"M-mas Cahyo, jadi kamu supir taksi tadi? Apa-apaan ini, apa maksud mu, Mas!" Zahra cukup syok ketika menyadari bahwa yang membawanya ke tempat pilihannya adalah Cahyo. "Kenapa sayang, kamu terkejut ya saat mengetahui jika ini aku, tenang lah, aku hanya ingin ikut bersenang-senang denganmu," celetuk Cahyo mengulas senyum, tatapannya seolah memberikan sebuah arti yang mengerikan. "Mas, jangan macam-macam kamu ya, aku sudah tidak ada urusan apa-apa lagi dengan mu, kita sudah bukan suami istri lagi, jadi tolong jaga sikap mu!" bentak Zahra tidak suka. "Oh, hanya karena aku bukan lagi suamimu, jadi kamu tidak mau ditemani denganku, lalu siapa Roy? Pria yang dengan bebas menjamah dan meniduri mu kapan pun dia mau, lalu apa aku tidak boleh menginginkan hal yang sama?" tukas Cahyo mulai menatap nakal ke seluruh tubuh Zahra. Membuat Zahra risih dan jijik, ia pun merasa sangat kesal dengan ucapan Cahyo yang menyebut nama Roy, wanita itu mencoba untuk mengelak meskipun pada kenyataannya ha
Baca selengkapnya