Berusaha, untuk menunjukkan-kalau diri nya baik-baik saja, agar tak membuat kedua mertua nya menaru rasa curuga. Menghembuskan napas nya-tegas, Jeni-mantap membawa langka kaki nya, kembali menghampiri kedua mertua nya, yang saat ini tengah berada di pendopo."Siapa-yang menelpone, mu?" tanya Mama Nita, saat Jeni baru saja mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi."Bukan, siapa-siapa kok, Ma," sahut Jeni, dengan berusaha menyimpulkan senyuman, menutupi kegugupan yang melanda diri"Ohh--, Mama kira, siapa. Sebab yang Mama lihat, kamu nampak marah-marah, saat menerima telepone itu."Dan-Jeni, hanya kembali menyambut nya dengan senyuman, setelah mendengar kata-kata yang baru saja mengalir dari bibir Ibu mertua nya. ******Apartemen Dion.Setelah pergulatan panas nya-dan Dion, Jeni segera membersikan diri nya. Setelah hampir lima belis menit berada di dalam kamar mandi, kini wanita itu telah ke luar, dengan wajah yang nampak jauh lebih-segar. Namun, sekejap raut wajah itu berubah, setelah
Last Updated : 2023-09-08 Read more