Semua Bab Istri Culun sang Raja Kampus: Bab 91 - Bab 100

146 Bab

Amarah Dion

Dion memang adalah sahabat baik nya, dan sudah seperti saudara untuk Aditya. Dan-hal yang wajar, jika pria itu datang menjenguk istri nya. Namun, kekhawatiran yang Dion tunjukkan menurut Aditya sangat sudah berlebihan. Seperti seseorang yang memiliki hubungan yang begitu dekat. "Dia masih sedang di periksa," sahut Aditya, sekian detik pria itu mengabaikan pertanyaan yang Dion lontarkan untuk nya. Kembali diam, namun Aditya tetap bergelayut dengan rasa penasaran nya, apa lagi-dari mana Dion mengetahui kalau Jeni sedang masuk rumah sakit? Membuat pria itu tak mampu menahan diri nya lagi, untuk tidak bertanya. "Bolehkah aku tahu, dari mana kau mengetahui Jeni masuk rumah sakit?" tanya Aditya, dengan nada suara nya yang berat, sebab takut jika pertanyaan yang dia lontarkan akan menyinggung perasaan sahabat baik nya itu."Dari Amina," sahut Dion, sekilas menatap Aditya dan kembali melemparkan pandangan nya ke arah pintu ruangan, dan kembali menunjukkan wajah gusar nya. Terlalu hanyut d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya

Jeni Yang Kembali Murka

Merenung-memikirkan semua perkataan Mama Nita, dan tentang perselingkuhan nya dengan Jeni--hingga sampai membuahkan hasil, membuat-Dion sampai tidak menyadari kalau saat ini Arman sedang membawa langka kaki menuju pada nya. Hingga, saat tiba-tiba saja--saat ada seseorang yang menarik kra baju nya, membuat pria itu terkejut bukan main. "Arman," gumam Dion, dengan wajah kaget nya. Namun, karena dalam posisi tak siap-membuat Dion seperti tak memiliki waktu untuk melakukan perlawanan.Menyeret nya ke tempat yang sepi, dan saat Arman telah menghentikan langka kaki nya--Dion cepat-cepat melepaskan kra baju nya, "Lepaskan!" hardik Dion, dan memperbaiki baju nya yang nampak kusut."Apa, yang kau lakukan di sini?!" tanya Arman, dengan nada penuh emosi."Jeni masuk rumah sakit, bagaimana pun-aku harus melihat nya. Dan, aku rasa kau sudah tahu-kalau anak yang di kandung adik mu, bukan anak dari Aditya, melainkan aku."Arman mengusap wajah nya frustasi, memandang tidak percaya--mendengar kata-ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-01
Baca selengkapnya

Ingin Dion melupakan nya dan Anak nya

Saat membuka pintu ruangan--raut wajah Mama Nita seketika berubah, begitu wanita paruh baya itu mendapati keberadaan Dion, sahabat baik putra nya di dalam kamar rawat. Kembali memutar memory nya pada malam hari, di mana-diri nya mendapati Dion yang begitu mengkhawatirkan keadaan Jeni. Dan-Mama Nita merasa aneh dengan sesuatu yang menurut nya tak biasa. "Dion," gumam Mama Nita, dengan tatapan lekat-lekat nya pada pria itu.Kedatangan Mama Nita yang tak di sangka nya, mampu menciptakan rasa tidak nyaman di dalam diri Dion. Apa lagi--diri nya dapat melihat dengan jelas, kalau Ibu kandung dari sahabat nya itu--nampak tidak suka dengan keberadaan nya. "Jeni, Tante, aku pamit," ujar Dion tiba-tiba, yang akhir nya memutuskan untuk pulang. "Kamu, sudah mau pulang?" tanya Mama, dengan tatapan lekat-lekat nya pada Dion."Iya Tante, saya pamit pulang--sebab ada hal yang mesti saya kerjakan sekarang," sahut Dion, namun pria itu melemparkan lirikan mata nya pada Jeni. "Baiklah, kalau begitu ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-02
Baca selengkapnya

Arman Mengunjungi Dita

Arman saat ini sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggal Dita, yang terletak di pinggiran kota. Telah turut menghancurkan hidup Dita, membuat pria itu tak dapat tenang, akibat selalu saja di hantui rasa bersalah nya. Menempuh perjalanan yang memakan waktu kurang lebih dari dua jam, kini Arman telah tiba di depan tempat tinggal Dita.Namun, sekejap-raut wajah pria itu berubah, saat dari dalam mobil diri nya yang mendapati pintu rumah Dita dalam keadaan tertutup. Di landa tanda tanya, namun pria itu tetap berlalu dari dalam mobil nya. "Ke mana, dia? Apakah, dia sedang pergi ke pasar-ataukah, sedang mengantarkan jahitan orang?" gumam Arman, dengan berbagai tanda tanya yang kini bersarang di dalam diri nya. Menunggu tentu nya adalah hal yang membosankan. Guna mengusir kejenuhan itu, Arman memutuskan untuk berselancar dengan dunia maya. Bersandar malas pada body mobil nya, hingga suara seseorang yang menyapa pada nya--membuat lamunan pria itu membela. "Hallo Tuan," sapa seseorang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-03
Baca selengkapnya

Kegamangan Aditya

Arman telah kembali ke rumah nya. Namun, di dalam diri pria itu selalu di liputi tanda tanya. Tentang, siapa sosok ayah bayi-dalam kandungan Dita. Namun, Dita yang memilih untuk merahasiakan nya, membuat Arman tak bisa melakukan apa-apa.Menghempaskan tubuh nya ke atas ranjang, melepaskan lelah yang begitu menggorogoti tubuh nya. Bukan hanya lelah raga, namun Arman juga lelah dengan pikiran nyaBerpikir keras tentang sosok ayah, dari bayi yang Dita kandung? Hingga kesedihan, dan luka di wajah Dita yang kembali melintas dalam pikiran nya, membuat hati Arman tersentil dan rasa bersalah itu kembali datang. Suara telepone menyapa gawai milik Arman tiba-tiba, membuat pria itu segera memalingkan pandangan pada HP nya-yang tersimpan di atas meja. Segera bangkitkan tubuh nya, dan membawa langka kaki itu. Mimik wajah Arman tak lagi sama, begitu mendapati-kalau yang melakukan panggilan telepone adalah adik nya, Jeni."Jeni," gumam nya, dan dengan gerakan yang malas-Arman menyambut panggilan ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Baca selengkapnya

Arman Mengajak Dita Menikah

Dua hari kemudian.Arman memutuskan untuk kembali menemui Dita. Namun, kali ini ada yang nampak berbeda dengan pria itu. Bukan-karena potongan rambut nya yang baru, atau penampilan pria itu yang nampak berbeda, melainkan di dalam mobil milik nya, yang di penuhi dengan barang-barang. Mulai dari sembako, dan barang lain nya. Hampir dua jam menempuh perjalanan, kini Arman teah tiba di depan kontrakkan sederhana milik Dita. Segera membawa tubuh nya ke luar dari dalam mobil, Arman bergegas menuju pintu belakang, membuka nya, dan mengeluarkan banyak barang dari sana.Melangkah menuju kediaman Dita-tak sengaja memalingkan wajah itu, dan mendapati ada nya beberapa pasang mata-yang menatap nya, seraya berbisik. Dan, hanya bisa menghela napas nya yang berat. *****Dita saat ini tengah sibuk dengan pekerjaan menjahit nya. Wanita itu tengah menjahit dress orang dewasa. Sekejap, diri nya membeku begitu mendapati kedatangan Arman. Bukan karena kedatangan pria itu yang membuat Dita shyok, namun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-05
Baca selengkapnya

Kemarahan Arman

Seolah melupakan kegamangan hati nya saat ini, Dita turut membawa langka kaki nya-menyusul Arman, saat pria itu melangka ke luar dari dalam kontrakkan nya. Gerakan tubuh yang nampakl panik, bahkan saat Arman melajukan mobil nya meninggalkan depan rumah Dita, Arman melajukan nya dengan kecepatan tinggi. Pria itu seolah mengejar sesuatu dan takut akan tertinggal. "Ada apa sebenar nya, dengan, Kak Arman? Aku tahu, dia pasti mengenal Dion dengan sangat baik, sebab Dion adalah sahabat baik dari Aditya. Namun, kekhawatiran yang dia tunjukkan menurut ku sangat terlalu berlebihan," gumam Dita, dengan mimik wajah yang nampak berpikir. Tak sengaja memalingkan pandangan nya-ke arah lain, raut wajah Dita berubah, setelah mendapati beberapa ada nya beberapa warga, yang menatap nya, dengan tatapan mencemooh-seraya berbisik. Tak ingin menambah kegamangan di hati nya, Dita segera menutup pintu rumah nya. *** *** Melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, kini Arman telah berada di depan rumah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-06
Baca selengkapnya

Kekecewaan Papa Herman

Tanpa Aditya sadari, ternyata sedari tadi-Jeni terus saja memperhatikan nya. Melihat bagaimana ekspresi Aditya yang begitu serius saat menyambut panggilan masuk itu, membuat Jeni tak mampu menahan diri nya-untuk tidak menghampiri pria itu.Jeni segera membawa langka kaki nya, dengan ke dua mata yang tetap terfokus pada Aditya. Berniat menguping pembicaraan sang suami, namun, Jeni harus menelan kekecewaan-sebab saat jarak nya semakin dekat dengan Aditya, pria itu telah mengakhiri panggilan telepone nya. "Sayang--," panggil Jeni tiba-tiba, dan sambutan Aditya nampak terkejut, dan itu semakin memancing rasa curiga dalam diri Jeni, "Kau sedang melakukan panggilan telepone dengan, siapa?" tanya Jeni hati-hati, namun-sepasang pupil hitam nya-menatap Aditya penuh curiga. "Bukan siapa-siapa. Dan, ayo-kita kembali ke dalam!" ajak Aditya-seraya satu tangan nya merangkul penuh pundak Jeni, dan menyeretkan langka kaki nya. Ada nya gelagat aneh-yang dia temukan di dalam diri Aditya, membuat Jen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

Sadar Dari Koma

Di saat semua orang telah terbuai, menikmati dunia mimpi-indah mereka, Aditya justru sebalik nya. Sepasang pupil mata pria itu masih setia terbuka. Dengan tatapan kosong nya, pria itu menatap langit-langit kamar. Pikiran Aditya tengah berkelana, tengan berkelana saat ini. Sekejap, mimik wajah Aditya tak lagi sama-pria itu seperti mendapatkan solusi atas masalah nya, "Kenapa, aku tidak terpikir ke desa itu? Mungkin saja, saat ini Dita berada di sana," bathin Aditya. Masih-hanyut dalam apa yang menjadi beban pikiran nya, hingga perhatian Aditya teralihkan-saat merasakan pergerakan Jeni, yang saat ini tidur dalam dekapan nya. Menurunkan pandangan nya, pria itu mendapati Jeni yang telah membuka mata nya. "Sayang, kau belum tidur?" tanya Jeni dengan mata setengah terpejam, akibat menahan rasa kantuk. "Aku belum bisa tidur," sahut Aditya, dan jawaban yang terlontar dari bibir pria itu, berhasil menghilangkan rasa kantuk Jeni. Bangun dari tidur nya, menatap Aditya dengan lekat. Pikiran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

Aditya Mencari Dita

Hanya tinggal Arman seorang yang dia miliki di muka bumi ini, membuat rindu-begitu menyeruak di dalam diri Jeni pada sang Kakak, sebabn sudah satu minggu tidak bertemu. Selama satu minggu ini pula Jeni mencoba menahan diri, membiarkan amarah sang Kakak dapat mereda. Namun, Arman tak kunjung menghubungi nya. Jeni, memutuskan untuk menghubungi terlebih dahulu. Namun, berkali-kali mencoba menghubungi-nomor Kakak laki-laki nya itu, tidak aktif. "Apakah, Kak Arman-sudah menggantikan nomor?" gumam Jeni, yang nampak berpikir. Jeni-begitu tenggelam dalam apa yang menjadi beban pikiran nya, hingga seseorang yang tiba-tiba menyeruhkan nama nya-membuat lamunan wanita itu membela. Memalingkan pandangan nya pada asal suara, dan diri nya mendapati kedatangan Aditya. Pria itu nampak-sudah akan berangkat bekerja."Aku mencari mu, ternyata kau berada di sini.""Aku sedang menghubungi Kak Arman, namun-nomor nya tidak aktif. Apakah, kamu mengetahui nomor-baru nya?" tanya Jeni, menatap Aditya dengan le
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status