"Bagaimana dengan rahim saya, dokter?" tanya May dengan susah payah. Dia berusaha untuk tidak menangis sekarang. Saat ini dia merasa sangat rendah. Banyak pertanyaan besar muncul dalam dirinya. Mengapa tubuhnya harus menerima semua ini? Kenapa harus dia? Mengapa Rena tidak, dan harus sendiri? Padahal dia juga ingin punya anak, kenapa harus susah sekali punya anak? Alvin yang mengetahuinya kini memeluk May. Dia tahu bahwa istrinya pasti sangat terpukul dengan apa yang dikatakan dokter. Tapi itu kenyataan. Namun, mereka tak bisa memungkiri bahwa memang ada masalah pada kandungan May. “Dinding rahim Bu May tidak seperti pada umumnya. Sedikit lebih tipis dan itu membuat resiko keguguran semakin tinggi. Kalau sulit atau tidak hamil juga tidak masalah, hanya saja saat bayi sudah tumbuh, itu sedikit lebih diperhatikan. Sepertinya kalau akan melakukan program hamil harus hati-hati, karena resiko keguguran.” Setelah kata-kata panjang dokter, May menangis di pelukan Alvin. D
Baca selengkapnya