Home / Young Adult / Istri Culun sang Raja Kampus / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Culun sang Raja Kampus: Chapter 111 - Chapter 120

146 Chapters

Kegundahan Seorang Arman

Beberapa menit melakukan perjalanan, Jeni kini telah tiba di depan sebuah gedung bertingkat-dengan dinding kaca yang mendominasi. Menempel sebuah 2 huruf besar pada badan gedung, kian menambah elegent nya perusahaan raksasa itu. Mengambil langka lebar nya, Jeni terlihat panik-dengan keringat yang membasahi sedikit dahi nya. Telah memijakkan kaki nya di lantai-di mana ruang kerja suami nya berada, wanita itu segera melontarkan pertanyaan tentang ada nya, tidak, Aditya, di dalam ruangan nya. "Sinta, suami saya ada?!" Dengan napas tersenggal, Jeni melontrarkan pertanyaan pada Sinta yang sama sekali tidak menyadari kedatangan nya. Mengangkat wajah nya, mimik wajah itu seketika tak lagi sama-begitu mendapati keberadaan istri, dari Bos-nya. "Ada, Nyonya! Tuan sedang berada di dalam ruangan, namun saat ini beliau sedang menerima tamu." Jawaban dari bibir Sinta, semakin membuat jantung Jeni tak bekerja dengan baik. Ber-irama dengan semakin cepat, bersama rasa takut yang semakin saja m
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Pengakuan Cinta

Rasa rindu itu tak mampu terbendung lagi. Dengan berbagai alasan yang mampu dipercaya oleh Jeni, Aditya kembali menemui wanita lain, yang juga berstatus istri nyamSetelah memarkirkan kendaraan roda empat nya, pria itu segera turun dari dalam mobil, dan mengambil langka kaki nya yang panjang. Lelaki bermanik hitam legam itu-nampak seperti sudah tidak sabar untuk bertemu dengan wanita yang dia cintai.Melangkah dengan setengah berlari, saat melewati anak tangga-Aditya langsung mendorong pintu kamar, begitu tiba di depan nya. Masuk ke dalam nya, seraya menyeruhkan nama sang istri. "Dit---, Dita----," panggil nya, dengan langka kaki yang terus Aditya ayunkan. Mengintai setiap sudut ruangan, namun tak menemukan sosok yang dia cari itu," Di mana, dia?" Aditya bergumam dengan diri nya sendiri. Dan memutuskan untuk mencari Dita di lantai bawa. Menjelajahi setiap ruangan, Aditya tak henti-henti nya menyeruhkan nama Dita. Hingga, langka kaki itu dia jeda saat mendapati Bibi Supi yang tengah m
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Berusaha Menutupi Luka

Telah mengetahui perasaan masing-masing, membuat Aditya dan Dita, berakhir di atas ranjang. Saling berbagi peluh dengan sentuhan-sentuhan memabukkan, Aditya dan Dita baru menyudahi pergulatan panas mereka setelah satu jam lama nya. Tubuh polos tanpa helaian apa pun, Aditya dan Dita masih menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka arungi bersama. Berpelukan, menikmati hangat nya dekapan itu-kala sentuhan kulit tanpa penghalang mampu kembali memancing datang nya gairah.Aditya mengerang pelan-memejamkan erat mata itu, saat jemari lentik Dita bergerak indah di atas dada bidang nya. Hanya sebuah sentuhan, namun sanggup membuat nya mendesah."Dit...," lirih Aditya. Nada suara yang berat, begitu menikmati hingga enggan membuka mata itu.Suara dering telepone seketika terdengar-membuat gairah yang mulai bangkit-menyurut seketika, hingga sang pejantan mendecak."Ck! Mengganggu saja!" umpat Aditya, saat ponsel nya terus saja mendendangkan nada nya."Angkat saja-siapa tahu penting," p
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Papa Herman Memberi Dukungan

Aditya, dan Jeni baru saja tiba di rumah mereka setelah melakukan pemeriksaan pada kandungan Jeni. Hasil nya tak ada yang mengkhawatirkan, sebab ibu dan calon bayi nya dalam keadaan sehat. Lelah yang begitu menggorogoti tubuh nya, membuat Aditya langsung menghempaskan tubuh nya ke atas sebuah sofa panjang, begitu pria itu telah berada di dalam rumah nya. Melepas lelah yang teramat sangat, Aditya begitu menikmati kegiatan nya--sampai tidak menyadari kedatangan Jeni yang kini telah bergabung."Seperti nya dia benar-benar lelah," gumam Jeni, bola mata hitam wanita itu-begitu tajam menatap Aditya, yang kini tengah bersandar malas pada sofa panjang, dengan mata yang dia pejamkan.Lama menatap Aditya, membuat pikiran Jeni berkelana kemana-mana, hingga terhantar pada hal, di mana Aditya yang akhir-akhir ini sering meninggalkan diri nya dengan alasan yang tidak jelas."Adit!" panggil Jeni tiba-tiba, dengan masih menatap Aditya dengan lekat.Suara panggilan dari Jeni, membuat Aditya terjaga da
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Mengandung Bayi Kembar

Aditya benar-benar membuktikan janji nya pada Dita, istri nya. Sudah sangat tidak sabar mengetahui jenis kelamin anak nya, Aditya segera membawa Dita ke tempat praktek Dokter OBGYN terdekat-begitu pria itu tiba di villa.Dress yang Dita pakai telah di singkap mencapai buahdada nya. Sang Dokter pun telah mengoles jel ke atas perut buncit Dita-sebagai langka awal, dan mengambil sebuah alat yang yang di sebut transduker yang berada di dekat nya. Dokter mulai menggesek-gesekkan benda itu di atas perut Dita, dengan serius menatap layar monitor.Berbaring di atas bed hospital, Dita setia menoleh ke arah layar monitor. Mendapati ada nya penampakan pada layar monitor itu, suasana hati Dita mendadak haru. Rasa hangat memenuhi seluruh relung jiwa nya, semua nya sangat sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata. Tak ingin meneteskan air mata, namun kebahagian tak mampu terbendung lagi oleh nya. Air mata itu kini telah menetes, lewat kedua sudut mata nya. Namun, Dita segera menyekah nyamTak sengaj
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Kekeh nya Jeni

Jeni, segera menurunkan ke dua kaki nya dari dalam mobil, saat kendaraan yang membawa nya telah tiba di depan rumah Arman. Mengambil langka lebar nya, wanita muda itu sudah tidak sabar-untuk bertemu dengan Arman. Namun, sekejap--raut wajah itu tak lagi sama saat diri nya di sambut dengan sunyi nya suasana rumah. Arman memang tinggal seorang diri tanpa ada nya seorang pelayan. Namun, kali ini diri nya mendapati rumah yang benar-benar dalam keadaan lengang. "Di mana, dia?" gumam Jeni-bertanya pada diri nya sendiri-dengan langka kaki yang terus dia ayunkan. Ruang-demi ruang Jeni datangi, namun tak kunjung menemukan sosok Kakak laki-laki nya, itu. Puas mencari Arman di lantai atas, Jeni kembali turun menuju lantai bawa. Mengedarkan pandangan nya-menjelajahi seisi ruang. Jeni, memutuskan untuk memanggil Arman. "Kakak----, Kakak-----," panggil Jeni dengan teriakan, berharap Arman dapat menyambut satu panggilan nya. Namun, walaupun telah sepersekian detik berlalu-Kakak laki-laki nya it
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

Rasa Kecewa Pada Arman

Dita-mendesah lelah, bagaimana wanita itu mendapati begitu banyak nya belanjaan nya, dan Aditya hari ini. Sepulang dari memeriksakan kandungan nya, dia dan pria itu masih singgah di sebuah supermarket terdekat, dan pulang dengan begitu banyak nya barang. "Kenapa, kau menatap ku seperti itu, Sayang--? Kau membuat ku takut!"protes Aditya. Pria itu bergidik ngeri, bagaimana diri nya mendapati sang istri yang menatap nya dengan horor. Menampilkan mimik cemberut nya, berusaha menekan rasa kesal nya yang teramat sangat-pada Aditya. Dita kembali bersuara setelah sedetik kemudian, "Itu, karena kau terlalu membeli banyak barang. Bahkan susu hamil belum aku minum semua nya. Namun, kini kau sudah membeli nya lagi!" cecar Dita, wanita itu masih menunjukkan mode marah nya pada sang suami. "Sayang istri---, sayang istri----." Aditya berteriak kegirangan, dengan menampilkan senyum terbaik nya. Dan tindakan konyol yang pria itu tunjukkan, semakin menambah rasa kesal Dita, pada suami nya itu.Begitu
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

Aditya Menghajar Arman

Air mata Dita bagai perciikapan api yang semakin menyulut emosi di dalam diri nya. Setiap kali mengingat bagaimana Dita menangis akibat rasa kecewa nya yang teramat sangat pada Arman, membuat api amarah itu semakin saja membarah untuk Arman. Mencengkram kuat bundaran setir bahkan ujung kuku Aditya mampu melukai benda bulat itu, akibat emosi nya yang telah benar-benar berada di puncak. Telah tiba di depan rumah Arman, Aditya sudah tidak sabar ingin memberikan pelajaran pada Kakak ipar nya itu."Arman----, Arman-----," teriak Aditya. Rasa kecewa nya yang teramat sangat pada pria-yang berstatus Kakak ipar nya itu, membuat Aditya tak memandang lagi siapa pria yang saat ini dia teriaki."Aditya," ujar Arman. Aditya yang tidak pernah berteriak sekeras ini pada nya, tentu saja membuat Arman seketika di landa tanda tanya. Ada apa, dengan adik ipar nya itu? Kenapa bertandang ke rumah nya, tak ada sopan santun yang biasa dia temui dalam diri pria itu.Memalingkan pandangan nya pada asal suara.
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Jeni yang Murka

Memejamkan erat mata nya, menikmati sapuan lembut angin yang menerpa di permukaan kulit. Begitu menenangkan jiwa, mampu membuat lara di hati sedikit terobati dengan keindahan yang dia temui di pagi ini. Hijau nya alam, dengan bukit-bukit kecil yang berada di sekitar nya tertutup oleh kabut membuat lukisan alam yang dia temui pagi ini begitu indah di mata nya. Dion menghembuskan napas nya dalam, kala malam kelam itu kembali melintas di dalam benak nya. Menyisahkan duka yang mendalam, dengan hati yang begitu teriris.Masih belum mau mempercayai nya, namun itu nyata--wanita yang kini telah mengandung darah daging adalah seorang pembunuh. Dan, diri nya tak lebih hanya sebuah alat untuk mencapai ambisi nya dalam mendapatkan cinta sahabat baik nya. Merasakan begitu menyedihkan nasip diri nya, sudut bibir Dion membentuk sebuah bulan sabit-menertawakan takdir hidup nya akibat kenikmatan yang dia dapat dari istri dari sahabat nya, yang justru meninggalkan luka yang begitu dalam. "Ambil lah
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Pertemuan yang Mengharukan

Tak dapat tidur dengan nyenyak Papa Herman semalam. Apa yang Aditya katakan pada nya tadi malam, sungguh membuat lelaki paruh baya itu kaget luar biasa. Arman karyawan terbaik nya, dan juga yang tak lain adalah Kakak ipar dari putra nya, ternyata adalah dalang atas penjebakan yang terjadi pada Dita di hotel beberapa waktu lalu. Arman, adalah sosok yang baik dan juga luwes di mata Papa Herman. Pria itu di kenal pekerja keras, dan juga kepintaran nya dalam meyakinkan investor-investor asing untuk dapat bekerja sama dengan Wijaya Group. Hingga, saat kembali memikirkan semua kebaikan dan kelebihan pria itu--membuat Papa Herman begitu kecewa pada lelaki itu. Kenapa, harus Arman? Itu lah yang terlintas di dalam benak seorang Herman Wijaya.Kembali menemukan fakta kalau Dita tidak bersalah, semakin menambah rasa bersalah Papa Herman pada menantu nya. Tak ingin kian larut dalam rasa bersalah yang tak berkesudahan, Papa Herman memutuskan untuk mengunjungi Dita pagi ini. Telah selesai berkeb
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status