All Chapters of Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya: Chapter 41 - Chapter 50

120 Chapters

Menuntut Penjelasan Aryo

"Kita harus menemui Aryo. Dia harus menjelaskan semuanya ini pada kita." Sandy mengambil tas selempang dan kunci mobilnya."Bagaimana kalau dia mengelak, Mas? Aku gak ingin menemui dia lagi. Seandainya mungkin, seumur hidup aku gak mau berhubungan dengan dia," ujar Indah."Tenang saja aku punya cara untuk mengatasi persoalan ini dan membuat Aryo tunduk pada kita."Sandy dan Indah menuju mobil dan meninggalkan restoran itu. Di perjalanan Sandy menghubungi seseorang yang tidak dikenal oleh Indah. Indah tidak terlalu memperhatikan atau menanyakan siapa yang Sandy hubungi. Ia berpikir Sandy hanya menghubungi karyawan atau membicarakan masalah pekerjaan dengan seseorang.Di tengah perjalanan, Indah terkejut karena mobil tersebut mengarah ke suatu tempat yang ia kenali. Dan tepat seperti dugaannya, mobil tersebut masuk ke halaman kantor tempat Aryo bekerja."Mas, mau apa kita ke sini? Aku tidak mau membuat keributan di tempat ini," kata Indah.Di kantor itu beberapa orang masih mengenali In
Read more

Restoran Terbakar

Sesuai perjanjian, Aryo datang ke rumah Ibu Indah untuk menyelesaikan masalah itu. Arinna dan Charles terlihat bingung karena Aryo dan Sandy datang secara bersamaan.Mereka duduk di ruang tamu rumah itu dan kembali saling berhadapan. Semua tatapan mata tertuju pada Aryo. Ibu Indah juga menyimpan rasa sakit hati terhadap mantan menantunya tersebut.Indah memeluk kedua anaknya dan menenangkan mereka agar tidak bingung dengan situasi tersebut."Sayang, Papa Aryo mau mengatakan sesuatu pada kalian," kata Indah.Arinna dan Charles menatap Aryo dengan polosnya. Aryo menarik nafas dalam-dalam sebelum angkat bicara. Ia tetap terlihat tidak rela mengatakan hal yang sebenarnya pada kedua buah hatinya. Dalam hati Aryo masih ada ego, ingin memiliki Indah dan anak-anaknya kembali. Namun kali ini jelas ia sudah kalah telak, dan harus menyatakan kebenaran."Arinna, Charles, ada yang mau Papa sampaikan. Papa minta maaf kalau telah membuat kalian bingung dan sedih." Aryo melirik Sandy yang menatap taj
Read more

Takut Kehilangan

Tubuh Indah masih lemas, ia berusaha menghela nafas berulang kali. Beberapa orang menyandarkan tubuh Indah dan memberinya minuman. Ekspresi kemarahan Sandy membuatnya sangat terkejut."Maaf, Mas. Restoran itu terbakar dan aku gak bisa berbuat apa-apa." Tangis Indah mulai pecah.Sandy memegang kedua bahu Indah dan menatapnya lekat. "Sayang, restoran itu gak terlalu penting bagiku. Ada asuransi kebakaran yang akan menanggung seluruh kerugian kita. Yang aku cemaskan justru kamu. Kenapa kamu masih di dalam saat api mulai membesar?""A-aku hanya ingin mengambil beberapa dokumen dan barang penting. Sayangnya asap membuat aku sesak nafas dan pingsan." jawab Indah."Bagaimana kalau kamu terluka atau terjadi sesuatu yang buruk? Apa kamu pikirkan itu sebelum bertindak? Mengapa kamu sangat bodoh?" teriakan Sandy berhasil menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya. Wajah Indah semakin pucat, ia merasa bak sudah jatuh tertimpa tangga. Baru saja hampir celaka, kini Sandy malah memarahi diriny
Read more

Masih ada rasa?

"Mama kenapa?" tanya Arinna dan Charles sambil menerobos masuk ke dalam kamar.Ibu Indah juga setengah berlari mendekat dengan wajah panik. Sandy sudah menceritakan semua yang terjadi dan menjemput ibu dan anak-anak Indah.Indah tersenyum dan mengulurkan tangannya memeluk Arinna dan Charles."Mama baik-baik saja, Nak." Indah membelai dan mencium kening kedua buah hatinya. Saat sedang terjebak dalam ruangan restoran yang terbakar, sempat timbul dalam benaknya rasa takut tidak bisa berjumpa kembali dengan orang-orang yang ia cintai. "Apa yang sakit, Nak?" Ibu Indah mengusap wajah putrinya."Ibu jangan cemas, Indah gak apa-apa, Bu. Mas Sandy datang tepat waktu dan menyelamatkan Indah dari kecelakaan yang lebih fatal. Sekarang Indah hanya luka ringan.""Terimakasih banyak, Nak Sandy. Ibu gak bisa membayangkan kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk sama Indah." Ibu Indah menatap Sandy dengan haru."Iya, Bu. Sudah menjadi tugas saya untuk melindungi Indah," jawab Sandy."Sebaiknya kamu ju
Read more

Persiapan Pernikahan

Indah menghela nafas panjang melihat punggung Aryo yang menjauh. "Sepertinya Aryo masih menyimpan perasaan padamu, buktinya dia jadi sangat panik saat mendengar kabar tentang kamu," kata Sandy."Ah, gak mungkin, Mas! Kami sudah berpisah dan Mas Aryo juga sudah menikah lagi. Semua tindakan dan perkataannya sudah gak penting bagiku," jawab Indah.Sandy mengalihkan pandangannya ke dinding dan bergumam, "Semoga saja, aku akan cemburu padanya kalau bersikap seperti itu di depanku."Indah mengulurkan tangan meraih lengan Sandy dan menariknya. Sandy berbalik dan menatap Indah, lalu duduk di sisi tempat tidurnya."Mas, hatiku sekarang sepenuhnya milikmu." Sandy terkejut, matanya berbinar mendengar ucapan Indah. Ia tersenyum dan menangkup wajah Indah dengan telapak tangannya. Indah selama ini bersikap tertutup, apalagi setelah terluka karena perbuatan Aryo. Ia sangat jarang mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Sandy seperti itu."Apa benar begitu? Kamu serius, Sayang?" tanya Sandy.
Read more

Hari Bahagia

Undangan pernikahan Indah mulai dibagikan. Ketika seorang office boy akan meletakkan undangan itu di meja Clara, Aryo sempat melihatnya. Ia merasa penasaran dan mengikuti office boy itu sampai ke meja Clara.Clara yang sedang mengerjakan laporan di mejanya terkejut melihat Aryo."Ada apa?"Clara merasa sedikit aneh karena Aryo tiba-tiba menemui dirinya. Aryo dan Clara dulu cukup akrab, karena Clara adalah sahabat Indah. Namun hubungan mereka memang menjauh setelah Aryo mengkhianati Indah. Sebagai sesama wanita, tentu Clara bisa merasakan sakit hati dan kesedihan yang dirasakan oleh Indah.Dia awalnya terpaksa bersikap pasif, tapi akhirnya mendukung dan membantu Indah. Setelah Aryo bercerai dari Indah dan menikahi Tania, Clara semakin kesal dan memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan Aryo. Sekalipun mereka berada dalam satu kantor, Clara tidak menyapa Aryo atau Tania jika tidak benar-benar perlu."Mm.. Aku ingin melihat undangan itu." Aryo menunjuk undangan yang baru saja diletakka
Read more

Malam Pertama

Seorang pria berjas hitam kembali naik ke pelaminan menemui Sandy. Setelah pria itu membisikkan sesuatu pada Sandy, raut wajahnya mulai berubah menjadi lebih tenang."Mereka sudah berhasil mengusir Aryo," bisik Sandy pada Indah."Syukurlah, Mas," jawab Indah sambil menarik nafas lega. Ia sama sekali tidak menduga kalau Aryo akan datang dan membuat kekacauan di acara terpenting dalam hidup Indah dan Sandy itu. Sandy dan Indah kembali menikmati kebahagiaan dalam acara resepsi pernikahan itu. Walaupun harus berdiri dan berfoto dalam waktu yang cukup lama, mereka sangat ceria dan tidak terlihat kelelahan.Indah sangat bersyukur karena seluruh rangkaian acara hari itu berjalan dengan baik. Malam itu mereka masih menginap di hotel tersebut. Namun kini Sandy sudah memesan sebuah kamar khusus untuk pengantin baru. Ibu Indah dengan rela kembaliv mengurus kedua cucunya malam itu.Indah merasa sangat terkejut dan tersanjung melihat kamar pengantin telah dihias dengan sangat cantik. Ada hiasan k
Read more

Bulan Madu (1)

Indah sedang memasukkan pakaian dan barang-barangnya ke dalam koper. Arinna dan Charles sama sekali tidak menolak atau protes dengan rencana kepergian Indah dan Sandy. Mereka justru dengan senang hati membantu Indah berkemas."Ma, jangan lupa beli oleh-oleh untuk kami, ya," kata Arinna."Pasti, Sayang. Kalian gak boleh nakal selama Mama pergi. Harus taat sama nenek, ya!" pesan Indah.Sandy masuk ke dalam kamar dan langsung bergabung dengan mereka."Sudah siap, Sayang? Kita akan berangkat jam empat sore.""Iya, Mas. Aku sudah menyiapkan semua pakaian dan keperluan kita." Indah tetap fokus menata barang-barang itu di dalam koper."Gak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Kita bisa membelinya di sana.""Jangan boros, Mas! Aku juga gak membawa terlalu banyak pakaian, hanya secukupnya."Sandy menatap Arinna dan Charles, ia membelai rambut mereka."Papa pasti beli banyak oleh-oleh dan hadiah untuk kalian. Nanti kalau Arinna libur sekolah, kita akan pergi jalan-jalan bersama."Arinna dan Ch
Read more

Bulan Madu (2)

Setelah makan, Indah dan Sandy langsung menuju apartemen untuk beristirahat. Ada seorang asisten rumah tangga yang dipercaya untuk membersihkan dan menjaga apartemen itu. Jika Sandy atau orang tuanya sedang ada keperluan di Singapura, mereka cukup menelepon sehari sebelumnya. Asisten rumah tangga itu tidak menginap di apartemen itu. Ia hanya datang untuk membersihkan dan akan kembali ke rumahnya. Ketika Sandy dan Indah datang, orang itu menyambut dan menyerahkan kunci apartemen pada Sandy.Ruangan di dalam apartemen sangat bersih dan mempunyai perabot yang minimalis dan modern. Indah sangat menyukai desain apartemen itu, karena membuatnya merasa sangat nyaman. "Mas, aku mandi dulu, ya." Indah membuka tas kopernya untuk mengambil pakaian."Iya, jangan kunci pintunya!" Sandy mengedipkan mata menggoda Indah.Indah terkejut dan tersipu, namun ia sangat memaklumi tingkah suaminya tersebut. Ia masuk ke kamar mandi yang cukup luas, bersih, dan mewah. Indah meletakkan pakaian di gantungan p
Read more

Pulang

Indah dan Sandy sangat menikmati waktu bulan madu mereka. Mereka tiba di Pulau Bali dan menginap di sebuah hotel mewah. Hotel itu mempunyai akses langsung ke pantai yang sangat cantik. Indah tak berhenti mengagumi keindahan alam Pulau Dewata. Malam itu mereka menghabiskan malam di balkon hotel sambil memandangi bintang dan rembulan yang membuat suasana semakin romantis."Kamu baru pertama ke Bali, Sayang?" tanya Sandy."Iya. Dulu saat SMA ada agenda karya wisata ke Bali, tapi aku gak bisa ikut karena ibu gak punya cukup uang," jawab Indah."Wah, kalau begitu aku akan mengajakmu berjalan-jalan sepuasnya di sini. Aku sudah tiga kali datang ke Bali. Terakhir dua tahun lalu, ketika adik sepupuku menikah." Sandy menceritakan semua dengan santai, seolah itu adalah hal yang biasa baginya."Kelihatannya hidupmu sedari kecil sangat nyaman, Mas. Kamu bisa pergi ke luar negeri, hidup mewah, dan membeli apapun yang kamu mau. Kami yang terlahir dari keluarga sederhana, harus sangat berhemat dan m
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status