Semua Bab Terjerat Cinta Playboy Manis: Bab 101 - Bab 110

158 Bab

S2 : Keputusan

“Bagaimana?” tanya Annetha saat menemui Langit di luar ruang inap.Annetha dan Joya keluar untuk memberi ruang kepada Arlan agar bisa menenangkan Bintang. Mereka bertemu Langit dan Kenzo yang baru saja menemui dokter.Langit menoleh Kenzo, hingga sang papi mengangguk dan meminta putranya yang menjelaskan.“Dokter bilang jika kondisi Bintang akan terus memburuk, kalau masih mempertahankan janinnya. Selain fisiknya yang lemah, mentalnya pun akan terpengaruh akan kondisi janin itu. Hingga dokter menyarankan agar janinnya dikeluarkan sesegera mungkin,” ujar Langit menjelaskan sesuai dengan yang dikatakan oleh dokter.Annetha benar-benar terkejut karena semua harus berakhir seperti ini. Joya pun terkejut meski sudah menebak akan seperti ini, belum lagi kondisi Bintang yang benar-benar tidak memungkinkan untuk hamil.“Dokter juga bilang kalau kandungan Bintang sangat lemah, menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, bahkan bisa mengakibatkan keguguran juga, misal nantinya bisa bertahan,” ungk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

S2 : Banyak dukungan

“Papi bicara apa saja dengan Bintang?” tanya Annetha yang berada di luar bersama Arlan, Joya, dan Kenzo. Keempat orang tua itu tentunya sedih dan bingung memikirkan kondisi Bintang yang terus menurun. Arlan menarik napas panjang, kemudian menjawab pertanyaan Annetha. “Hanya menasihati, agar Bintang paham serta tahu mana yang seharusnya perlu dipertahankan atau tidak,” jawab Arlan. Annetha diam karena sedih, begitu juga dengan Kenzo dan Joya. “Meski janin itu sangat berharga baginya, tapi kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk dipertahankan. Aku tidak memaksanya memilih, hanya saja memberi pengertian jika ada yang lebih berharga dari apa yang sedang ditangisinya sekarang. Dirinya, suami, dan juga kita yang menunggunya sehat serta bisa tertawa seperti semula,” ucap Arlan kemudian. “Ya, kesehatan Bintang lebih berarti. Meski kita pun mengharapkan semuanya baik-baik saja, tapi kita juga tidak bisa menentang ketentuan Tuhan yang sudah menggariskan seperti itu,” timpal Joya. Mes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

S2 : Mungkin Egois

“Sudah mendingan?” tanya Orion yang sore itu datang ke rumah sakit untuk menjenguk kakaknya.Dia ada sidang siang itu, sehingga tidak bisa langsung datang ketika mendapat kabar tentang kondisi sang kakak. Cheryl sendiri menunggu Orion karena harus menjemput sebelum berangkat bersama.“Lumayan,” jawab Bintang sambil merekahkan senyum. “Terima kasih karena sudah datang ke sini,” ucap Bintang kemudian.“Untuk apa berterima kasih, sudah sewajarnya aku datang untuk melihat kakakku yang manja ini,” ucap Orion yang gemas sambil mencubit hidung Bintang.“Ion, sakit.” Bintang memekik dan melepas paksa tangan Orion dari hidungnya.Orion terkekeh, Cheryl pun tertawa kecil melihat kedekatan adik-kakak itu.“Kapan operasinya?” tanya Cheryl.“Besok pagi,” jawab Bintang dengan senyum getir di wajah.Orion tahu jika sang kakak sedih atas kejadian yang menimpa. Dia pun pernah merasa di posisi seperti Langit, di mana harus melihat sang istri terpukul dan sedih sampai menangis berjam-jam karena kehilang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

S2 : Ikhlas

Pagi itu, Bintang sudah bersiap untuk dibawa ke ruang operasi. Meski masih berat kehilangan calon bayinya, tapi Bintang berusaha melepas, mengingat jika itu yang terbaik untuknya dan keluarganya.“Takut?” tanya Langit saat melihat Bintang yang menarik napas dan mengembuskan berulang kali.Bintang menoleh Langit, lantas menggelengkan kepala.“Tidak takut, hanya sedikit gugup,” jawab Bintang.Langit mendekatkan wajah, mengecup kening sang istri agar tenang dan tidak perlu mencemaskan apa pun.Dua perawat masuk kamar Bintang, semua orang yang menunggu di sana berdiri karena sudah waktunya Bintang masuk ruang operasi.Annetha mencemaskan Bintang, takut jika tiba-tiba kondisi putrinya itu drop saat menjalani operasi.Bintang menoleh sang mami lantas memberi senyuman, agar sang mami tidak mencemaskannya. Dia berbaring di ranjang, dua perawat mendorong ranjang untuk keluar dari kamar inap.“Bintang pasti baik-baik saja, jangan terlalu mencemaskannya,” ucap Joya yang juga ada di sana.Annetha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

S2 : Sahabat Lama

Sudah satu minggu semenjak Bintang melepas sesuatu yang sangat didambanya dengan penuh rasa ikhlas. Sekarang Bintang sudah menjalani harinya seperti biasa.Langit sendiri selama satu minggu ini memang sengaja tidak pergi ke perusahaan karena ingin menemani dan memastikan kondisi Bintang benar-benar stabil. Dia mengerjakan tugasnya dari rumah, bahkan meeting pun dilakukan secara virtual.“Kamu hari akan masuk kerja?” tanya Bintang. Dia sedang berada di pantry, menyiapkan sarapan untuknya dan sang suami.Langit baru saja keluar dari kamar. Sudah berpakaian rapi dan memakai dasi, hanya belum memakai jas.“Ya, nanti ada perwakilan dari Magnifique Paris yang akan datang, jadi aku harus datang untuk ikut menemui mereka,” jawab Langit sambil berjalan mendekat ke Bintang.“Hm … begitu.” Bintang membalas penjelasan suaminya tanpa memandang ke pria itu, masih sibuk dengan salmon yang sedang dipanggang.Langit sampai di belakang Bintang, lantas memeluk istrinya dari belakang dan meletakkan dagu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

S2 : Permintaan

Bintang berada di lobi perusahaan menunggu Langit datang. Duduk di ruang tunggu sambil menyilangkan kaki, membaca majalah yang tersedia di sana. “Bin.” Suara Langit membuat Bintang mengalihkan pandangan ke sumber suara. Hingga melihat sang suami yang kini sedang berjalan ke arahnya. Bintang memulas senyum, menutup majalah yang dibaca, lantas berdiri untuk menghampiri suaminya. “Bintang di sini?” Joya terlihat senang melihat menantunya di sana. “Iya, Mi,” jawab Bintang dengan seulas senyum manis di wajah. “Apa aku mengganggu kalian?” tanya Bintang berbasa-basi, terlebih di sana ada perwakilan dari Paris. “Tidak menganggu, kamu malah datang di waktu yang tepat,” jawab Joya. “Iya benar, mau makan siang bersama kami?” tanya Kenzo menimpali ucapan istrinya. Bintang mendadak canggung karena kedua mertuanya sangat terbuka dan tidak membedakan. Langit melirik sang istri, sudah berkata jika Joya dan Kenzo pasti tidak akan keberatan, tapi istrinya saja tadi pagi yang ragu. “Iya, Mi, Pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

S2 : Frustasi

“Kenapa kamu memperbolehkannya datang ke apartemen?” tanya Langit sedikit panik juga bingung.Langit sekarang sedang berada di mobil bersama Bintang menuju ke perusahaan. Perwakilan Magnifique Paris langsung kembali ke hotel dengan mobil berbeda, sedangkan Joya dan Kenzo berada di mobil yang berbeda juga.“Memangnya kenapa, El? Lagian dia itu sahabatmu, kamu sendiri yang bilang. Tidak masalah juga sebenarnya mengajak makan malam, tidak tiap hari juga,” jawab Bintang dengan santainya.Bintang menoleh Langit, melihat suaminya yang terlihat kebingungan.“Kenapa kamu tidak mau Steven makan malam di tempat kita. Apa kamu sedang mencemaskan sesuatu?” tanya Bintang sambil menautkan alis, menatap curiga ke Langit.Langit terkejut mendengar pertanyaan Bintang, tapi mencoba bersikap biasa saja.“Tidak, aku tidak mencemaskan sesuatu. Hanya takut kamu tidak nyaman dengan cara bicaranya yang bisa dibilang tanpa filter,” jawab Langit mengelak dari tuduhan Bintang.Bintang pun percaya, apalagi Steve
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

S2 : Tahu Masa Lalu

“Apa ini sudah cukup? Ada yang perlu dibeli lagi?”Langit mengantar Bintang berbelanja karena malam nanti Steven akan datang sesuai dengan janji untuk makan malam.Bintang mengecek barang yang ada di troli, hingga mengangguk.“Sudah semua,” jawab Bintang.Langit pun mengajak Bintang ke kasir karena sudah selesai berbelanja. Banyak barang yang dibeli, sepertinya Bintang tidak ingin mengecewakan Steven, serta tidak mau sahabat suaminya itu berpikiran jika Bintang tidak suka didatangi tamu, sehingga memasak makanan alakadarnya, membuat Bintang akhirnya memilih untuk menyiapkan beberapa menu.Ini weekend, sehingga Langit bisa menemani istrinya, sekalian membantu memasak.Mereka sudah sampai di apartemen. Langit membawa semua barang belanjaan, tidak membiarkan sang istri mengangkat barang berat.“Aku akan meracik bumbunya, bisa bantu membersihkan daging dan juga sayurannya?” tanya Bintang sambil menggulung ujung lengan blouse yang dikenakan.“Tentu saja,” balas Langit semangat, karena mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya

S2 : Wanita Penuh Kesabaran

Bintang diam menatap Steven, bahkan senyum yang sejak tadi merekah, mendadak hilang menguar entah ke mana.“Kenapa raut wajahmu berubah? Kamu tidak siap? Bukankah kamu bilang tahu bagaimana kelakuan El saat di Paris,” ujar Steven saat melihat ekspresi wajah Bintang.Bintang tersenyum miring menanggapi ucapan Steven. Dia lantas dengan santai memasukkan potongan daging ke mulut, meski rasa kesal bercokol di dada karena pertanyaan Steven.“Kalau begitu aku balik tanya, sebelum menjawab pertanyaanmu.” Bintang menatap Steven sambil mengunyah makanan yang ada di mulut.Steven diam dan menatap Bintang yang terlihat begitu tenang.“Jika kamu sangat mencintai seorang wanita, kemudian pria dari masa lalu wanita itu datang untuk kembali bersamanya, apa yang akan kamu lakukan? Bagaimana perasaanmu?” tanya Bintang dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan.Steven terkejut mendengar pertanyaan Bintang, sungguh tidak menyangka jika Bintang akan membalikkan pertanyaan kepadanya.“Aku tidak akan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya

S2 : Kejutan

“Bin, aku sedang dalam perjalanan pulang. Kamu mau titip sesuatu?”Suara Langit terdengar dari seberang panggilan. Bintang mengapit ponsel dengan telinga dan pundak, kedua tangan sedang sibuk mengeluarkan kue dari oven. Semenjak di rumah dan tidak bekerja, Bintang lebih suka menghabiskan waktu belajar memasak agar bisa membuatkan makanan yang bervariasi untuk suaminya.“Tidak usah, pulanglah segera, aku sudah memasak beberapa menu masakan,” jawab Bintang.Dua bulan berlalu semenjak Steven berkunjung ke apartemen. Ucapan pria itu yang aneh sebelum pergi, dianggap sebagai keisengan saja. Apalagi Langit berkata jika Steven memang suka bercanda.“Baiklah, aku akan segera sampai di apartemen,” ucap Langit dari seberang panggilan.Bintang mengakhiri panggilan. Dia meletakkan loyang berisi kue yang masih panas di atas meja pantry. Sore itu Bintang begitu bersemangat menyiapkan makanan untuk makan malam. Rumah tangganya dengan Langit beberapa bulan ini terasa manis, setelah semua masalah yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status