Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 341 - Chapter 350

356 Chapters

(ZO-YAS) ODETTE KANGEN AYAH

Yasmin duduk di ruang makan sendirian pukul sembilan malam, suaminya belum sampai dan Odette sampai menangis marah Ayahnya tak kunjung sampai. Syukurlah anak itu kini sudah tertidur. "Apa yang menghambat dia untuk pulang?" gumam Yasmin irih. "Apa dia tidak jadi pulang karena suatu hal?" Yasmin kembali menelan rasa kecewanya. Wanita itu tersenyum tipis dan beranjak dari duduknya. "Mungkin aku yang terlalu kesenangan seperti anak kecil. Aku yang terlalu banyak berharap sampai tidak bisa menempatkan diri." Perlahan-lahan Yasmin bangkit dari duduknya, dia berjalan ke ruang televisi. Ada ranjang di sana, dua anaknya tertidur pulas setelah nampak antusias menyambut Ayahnya pulang. Dari perkiraan hitungan sampai di rumah pukul tujuh, hingga kini pukul sembilan lebih hampir pukul sepuluh. "Lebih baik aku tidur saja, aku tidak boleh memaksakan diriku seperti orang bodoh," gumam Yasmin berbaring di samping Odette dan memeluk kedua anaknya. "Ibu," panggil Odette. Anak itu terbangun. "Iya
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

(ZO-YAS) HATIMU YANG DALAM

"Makanannya dingin, ini tidak enak. Biar kau masakkan lagi." Yasmin hendak melangkah ke dapur, namun ujung roknya ditahan oleh Odette. Anak perempuannya yang berdiri di samping kursi dan mendongak memeluk boneka."Ibu, sejak pagi Ibu belum istirahat sama sekali buat masak ini semuanya. Kok Ibu masih mau masak lagi?" tanya anak itu dengan pandangan kasihan pada sang Ibu. "Dari pagi?" Kenzo menatap anak dan istrinya. "Iya Ayah. Dari pagi-pagi sekali, waktu Odette bangun tidur Ibu sudah masak, terus sampai sore mau mandi." Penjelasan Odette sekiranya sudah cukup menjelaskan seberapa lelahnya Yasmin saat ini. Kenzo dan kedua temannya sejenak terdiam. Tentu saja mereka merasa sangat bersalah, tahu begitu mereka tidak kana pergi ke klub. Yasmin meraih mangkuk sup, namun Kenzo menatapnya dan menggelengkan kepala. "Duduklah, biar aku yang panasi," ujarnya. "Iya Ibu, ayo duduk. Ibu pasti capek sekali kan," bujuk Odette menarik lengan Yasmin. "Iya Sayang." Akhirnya Yasmin duduk di samp
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

(ZO-YAS) DIA MENYAYANGIKU

Pemandangan taman pagi ini tidak terlalu ramai. Yasmin dan Odette bisa bebas memilih tempat untuk piknik kecil-kecilan mereka di sana. Di bawah sebuah pohon yang rindang dan tempat yang sangat sejuk. Sedangkan Rafael masih di dalam stroller. "Ayo Sayang, bantu ibu memasang alasnya. Setelah itu Odette ambil makanannya di dalam tas ya," ujar Yasmin pada sang putri. "Iya Ibu, siap!" Mereka pun bersiap cepat. Odette mengelukan beberapa makanan di dalam tas keranjang. Ada buah-buahan, minuman, dan camilan juga yang sudah Yasmin siapkan. Odette ingin pergi piknik dari beberapa hari yang lalu setelah dia menonton sebuah acara di televisi. Hingga baru seorang beberapa hari lamanya Yasmin mengabulkan keinginan putrinya tersebut. "Ibu, Ayah kenapa tidak ikut?" tanya Odette menatap Yasmin yang tengah mengupas beberapa camilan. "Ayah..." Yasmin membeo. Jelas saja Odette menanyakan Ayahnya. "Oh, Ayah kan sibuk, Sayang. Bukannya enak kalau jalan-jalan bertiga saja sama adik?" Anak itu terse
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

(ZO-YAS) BERDUA DI MALAM INI

'Aku ingin meminta maaf, aku kan juga salah. Apa aku kurang mengerti perasaannya?' Yasmin menundukkan kepalanya dan ia menatap telapak tangannya yang memerah karena udara yang begitu dingin malam ini. Wanita cantik berbalik gaun tidur biru itu berdiri di balik dinding ruangan kerja milik sang suami. Yasmin ingin menemui Kenzo dan meminta maaf atas sikapnya yang egois. "Kenzo," panggil Yasmin pelan, dia mengetuk pintunya dan menatap sang suami yang langsung menoleh dan tersenyum. "Hai, ada apa? Kemarilah," balas laki-laki itu, dia sedikit memundurkan kursi kerjanya. Yasmin melangkah pelan dan ragu ke arahnya, tatapannya tertuju pada banyak sekali pekerjaan suaminya yang tak kunjung usai. Paham akan apa yang istrinya perhatikan, Kenzo menarik lengan Yasmin dan memintanya duduk di sampingnya. "Duduk sini," pintanya, dia menarik lengan Yasmin sampai gadis itu duduk di pangkuannya. "Banyak sekali pekerjaanmu?" tanya Yasmin menatapi semuanya di atas meja yang penuh dengan berlembar-
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

(ZO-YAS) PUTRI KESAYANGAN AYAHKU

Pagi saat bangun, ternyata cuaca berkabut tebal. Odette, anak itu menoleh mencari Yasmin, Ibunya. Tapi yang ada di sampingnya hanya sang adik yang tertidur dengan penghalang agar mereka tidak saling dorong saat tidur. Odette langsung duduk, dia membuka kelambu tidurnya dan menyalakan lampu tidur berbentuk jamur di atas meja. "Adik..." Anak itu memanggil adiknya yang masih tidur. Senyuman Odette mengembang, dia menatap jam dinding di kamarnya. "Pukul enam," serunya, meskipun salah, kini masih pukul lima lebih sedikit. Odette melangkahkan kaki kecilnya membuka pintu kamar. Rumah masih sangat sepi, semua orang masih tidur. Mungkin Ayah dan Ibunya pun juga masih tertidur. Anak itu menuruni tangga berjalan ke lantai satu. Di sana Odette menuju dapur yang sudah terang, terdengar suara sesuatu. Ternyata Bibi yang sedang membersihkan dapur. "Hayoo Bibi ngapain?" seru Odette dengannya yang bersembunyi di balik pintu. "Ehh... Ya ampun, Non Odette!" pekik Bibi terkejut mendengar suara Od
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

(ZO-YAS) BERBAGI KEBAHAGIAAN

"Mommy jadi kesepian waktu Kenzi dan Ayumi pulang ke rumah Om Rivaldo. Mommy sedih sekali, Kenzo." Alana menggendong Rafael seraya bercerita bagaimana dirinya ditinggal oleh Kenzi dan Istrinya. Hal itu membuat Alex tertawa, suaminya itu memang kadang membuat Alana kesal. "Ya bagaimana, namanya mereka juga berkeluarga. Mommy juga harus paham lah, Rivaldo juga selama ini kesepian waktu anak-anaknya ada di sini," jelas Alex pada sang istri. Alana menganggukkan kepalanya. Di sana, Yasmin dan Kenzo hanya tersenyum saja. "Sekarang tidak usah sedih-sedih lagi Mom, sekarang kan sudah ada anak-anak di sini. Aku akan sering-sering mengajak Yasmin, Odette, dan Rafael ke sini." "Iya Mom, Mommy jangan sedih lagi," ujar Yasmin memeluk Mama mertuanya.Wanita itu menatap Yasmin dengan tatapan sedih dan melas. "Nak, boleh tidak kalau Rafael ditinggal di sini. Tapi... Tapi Mommy tidak melarang kalian merawat Rafael, tidak... Tapi buat teman Mommy saja, boleh kan? Mommy terbiasa merawat anak laki-
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

(ZO-YAS) SEBUAH KABAR DUKA

"Selamat Pagi Nyonya Yasmin, Nyonya... Papa Nyonya jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit satu jam lalu!" Mendengar panggilan dari wanita yang merawat Ayahnya tersebut, Yasmin yang baru saja bangun tidur, dia langsung tersentak dan duduk saat itu juga. Kenzo yang memeluknya pun tersentak kaget dan ikut terbangun. "Ada apa sih, Sayang?" Kenzo mengusap wajahnya. Panggilan itu sudah terputus, Yasmin menutup mulutnya dan menangis. "Papa..." "Yasmin," lirih Kenzo, laki-laki itu duduk dan menarik pundak sang Istri. "Hei... Sayang, kenapa?" "Kenzo, Papa masuk rumah sakit. Bi-Bibi Arene bilang Papa jatuh dari tangga!" tangis Yasmin menutup mulutnya dan memeluk erat suaminya. Tangisan Yasmin pagi ini membuat kepala Kenzo terasa kosong. Laki-laki itu mengangguk, dia mengusap-uspa pucuk kepala istrinya. "Sudah, Sayang tenang... Sekarang kita bersiap, kita ke rumah sakit. Okay?!" Kenzo langsung membantu Yasmin beranjak. Mereka bersiap-siap dengan cepat. Yasmin keluar dari dalam kamar dan
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

(ZO-YAS) TAWARAN DARI ORANG TUA

Berita duka kematian sang Papa membuat Yasmin amat terpukul. Sejahat apapun Papanya memperlakukan Yasmin ketika masih hidup, namun dia tetaplah Papa kandungnya. Setelah pemakaman selesai siang tadi, Yasmin kembali pulang ke rumahnya. Wanita itu duduk diam di dalam kamar menatap jendela kamar yang terbuka lebar dengan angin berhembus kencang. 'Mama sekarang dan Papa sudah bertemu di surga. Padahal akhirnya, anak yang paling kau benci yang mengurus semuanya, Pa.' Yasmin membatin, dia mengusap wajahnya pelan dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kepalanya pening karena terus menerus menangis. Dia juga meninggal Odette di rumah Mama mertuanya. "Sayang," panggil Kenzo, laki-laki itu membuka pintu kamar. Yasmin menoleh menatapnya. "Ada apa? Aku lelah sekali, kepalaku pusing." Laki-laki itu mendekat, dia berdiri membungkuk di hadapan Yasmin dan mengusap keningnya. "Istirahatlah," ucap Kenzo singkat. Telapak tangan Yasmin mencekal lengan sang suami. Kenzo pun akhirnya ikut bergabu
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

(ZO-YAS) TUGAS KAMI SEBAGAI ANAK

Rencana tidak mau pulang yang dilakukan oleh Odette berbuah hal yang membahagiakan untuk Alana dan Alex, pasalnya hal itu berhasil membuat Kenzo dan Yasmin pun ikut tinggal di sana.Odette kini ikut bersama Yasmin dan Kenzo pulang ke rumah untuk mengambil beberapa barang. "Ibu, bajunya Odette dibawa semuanya?" tanya anak itu membuka lemari pakaiannya. "Jangan Sayang, kita kan nanti juga akan pulang ke sini juga," jawab Yasmin pada sang putri. Anak itu mengangguk, dia mengambil beberapa bajunya dengan perlahan-lahan di dalam lemari. Meskipun terlihat sepele, namun Yasmin merasa berhasil mendidik anak itu dengan baik.Banyak hal yang Odette lakukan sendiri. Setidaknya di usianya yang masih sangat kecil, dia berusaha keras untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya. "Wahhh, anak Ayah sedang apa?" Suara Kenzo membuat Odette menoleh dan anak itu tersenyum menunjukkan deretan giginya. "Odette bantu Ibu, Ayah!" serunya dengan wajah berseri-seri. "Semangat sekali
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

(ZO-YAS) KELUARGA IMPIAN

Dua tahun kemudian..."Ibu, Ibu... Rafael nakal! Dia terus gigit Odette, Ibu!" Teriakan keras itu berasal dari teras depan. Seperti biasa kalau keributan seperti ini sudah biasa terjadi setiap pagi. Odette tumbuh menjadi anak yang pintar, begitu pula dengan Rafael. Mereka tumbuh bersama dan selalu menghabiskan waktu bersama sebagai saudara yang saling menyayangi. "Rafael, jangan ganggu Kakak dong, Sayang!" Suara Yasmin membuat anak laki-laki itu cemberut, Rafael berdiri di dekat pintu membawa mainannya. "Ibu, nakal..." Anak itu berceloteh. "Eh, kok malam Ibu yang nakal?" Yasmin terkekeh mendengarnya, memang Rafael mulai belajar berbicara meskipun tak banyak, namun Yasmin bisa memahaminya. Odette kembali mendekati sang Ibu, anak perempuan itu tersenyum manis. Dia menekan gemas pipi adik laki-lakinya sembari terkikik geli. "Adik bilang Ibu yang nakal. Rafael tidak mau dibilangin ya," ujar Odette memeluk sang adik. "Odette, ambilkan botol minum punya adik di meja makan, Sayang,"
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more
PREV
1
...
313233343536
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status