Home / Young Adult / Istri Culun sang Raja Kampus / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Culun sang Raja Kampus: Chapter 121 - Chapter 130

146 Chapters

Pertengkaran Hebat Aditya dan Jeni

Tak ada lagi kecanggungan, atau pun air mata yang mewarnai, sebab kini rona bahagia telah terukir di wajah pasangan mertua dan menantu itu.Tak terlihat sama sekali ada nya jarak-seperti pasangan menantu, dan mertua pada umum nya. Papa Herman, dan Dita terlihat bak ayah, dan anak kandung. Kedua nya terlihat sangat begitu akrab saat berbincang di ruang tamu itu."Katakan pada Papa sudah berepa bulan usia kandungan mu.""Sebentar lagi sudah mau memasuki bulan yang ke enam, Paa,"sahut Dita, dengan sedikit senyum yang dia ukir di wajah. Apa yang Dita katakan berhasil membuat Papa Herman membisu. Tak lagi bersuara, seperti ada sesuatu yang begitu mengganjal namun sangat sulit untuk di ungkapkan,"Bahkan usia kandungan nya sama dengan Jeni--yang juga akan memasuki bulan ke 6," gumam Papa Herman dalam hati, wajah lelaki paruh baya itu tak seceriah tadi lagi.Sentuhan lembut Dita di tangan nya--membuat laki-laki paruh baya itu terjaga. Papa Herman terlihat sedikit kaget, hingga Dita menatap
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bagaimana aku bisa, memilih?

Beberapa menit kemudian Walaupun tidak mencintai nya-namun Jeni saat ini tengah mengandung darah daging nya. Hingga sampai detik ini wajah cemas belum juga luntur dari seorang Aditya Wijaya. Sesekali lelaki bermanik hitam itu bangun dari duduk nya- menghampiri ruang UGD hanya untuk mengintp dari celah-guna melihat keadaan istri nya sebab sudah hampir satu jam Jeni di bawah masuk ke dalam ruangan belum ada juga salah satu perawat, atau Dokter, yang menampakkan batang hidung nya."Aku akan merasa sangat bersalah jika sampai ada apa-apa dengan Jeni dan anak ku," gumam Aditya. Sesekali pria itu mengusap kasar wajah nya, hanya untuk mencoba menenangkan kepanikan yang belum juga reda. Suara dering telepone menyapa gawai milik Aditya tiba-tiba. Menelusupkan tangan nya ke dalam saku celana, guna mengambil benda pipih itu. Namu, saat mendapati nama Dita-Aditya hanya menatap, tanpa berniat menjawab nya. Rupa nya kekhawatiran nya akan keadaan Jeni saat ini membuat pria itu tak dapat berpikir de
last updateLast Updated : 2023-11-04
Read more

Berusaha Memendam Sakit

Beberapa menit kemudian Terlalu mengkhawatirkan keadaan Jeni-membuat Aditya seperti tidak menyadari kalau tanpa diri nya sadari ada hati yang telah dia lukai. Dita. Wanita yang juga berstatus istri, dan juga tengah mengandung darah daging nya, telah dia abaikan hari ini.Menatap pada pintu ruang operasi yang masih tertutup rapat-Aditya menurunkan pandangan nya pada jam tangan ROLEX yang melingkar sempurna pada pergelangan tangan nya, dan pria itu memutuskan untuk bangun.Duduk dalam diam, Papa Herman maupun Mama Nita seketika mengangkat wajah nya begitu mendapati Aditya yang telah bangun dari duduk nya. Kedua paruh baya itu menatap sang putra dengan tatapan penuh tanda tanya--seolah mempertanyakan Aditya akan pergi ke mana?"Aku akan membeli minum sebentar," ujar Aditya-yang sudah mengerti maksud dari tatapan dari kedua orang tua nya, dan segera melenggang pergi tanpa menunggu lagi ucapan dari bibir ke dua orang tua nya itu.Beberapa menit berlalu, Aditya telah tiba di tempat yang di
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Air Mata Duka

Tak ada kecupan, atau pun panggilan manis yang biasa nya menjadi akhir dari panggilan telepone, dan tentu saja hal itu membuat hati Aditya ter-iris, sebab tidak menyangkah kalau Dita akan menyambut sampai seperti ini. Sakit. Sebab itu bukan hal yang dia harapkan, namun dia harus bisa memahami perasaan Dita saat ini.Wanita itu mungkin membutuhkan waktu untuk sendiri.Hening, Aditya membiarkan diri itu tenggelam dalam kemelut yang tengah dia rasakan. Kian tenggelam dalam kegundahan di hati itu, hingga suara bariton yang menyeruhkan nama nya membuat pandangan pria itu teralihkan pada asal suara dan diri nya mendapati keberadaan sang ayah di belakang nya."Papa," gumam Aditya, dengan mimik wajah yang tak lagi sama. Terus membawa pandangan nya pada Papa Herman, di mana lelaki paruh baya itu kini tengah membawa langka pada nya.Sepasang mata Papa Herman yang memicing, membuat Aditya merasa tidak nyaman-dan dalam diri nya meyakini kalau sang ayah telah mendengar pembicaraan nya dan Dita tadi
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Melihat Bayi nya

Terletak di daerah pegunungan, dengan pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar nya--membuat udara malam hari terasa sangat begitu dingin di malam ini. Duduk santai pada sebuah sofa tunggal, Roki dan Dion begitu fokus pada kegiatan bermain HP nya mengabaikan keberadaan satu sama lain, hingga menciptakan suasana yang begitu sunyi antara ke dua pria itu. Semakin larut membuat ke dua lelaki tampan itu kian tenggelam dalam apa yang mereka lakukan, hingga seketika suara panggilan Roki memecahkan suasana. Pria itu seperti menemukan sesuatu saat berselancar dengan dunia maya nya. "Dion!" panggil Roki tiba-tiba. Dan, Dion yang di panggil segera menolehkan pandangan pada Roki--dan menatap sahabat nya itu dengan tatapan penuh tanda tanya. Lama menatap, namun pria itu tetap memfokuskan pandangan nya pada layar HP nya--tanpa memperdulikan Dion yang tengah menantikan apa yang akan dia katakan selanjut nya. Tak kunjung mendapatkan apa yang dia mau-membuat Dion jadi kesal. Mendecak, dan kembali
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Dion Datang ke Rumah Sakit

Beberapa jam melakukan perjalanan, Roki dan Dion sudah tiba di tempat yang mereka tuju. Tanpa menunggu lama lagi ke dua lelaki tampan itu, langsung membawa langka kaki mereka menuju ruangan bayi. Bukan seperti Roki yang berpenampilan seperti orang pada umum nya, Dion--nampak berbeda, Pria itu terihat seperti seorang artis yang tengah menyamar-yang ingin kehadiran nya tak di ketahui oleh semua orang. Pria itu memakai jacket hoody. Namun, bukan nya melepaskan penutup kepala--Dion malah memakai nya dan tak lupa masker yang menutupi sebagian wajah nya. Hingga pada bagian wajah Dion yang terlihat hanya bagian hidung dan juga mata nya. Tentu saja dengan berpenampilan seperti itu tak ada satu pun orang yang mengetahui kalau sosok yang bersama Roki itu adalah seorang Dion Sucipto, yang di ketahui oleh orang-orang telah meninggal beberapa bulan lalu. Dion dan Roki sudah hampir tiba di ruangan yang mereka tuju. Namun, sekejap Dion tertegun saat Roki tiba-tiba saja menarik nya, dan membawa nya
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Roki Mengetahui Semua nya

Saat tengah tenggelam dalam rasa penasaran nya tiba-tiba saja gawai milik Roki mendendangkan nada nya. Wajah ponsel segera dia tatap, dan mendapati nama Dion yang tertulis pada layar HP nya. Menolehkan wajah nya ke arah ruangan bayi, Roki tak mendapati ada nya sosok Dion lagi di sana.. Dan, dengan tidak ada nya Dion-Roki yakin kalau sahabat nya itu sudah pergti setelah mendengar suara Aditya."Siapa yang menelpone?" tanya Aditya tiba-tiba, saat melihat Roki hanya menatap layar ponsel-tanpa berniat menjawab nya.Wajah Roki mendadakj pasih, saat Aditya menatap nya dengan tatapan yang tak biasa. Menelan susah payah ludah nya Roki akhir nya bersuara setelah beberapa detik kemudian pria itu mengabaikan pertanyaan yang Aditya layangkan. "Ada telepone mengenai pekerjaan, dan kalau begitu aku jawab dulu," sahut Roki, dan membawa langka kaki nya menjauh dari Aditya. Setelah sudah berjarak sedikit jauh dengan Aditya, Roki segera menyambut panggilan telepone dari Dion . Pria itu meminta sahaba
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

Pergi Menemui Dita

Dua minggu kemudianKelahiran sang buahati memberi warna baru bagi kehidupan seorang Aditya Wijaya. Hari-hari yang pria itu lewati terasa sangat cepat, sebab hanya ada bahagia, tanpa ada nya air mata. Duduk di atas ranjang--Aditya saat ini tengah bersama putra nya, di mana bayi kecil itu sedang tidur dengan sangat lelap setelah mabuk Asi."Hallo anak Papa," gumam Aditya. Pria itu menciptakan senyum di wajah tampan nya, seraya jari tengah Aditya mencolek-colek ujung dagu putra nya. Tindakan jahil Aditya-di respon oleh bayi kecil itu. Bayi laki-laki itu menggeliatkan tubuh nya sebentar, seraya membuka sedikit mata nya dan kembali tidur. Dan, kelakuan putra nya yang menggemaskan membuat Aditya seketika tertawa.Tercetak jelas pancaraan kebahagiaan di wajah seorang Aditya Wijaya, tak ada beban-semua itu nyata ada nya. Dia benar-benar bahagia.Sungguh. Pemandangan di depan mata nya sangat manis. Jeni tak mampu membendung rasa haru itu lagi, sebab sejak kelahiran putra mereka- Aditya sudah t
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Kecewa

Satu jam kemudian Dita dan Aditya saat ini tengah berada di dalam kamar mereka. Suasana hening begitu menyelimuti di dalam kamar itu. Aditya dan Dita masing-masing diam, tenggelam dalam apa yang mereka pikirkan. Suasana begitu canggung untuk Dita. Ntah kenapa, saat ini diri nya merasa sungkan dengan suami nya sendiri. Kelahiran anak dari Aditya dan Jeni, membuat Dita kembali menyadari kalau suami nya itu juga di miliki wanita lain dan juga memiliki anak bersama wanita lain. Kenyataan ini sangat menyakitkan, namun itu lah takdir hidup yang harus dia jalani. Dia memiliki madu dan madu nya itu baru saja melahirkan seorang anak dari suami nya. "Dit--."Panggilan dari Aditya berhasil membuyarkan lamunan Dita. Wanita itu seketika menatap suami nya dengan intens. Hanya menatap saja tanpa bersuara sama sekali. Seolah kata-kata yang akan dia ucapkan tertahan semua di tenggorokan nya. "Aku masih Aditya yang dulu," lanjut Aditya dengan lirih, pria itu dapat merasakan sang istri yang memberi j
last updateLast Updated : 2023-11-12
Read more

Ambisi Jeni Mendapatkan Cintanya Aditya

Saat kendaraan roda empat nya telah terparkir, Aditya segera bergegas turun dari dalam mobil nya, tanpa memperdulikan hujan deras yang saat ini turun. Melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa, jelas terlihat kekhawatiran di wajah lelaki tampan itu. Suara dorongan pintu yang cukup kuat, membuat Jeni yang tengah membaca novel seketika menolehkan pandangan nya pada asal suara, dan di sana--wanita itu mendapati kedatangan pria yang sedari tadi dia tunggu kepulangannya. Napas Aditya tersendat-sendat, dengan kepanikan yang terlihat jelas di wajah tampannya."Bagaimana keadaan, Damar?" tanya Aditya. Pria itu mengambil langka lebarnya, saat membawa tubuh itu kedalam kamar. Kepanikan yang menyelimuti diri Aditya--sangat berbanding terbalik yang terlihat pada Jeni kini. Wanita itu nampak tenang, tidak menunjukkan keresahan sama sekali. Jeni justru tersenyum pada Aditya. Senyum di wajah Jeni memudarkan kepanikan di wajah Aditya. Dahinya berkerut samar, Aditya kini menatap Jeni dengan tatapan p
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status