"Kamu kenapa Nak?" tanya Ibu Susi sekali lagi. Ia nampak iba melihat putrinya pulang sengaja keadaan yang sulit dijelaskan. Sebenarnya orang tua itu sudah sadar jika anaknya sedang tidak baik-baik. Hanya saja, mereka ingin mendengar langsung dari bibir Laila."Bawa Laila masuk Bu," pinta pak Anton, ayah Laila sadar putrinya butuh ketenangan."Iya Yah," Mereka lalu masuk ke dalam rumah. Masih dengan keadaan awal, Laila nampak tak sanggup berucap. Hanya air mata yang semakin merembes membasahi kedua pipi putihnya."Oeek, oeeek." Bayi mungil itu menangis lagi, membuat siapapun terenyuh mendengar tangisannya. Bayi mungil nan tampan itu, lantas berpindah tempat ke pangkuan sang nenek, ia dekap hangat cucu pertamanya itu."Cup, cup. Sayang," ujar Susi, menenangkan sang bayi.Laila sendiri, masih belum bisa menjelaskan apa yang terjadi. Seakan paham dengan kondisi anaknya. Pak Anton dan Bu Susi tetap diam menunggu anaknya berbicara.Bu Susi lantas memberikan bayi mungil itu pada suaminya, sed
Read more