Celoz setengah menyeret menuju kamar. Aku berusaha menahan langkah, menolak saat ia meminta untuk berhubungan badan. Namun, cengkeramannya di pergelangan tangan tidak ingin dilepas sama sekali. “Selangkanganku masih terasa nyeri.” Aku memberikan alasan, berharap ia akan merasa kasihan. Sebab, memang masih tersisa sedikit rasa perih di sana ketika dibawa berjalan. “Aku akan pelan.” Ia membalas seraya terus menyeretku menuju kamar. Aku menggeleng, berusaha kabur saat ia hendak mengunci pintu kamar. Namun, langkahku kalah cepat. Ia mendorongku dengan kasar ke ranjang setelah pintu kamar terkunci dengan rapat. “Celoz, tolong tunggu sampai aku siap kembali.” Aku memohon dengan memelas. Jantung mulai berdegup dengan sangat cepat, disertai debaran dada yang tidak karuan. Kurasakan darah mulai berhenti mengaliri area wajah. Napas terdengar tidak beraturan saat Celoz melepas pakaiannya satu per satu, lalu melemparnya ke sembarang tempat. Aku berusaha turun dari ranjang, merangkak dengan
Last Updated : 2023-07-10 Read more