengaja kepencet,” gumamnya, mencoba menjelaskan pada dirinya sendiri, meski rasa penasaran terus mengganjal.Aida mengerutkan dahi. “Coba ditelepon balik. Siapa tahu penting,” saran Aida.“Biarin aja lah. Kalau penting, nan
Last Updated : 2024-12-20 Read more