Beranda / CEO / Istri Pengganti Untuk CEO Dingin / Part 84, Membuka Pintu Kamar Tanda Mengetuk

Share

Part 84, Membuka Pintu Kamar Tanda Mengetuk

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-10 06:52:18
"Apa yang kau ingin kan?" tanya Dika menatap sayu ke arah Tasya.

"A-aku sebenarnya haus, dan pengen minum," lirih nya memberi tahu.

"Bukan masalah besar, aku akan ambilkan minum untuk kamu." jawab Dika mengulas senyum.

Pria itu akhirnya bangkit untuk mengambilkan segelas air minum seperti yang diinginkan oleh Tasya, dan tak lama kemudian Dika pun kembali dengan membawa sesuatu yang diinginkan oleh Tasya.

"Ini, minum lah," lirih nya seraya menyodorkan gelas itu padanya.

"Makasih ya Mas," ucap Tasya tersenyum tipis.

"Ya, sama-sama, apa kamu mau makan juga?" tawar Dika dengan suara lemah lembut.

"Nggak Mas, aku masih kenyang." tolak wanita itu.

Beberapa saat kemudian mereka terdiam cukup lama, Dika tidak berani menyapa lebih dalam, begitu juga dengan Tasya yang merasa sungkan, lantaran beberapa pekan terakhir memang komunikasi mereka sedang tidak baik.

Tatapan Tasya yang begitu dingin itu entah mengapa tiba-tiba membuat Dika merasa rindu, bahkan saat ini ia sedang menatap liar ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 85, Tak Menikmati Acara Makan Malam

    "Ih Papa, kepo aja," Mama Riri mengulas senyum menatap suaminya. "Yah, main rahasia-rahasiaan gitu. Oh ya, kapan nih makan malam di mulai, udah laper tahu," Papa Arkana terlihat mengelus perutnya yang buncit. "Iya, sebentar lagi kita mulai kok, tenang aja." jawab mama Riri dengan tenang, lantaran semua menu makanan sudah siap disajikan. Di kamar Tasya dan Dika justru masih dalam keadaan tegang, lantaran apa yang baru saja ingin mereka lakukan rupanya kepergok oleh sang mama, meskipun sebenarnya sudah menjadi hak milik, tetapi entah mengapa keduanya merasa begitu canggung. Klunting__Sebuah pesan masuk di ponsel Dika dan Tasya secara bersamaan, dan hal itu menyadarkan keduanya yang masih dalam keadaan yang sama. Dika pun meraih ponselnya, begitu juga dengan Tasya, yang fokus dengan pesan yang baru saja ia baca. [Malam Tasya, bagaimana kabarmu hari ini bersama Sauqi, apa cukup melelahkan? Apa kamu sudah istirahat dan makan?] Pesan yang dibaca Tasya sempat membuatnya mengukir senyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 86, Saling Dicueki

    Bruk! Saat Zahra sedang asik menikmati jalan-jalan seorang diri di sebuah mall, tiba-tiba ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang memakai jaket berwarna hitam, wanita itu berusaha mengambil cemilan yang baru saja ia beli, dan saat ia berusaha berdiri dengan tegap, ia menyadari pria yang sempat ia tabrak itu adalah Roy. Ingatan Zahra pun langsung tertuju pada malam panas yang pernah Roy lakukan padanya, dan ia mulai tidak memiliki respek lagi pada teman yang selama ini ia ajak kerja sama itu. Tanpa mengucapkan kalimat apapun, Zahra pun berniat untuk pergi dan meninggalkan tempat itu, namun dengan cepat Roy menangkap pergelangan tangan Zahra hingga membuat wanita itu terhenti. "Lepas!" wanita itu dengan kasar menepis tangan yang Roy. "Zahra, lo kenapa si judes banget kayak gini? Oh ya, ngomong-ngomong kita udah lama lo nggak ketemu, mumpung ada di sini, kita makan bareng yuk," ajak Roy seolah merasa tidak ada masalah apa-apa. "Sorry, gue nggak tertarik buat makan bareng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 87, Pergi Ke Puncak

    "Ayo sayang, ke sini," ajak Roy yang telah memapah Zahra menuju kamar yang sudah ia pesan sebelumnya. "Mau kau bawa ke mana aku, aku mau pulang," dengan posisi mabuk, Zahra masih bersuara dan menginginkan kepulangan. "Tenang lah, malam ini kita akan bersenang-senang lagi, kau tidak perlu khawatir. Aku akan membuatmu terbang ke surga dunia lagi." tukas Roy tertawa lepas, membawa masuk wanita nya itu dengan penuh nafsu dan gairah yang sudah tak tertahankan lagi. Saat itu Zahra masih berusaha memberontak, di tengah kelemahan tenaga yang tersisa, akhirnya wanita itupun kalah, Roy mengungkungnya dengan liar hingga membuat Zahra akhirnya pasrah. Di tengah permainan panas yang dilakuan oleh Roy, ia tak sadar jika pintu kamarnya itu dibuka oleh Cahyo, pria itu sengaja merekam vidio perbuatan mereka di kamar itu, agar suatu saat bukti yang ia miliki akan menjadi senjatanya nanti. Setelah itu Cahyo pun kembali menutup tersebut dan berlalu pergi. Hampir satu jam lamanya, permainan itu pun b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 88, Mencoba Untuk Memberontak

    "M-mas Cahyo, jadi kamu supir taksi tadi? Apa-apaan ini, apa maksud mu, Mas!" Zahra cukup syok ketika menyadari bahwa yang membawanya ke tempat pilihannya adalah Cahyo. "Kenapa sayang, kamu terkejut ya saat mengetahui jika ini aku, tenang lah, aku hanya ingin ikut bersenang-senang denganmu," celetuk Cahyo mengulas senyum, tatapannya seolah memberikan sebuah arti yang mengerikan. "Mas, jangan macam-macam kamu ya, aku sudah tidak ada urusan apa-apa lagi dengan mu, kita sudah bukan suami istri lagi, jadi tolong jaga sikap mu!" bentak Zahra tidak suka. "Oh, hanya karena aku bukan lagi suamimu, jadi kamu tidak mau ditemani denganku, lalu siapa Roy? Pria yang dengan bebas menjamah dan meniduri mu kapan pun dia mau, lalu apa aku tidak boleh menginginkan hal yang sama?" tukas Cahyo mulai menatap nakal ke seluruh tubuh Zahra. Membuat Zahra risih dan jijik, ia pun merasa sangat kesal dengan ucapan Cahyo yang menyebut nama Roy, wanita itu mencoba untuk mengelak meskipun pada kenyataannya ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 89, Meminta Pertolongan Dika

    Kepergian Cahyo saat itu membuat Zahra ketakutan, pukulan dan dan kekerasan yang dilakukan oleh Cahyo meninggalkan jejak yang begitu menyakitkan di sana, membuat wanita itu tidak bisa bergerak dengan bebas saking ngilu nya. Karena tidak tahan, akhirnya Zahra memutuskan untuk meminta bantuan pada Dika, ia menghubungi pria itu tanpa memperdulikan saat ini jam berapa. Sementara saat Zahra menelpon Dika dan Tasya sudah hendak tidur setelah berbincang ringan dengan keluarga, mereka masih berada di rumah mama Riri yang belum mengizinkan mereka pulang. Menyadari ponselnya berdering, pria itu langsung saja mengangkat dan mendengar suara suara Zahra yang sedang menangis. [Halo, ada apa?] tanya Dika yang saat itu tak berani menyebutkan nama Zahra, lantaran Tasya juga ikut penasaran dengan siapa suaminya itu sedang berbicara. [Mas, t-tolong aku, jemput aku mas, aku tidak tahan lagi, aku di aniaya mas Cahyo] ucap Zahra mengadukan semua nya pada Dika. [Apa! Sekarang kamu ada di mana? Beritahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 90, Pamit Pulang

    Mama Riri dan bu Nirma terlihat sedih saat tahu jika Tasya hari ini memutuskan pulang, mereka nampak masih tidak bisa melepaskan keluarga kecil itu dengan ikhlas, lantaran kehadiran Tasya, Sauqi, dan Dika menumbuhkan perasaan yang semakin membahagiakan. Serasa berat sekali saat Tasya justru tiba-tiba memberi kabar bahwa ia akan pulang pagi itu. "Tasya, kamu nggak mau nginep lagi di rumah mama untuk beberapa hari ke depan, Mama masih kangen lo sama kamu," ucap mama Riri mencoba untuk bernegosiasi. "Emmm, maaf ya Ma, Tasya harus tetep pulang dulu, lagian kasihan kan rumah di tinggal lama-lama," sahut Tasya beralasan. "Di mana Dika, kok Mama nggak ngeliat dari pagi?" tanya bu Nirma menyadari. Tasya nampak bingung ketika mendapatkan pertanyaan itu, tentu saja ia tidak mungkin berkata jujur jika Dika menginap semalaman di rumah Zahra, hal itu akan menimbulkan masalah jika semua keluarga tahu. "Mas Dika udah berangkat dari pagi Bu, dia pulang dulu ke rumah mengambil file yang tertingga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 91, Tinggal Di Rumah Dika

    Dor! Dor! Dor! Terdengar gedoran pintu yang cukup nyaring, membuat Tasya sedikit terkejut, lantaran di rumah ia hanya seorang diri, bibi pergi ke pasar sementara sang suami baru saja pamit ke kantor, dengan sebuah tanya Tasya pun mendekati pintu lalu perlahan membukanya, betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat tamu yang datang ke rumahnya. Ya, wanita itu adalah Zahra. Sudah dua hari Dika tidak menjenguk keadaan Zahra, dan saat ini ia justru datang membawa sebuah koper yang membuat Tasya penuh tanya. "Zahra, ada apa? Dan mau ke mana kamu kok bawa koper?" tanya Tasya pun penasaran. Tanpa ada jawaban selama beberapa menit, Zahra tiba-tiba mendekap tubuh Tasya hingga membuatnya semakin bingung, karena melihat keadaan Zahra yang sepertinya cukup memperihatinkan akhirnya Tasya pun membawa wanita itu masuk. Tasya menyodorkan minuman dingin, dan meminta Zahra untuk meminumnya, tak lama kemudian Dika pun tiba setelah sebelumnya dihubungi oleh Tasya jika Zahra ada di rumah, tatapan Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 92, Mengantar Bekal Untuk Dika

    Untuk yang kedua harinya, kini Tasya sudah tidak bisa bersabar lagi saat melihat betapa manjanya Zahra pada suaminya. Wanita itu selalu mengambil kesempatan untuk bisa dekat dengan Dika yang jelas-jelas sudah menjadi miliknya. Pagi itu Zahra pergi ke meja makan, hendak membawakan nasi kotak untuk Dika yang tidak sempat sarapan, melihat tingkah Zahra yang membawa sebuah kotak bekal membuat Tasya akhirnya memberanikan diri untuk menegur wanita itu. "Zahra, untuk apa kotak nasi itu?" tanya Tasya penasaran. "Oh, ini untuk mas Dika, Tasya. Tadi mas Dika nggak sempet sarapan kan di rumah, jadi aku berniat untuk mengantarkan makanan ini ke kantor," ucap Zahra begitu berani. "Zahra, selama ini kalau mas Dika tidak sempat sarapan di rumah, dia akan makan di luar atau bisa saja dia memesan makanan pada karyawannya, kamu tidak perlu repot-repot membawakan bekal seperti ini ke kantor," celetuk Tasya merasa risih. "Tasya, nggak papa dong kalau aku punya niat baik untuk mengantarkan makanan in

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 115, Ending Chapter

    Pagi itu, Tasya nampak sibuk menyiapkan sarapan pagi di meja makan, hari ini adalah hari ulang tahun Sauqi yang ke empat tahun, nampak seluruh keluarga duduk menunggu semua menu yang sedang dihidangkan oleh Tasya. Sejak pagi Tasya sendiri tidak mengizinkan mama Riri dan bu Nirma membantunya di dapur, ia ingin menyiapkan semuanya sendiri, karena merasa jika hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya. Sementara mama Riri dan bu Nirma akhirnya hanya terduduk dan menonton saja apa yang sedang dilakukan oleh Tasya, sambil sekali-kali mengobrol dengan Sauqi yang sudah lincah dalam berbicara. Tidak ada lagi sesuatu yang menghalangi bagi keluarga itu untuk berbagai kebahagiaan, karena setelah semua kejadian yang menimpa mereka tiga tahun yang lalu, nampak pernikahan Tasya dan Dika semakin romantis dan harmonis. "Sayang, kamu nggak capek sibuk-sibuk sendiri, aku bantu kamu ya," ucap Dika yang tidak enak hati ketika melihat kesibukan yang sedang dijalani oleh istrinya."Nggak usah Mas,

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 114, Sifat Bar-bar Roy

    Tiga tahun KemudianBug! Bug! Bug! Sebuah bogeman terdengar di ruangan sempit yang di tempati oleh lima tahanan yang masing-masing memiliki bukti kejahatan yang berbeda, dan salah satunya adalah Roy sebagai pimpinan kerusuhan yang terjadi di pagi ini. Cahyo yang melihat hal itu pun berusaha menyudahi perkelahian tersebut dengan memanggil polisi, suaranya yang nyaring pun mengundang beberapa petugas kepolisian yang mendengar suara Cahyo, dengan cepat dan sigap, mereka pun dapat dipisahkan, tahanan baru yang menjadi bully-an itupun diamankan. Roy dan beberapa temannya pun harus mendapatkan hukuman karena telah melakukan tindakan kerusuhan di dalam tahanan, sementara Cahyo sendiri kini mendekati Diki, seorang tahanan baru yang sudah babak belur di buat oleh teman-teman Roy. "Kamu nggak papa kan?" tanyanya memberikan perhatian. Sesekali ia mengobati luka lebam yang terlihat memar di sana. "Nggak kok, aku nggak papa, makasih ya Mas," ucapnya mengulas senyum. "Ya udah, kamu tenang aja

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 113, Mendatangi Kantor Polisi

    "Syukur lah sayang, kamu pulang dalam keadaan selamat," ucap mama Riri mengulas senyum lega. Tasya memblas senyuman itu dengan tulus, lalu ia pun berpindah pada bu Nirma yang tak kalah bahagia ketika melihat putrinya kembali dalam keadaan selamat, wanita itu berbinar ketika menyadari suaminya kini datang menggendong Sauqi, perhatikan nya pun kini tertuju pada bocah itu lalu mendekatinya. "Sayang, ini Mama, Nak!"Tasya terharu, dengan kedua mata yang berkaca-kaca ia meraih tubuh mungil Sauqi, bocah kecil itu pun nampak memancarkan senyuman saat menyadari yang menggendongnya adalah sang mama. "Ma-Ma!"Suara manja itu pun terdengar merdu, Tasya mengulas senyum dan langsung mendaratkan kecupan kasih sayang di keningnya. Betapa bahagianya ketika ia mendengar sang putra sudah bisa memanggilnya dengan sebutan mama. Dika ikut mememeluk Tasya dari belakang, mengulas senyum bahagia dan bersyukur atas kembalinya sang istri. Mama Riri pun meminta Dika untuk membawa Tasya ke kamar, tak menungg

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 112, Menyelamatkan Tasya

    Arkana dan Dika kini sudah berada di rumah, di mana ia akan mempersiapkan uang sebanyak dua miliar untuk menembus Tasya, kedatangan mereka pun disambut oleh bu Nirma dan mama Riri yang menatap cemas. "Pa, Dika, bagaimana, apa kalian sudah menemukan keberadaan Tasya?" tanya mama Riri yang memasang wajah penuh kecemasan. "Iya Dika, bagaimana?" lanjut bu Nirma tak kalah khawatir. "Kami sudah menemukan keberadaan Tasya Ma, Bu, Tasya diculik, dan kami pulang untuk menyiapkan uang sebesar dua milyar seperti yang penculik itu inginkan sebagai penebusnya," ucap Dika menahan emosi. "Apa! Dua milyar, astagfirullah, itu jumlah yang yang sangat besar." jawab bu Nirma menatap sedih. Bu Nirma sepertinya sangat syok mendengar jumlah uang yang disebut oleh menantunya itu, namun dengan cepat ditenangkan oleh mama Riri yang mendapat perintah dari papa Arkana. Papa Arkana mengatakan jika jumlah uang tidak perlu menjadi beban pikiran, karena mereka sendiri sudah siap jika harus kehilangan uang sebes

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 111, Di Sekap

    "Nggak papa Pa," ucap Dika dengan gugup. "Ya ampun, ya udah kalau gitu gantian aja ya yang nyetir, kamu sambil istirahat aja," seru papa Arkana cemas. "Papa yakin bisa bawa mobil?" tanya Dika memastikan. "Iya tenang aja, Papa bisa bawa mobil pelan-pelan." jawabnya dengan yakin. Mereka pun bertukar posisi, kini papa Arkana sudah berada di bagian setir, sementara Dika sendiri saat ini sedang duduk dengan santai menatap ke depan dan ke sini berharap jika ia bisa menemukan istrinya. Sementara di tempat lain, Tasya sudah berada di sebuah ruangan yang cukup gelap, hanya ada lampu kecil yang menerangi ruangan tersebut. Sayup-sayup wanita itu membuka kedua mata, dan terkejut ketika kedua tangannya diikat ke belakang di sebuah kursi kayu, tak lama kemudian datang seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah tertutup masker. "Siapa kamu sebenarnya? Dan untuk apa kamu membawaku ke tempat ini, di mana ini?!" bentak Tasya dengan suara parau, tatapan matanya seolah ingin sekali merebut masker ya

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 110, Mencari Keberadaan Tasya

    "Loh, kok lantainya tiba-tiba basah dan kotor seperti ini? Lalu ini, jejak kaki siapa ya?" bi Surti menatap ke lantai itu dengan penuh tanya. "Maksud Bibi apa bicara seperti itu? Apa di rumah ini ada orang lain selain kalian berdua?!" tatapan tegas dari Dika pun didapatkan oleh bi Surti yang tidak tahu apa-apa. "Saya sendiri tidak tahu Den, tapi ini bukan jejak kaki saya, lihat saja, jejak kakinya cukup besar, dan sepertinya ada kaki lain yang terseret." jawab wanita paruh baya itu dengan polosnya. Dika mendelik sempurna ketika mendengar kalimat dari bi Surti, sempat berpikir tidak mungkin, tetapi pada kenyataannya memang Tasya tidak ada di rumah itu, membuat hati pria tersebut begitu gelisah dan ketakutan.Mencoba untuk tenang, dengan merogoh ponsel di saku celana, ia mencoba untuk menghubungi nomor Tasya, namun tiba-tiba ia mendengar suara ponsel itu di meja makan, rupanya Tasya tidak membawa ponselnya. Menambah kepanikan yang Dika rasakan saat ini. "Sebenarnya tadi non Tasya se

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 109, Tangisan Dika

    "B-benar Pak, ini saya Dika, a-ada apa ya?" tanya pria itu dengan suara parau. "Kami menemukan sepucuk surat tergeletak di samping korban, dan surat ini sepertinya untuk Bapak," ucapnya seraya memberitahu. "Benarkah, kalau begitu saya akan terima surat itu Pak." jawab Dika yang langsung mengulurkan tangan kanannya. Tanpa disadari oleh Dika, jika sepasang mata sedang mengamati tingkahnya dari kejauhan, siapa lagi kalau bukan Tasya, wanita itu seperti sudah tidak mengenal suaminya, yang terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Rasa kecewa tak terbendung lagi ketika melihat berapa sibuknya Dika dalam urusan kematian Zahra. Karena tak mampu lagi menahan kesedihan, Tasya pun kini menghilang dari kerumunan, ia berjalan menjauhi tempat itu sambil terus menggendong dan memeluk Sauqi, tak lama kemudian ia menemukan pangkalan ojek, ada satu orang bapak-bapak yang mungkin sejak tadi sedang menunggu penumpang, tak menunggu waktu lama, Tasya segera menghampiri bapak itu dengan nafas yang tersen

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 108, Kabar Duka

    Beberapa hari sudah, Duka merasa cukup nyaman menjalani rumah tangga nya bersama Tasya, lantaran Zahra sudah tidak pernah lagi menghubungi atau mengganggunya meksipun hanya sebuah pesan yang ia kirimkan. Namun, sepertinya hal itu membuat hati kecil Dika menjadi ganjal, ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu, karena ia sangat mengenal sekali siapa Zahra. Wanita yang tidak pernah mau kalah dari pertarungan, apalagi itu menyangkut soal perasaan."Mas, kenapa kamu kayaknya gelisah banget si?"Tiba-tiba datang Tasya yang menegur suaminya, pria itu terkejut dan sontak saja memasang wajah bingung lantaran kepergok memikirkan Zahra. Namun siapa sangka jika Tasya sudah mengetahui apa yang dipikirkan oleh suaminya, dengan melihat sekilas tatapan matanya ia tahu jika Dika saat ini sedang memikirkan orang lain. "Kalau kamu mau menjenguk Zahra di rumah sakit, ya nggak papa Mas, aku negerti kok kalau kamu masih mencemaskan dia," lirih wanita itu yang memberikan lampu hijau pada suamin

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 107, Berbaikan

    Tibanya di pinggir danau, Dika menghentikan mobilnya, membuka pintu lalu mempersilahkan Tasya keluar, namun wanita itu nampaknya enggan mengikuti perintah sang suami lantaran ia masih memendam rasa kecewa. "Sayang, ayo lah turun," ajak Dika berusaha terus membujuk. "Nggak mau, mending kamu bawa aku pulang aja ke rumah ibu, kamu pasti sibuk kan mau ke rumah sakit, jadi lebih baik kamu pergi saja ke sana," celetuk Tasya menolak, ia masih saja berpikir jika suaminya itu lebih memilih mantan kekasihnya itu. "Mau turun sendiri, atau kamu akan melihat aku nekat, dengan menggendong kamu masih memasuki kafe itu." tukas Dika yang sama sekali tak menanggapi ucapan Tasya. Wanita itu mendelik sempurna ketika ucapannya sama sekali tak direspon, ia pun akhirnya turun daripada harus menerima gendongan dari Dika yang jelas-jelas sudah membuatnya marah. Sementara Dika sendiri mengulas senyum sembari berjalan beriringan dengan Tasya menuju sebuah kafe yang terlihat begitu ramai pengunjung. Sebuah

DMCA.com Protection Status