Semua Bab Suamiku, Sayangilah Aku!: Bab 711 - Bab 720

1548 Bab

Bab 711 Menahan Diri Selama Seminggu

Tubuh Sienna menegang. Di sisi lain, Daria berdiri di depannya dan berujar sambil tersenyum sinis, "Tahun baru hampir tiba, kamu berencana merayakannya dengan siapa tahun ini? Keluargamu sudah nggak ada, Jacob nggak mungkin meluangkan waktu untukmu. Kalau saat itu Keluarga Yuwono nggak membantu kalian, perusahaan Keluarga Winata pasti sudah lama gulung tikar.""Sejak awal, kalian memang parasit yang menjijikkan. Kalian cuma bisa mengandalkan Keluarga Yuwono. Dasar pembawa sial! Kalau bukan karena ulahmu, pernikahanku nggak akan jadi seperti ini!" caci Daria.Daria menarik napas panjang dan mulai tersedu-sedu. Dia melanjutkan, "Dasar wanita jahanam! Kalau kamu masih ingin bersama Jacob setelah kehilangan anakmu, artinya kamu memang murahan. Percayalah, kelak Jacob masih akan terus menyuruhmu menggugurkan bayimu. Dia nggak akan pernah menjadi ayah yang baik!"Daria berujar dengan nada tercekat, "Anak itu nggak punya perasaan. Seharusnya aku nggak membiarkannya hidup. Dia bahkan nggak ped
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-17
Baca selengkapnya

Bab 712 Tidak Ingin Bertengkar dengannya

Sehari sebelum tahun baru, Sienna pergi ke mal untuk membeli dekorasi tahun baru setelah mengetahui bahwa Jacob akan pulang. Jacob tidak menghubunginya seminggu ini, Sienna juga sedang sibuk untuk masalah perekrutan karyawan di perusahaannya.Bagaimanapun, sudah saatnya banyak lulusan baru yang akan terjun ke dunia kerja. Sienna harus menyuruh HRD melakukan persiapan untuk merekrut lulusan baru. Selain itu, biaya sewa rumah juga sudah dibayar selama setahun. Mereka sudah harus siap-siap untuk melakukan renovasi sederhana.Selama seminggu ini, Sienna sangat sibuk hingga melupakan tahun baru. Hingga saat Sony meneleponnya dan mengatakan bahwa Jacob akan tiba malam ini, Sienna baru buru-buru ke mal untuk membeli dekorasi.Begitu pulang ke rumah, Sienna menghabiskan waktu satu jam untuk mendekorasi rumah. Setelah itu, terdengar suara mesin mobil dari luar halaman. Sienna duduk di sofa sambil melihat hidangan yang telah disiapkan oleh pelayan, lalu menutup laptopnya.Saat turun dari mobil,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-17
Baca selengkapnya

Bab 713 Mengaku Lemah Lebih Indah dari Rayuan Apa pun

Keesokan paginya saat Sienna masih sedang beristirahat, Jacob telah membangunkannya. "Ayo belanja barang tahun baru sama-sama," ajaknya.Sienna disiksa Jacob hingga subuh, dia masih sangat mengantuk sekarang. Saat masuk ke mobil Jacob, Sienna merasa sekujur tubuhnya masih lemas dan akhirnya tertidur di pundak Jacob. Jacob mengatur posisi yang nyaman untuk Sienna. Sambil memeriksa dokumen di tangannya, tangan Jacob yang lain menahan kepala Sienna agar tidak terjatuh.Saat tiba di mal, dia melihat pintu mal masih tertutup rapat. Sony yang duduk di kursi pengemudi baru tersadar. "Tuan Jacob, sepertinya mal baru buka jam 9." Saat ini masih jam 7 pagi, wajar saja pertokoan masih tutup.Sony tidak pernah mengunjungi mal lagi, sehingga dia lupa mengingatkan Jacob. Ini memang kelalaiannya. Sementara itu Jacob dan Sienna juga tidak pernah ke mal sepagi ini sehingga mereka juga tidak tahu. Oleh karena itu saat mendengar ucapan Sony, Sienna yang matanya masih setengah terpejam, tak kuasa menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-17
Baca selengkapnya

Bab 714 Dia Masih Dendam

Sienna tidak bergerak, bahkan sengaja menaikkan pundaknya agar Jacob bisa lebih nyaman bersandar. Hingga pukul 9 pagi, gerbang mall akhirnya dibuka. Baru saja Sienna hendak membangunkan Jacob, tak disangka Jacob malah sudah membuka matanya.Jacob menariknya turun dari mobil, sedangkan Sony mengikuti mereka dari belakang untuk membawakan barang.Jacob tidak pernah membeli barang tahun baru. Setiap kali tiba di sebuah toko, dia langsung menoleh dan menanyakan Sienna, "Apa ini butuh?"Sienna mengangguk dan akhirnya mereka membeli cukup banyak dekorasi yang meriah. Saat semua orang menyalakan kembang api kemarin malam, mereka sedang bercinta dan akhirnya melewatkan pertunjukan kembang api. Oleh karena itu, Jacob bertanya, "Kamu mau lihat kembang api?"Sepertinya jarang ada wanita yang akan menolak untuk menonton kembang api. Sienna akhirnya mengangguk.Jacob merangkul pundaknya, lalu berkata dengan pelan, "Kelihatannya kamu tahu barang-barang apa saja yang harus dibeli, tapi kamu malah han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-17
Baca selengkapnya

Bab 715 Cemburu Buta

Jacob mendengus. Dalam hatinya membatin, 'Huh, sia-sia aku baik padanya. Tanah yang kuberikan padanya sebesar itu, kalau dijual sekarang entah sudah berapa triliun harganya. Bukan hanya tidak pernah memberiku hadiah, dia bahkan memberi pria lain hadiah semahal itu. Dasar tak tahu terima kasih.'Jacob mengatupkan bibirnya dengan dingin. Suasana setelah itu terasa begitu muram bagi Sienna. Setelah membeli beberapa barang lagi, mereka pun kembali ke Royal Estate.Sienna memegang dekorasi yang baru dibelinya sambil memikirkan di mana dia harus menggantungnya. Sementara itu, Jacob hanya duduk diam dengan lesu. Dia jadi tidak bersemangat menata ruangan itu sekarang.Tentu saja hal seperti ini harus dilakukan bersama-sama agar lebih menarik. Melihat ekspresi Jacob, Sienna mengira Jacob tidak menyukai hiasan ini, sehingga dia menyuruh pembantu untuk menyimpannya.Mendengar perintah Sienna, Jacob langsung berdiri. "Untuk apa disimpan?""Kulihat sepertinya kamu nggak suka," jawab Sienna."Siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Bab 716 Dia seperti Sepotong Kue yang Lezat

Setelah memakaikan jepit rambut itu, Jacob mencium Sienna dengan lembut. "Hadiah tahun baru."Sienna langsung teringat dia tidak mempersiapkan hadiah apa pun.Jacob berdiri dan kembali melihat jamnya. Ternyata, keduanya sudah berpelukan dan berciuman selama dua jam."Aku harus pergi sekarang. Aku akan menemani Kakek dulu, lalu pergi ke kediaman Keluarga Yuwono. Kamu tetap tinggal di Royal Estate saja, jam 7 baru berangkat.""Ya."Wajah Sienna masih memerah dan duduk di sofa dengan sekujur tubuhnya yang lemas. Bagi Jacob, Sienna terlihat seperti sepotong kue yang lezat dan sangat ingin mencicipinya setiap hari. Saat melihat ekspresi Sienna yang seperti itu saat ini, dia benar-benar ingin melanjutkan aksinya dengan lebih keras lagi dan langsung meremas Sienna hingga hancur. Namun, dia tetap mengendalikan keinginannya itu dan pergi.Saat berjalan keluar dari kamar, Jacob tidak tahan untuk menoleh dan melihat Sienna sekali lagi. Dia merasa agak enggan untuk pergi, sehingga dia berkata lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Bab 717 Tidak akan Memengaruhi Suasana Hatinya

Steven menampar Daria dan suasana di seluruh ruangan itu langsung menjadi sangat sepi.Ini bukan pertama kalinya Daria dipukul Steven. Daria langsung duduk di lantai sambil memegang pipinya dan mulai menangis.Jacob hanya duduk di sofa dan melihat keduanya bertengkar dengan ekspresi tenang. Pada saat itu, beberapa kenangan tiba-tiba terlintas di pikirannya. Sejak dia sangat kecil, keduanya juga selalu bertengkar seperti ini. Dia mengangkat cangkir teh di meja dan meneguknya, lalu mengangkat kepalanya dan bertanya kepada pelayan di sampingnya, "Kapan makan malamnya siap?"Jacob bersikap seolah-olah semua kejadian di depannya itu tidak akan memengaruhi suasana hatinya sedikit pun. Menyadari putranya sendiri begitu cuek, Daria merasa makin sedih dan menangis dengan makin keras.Melihat banyak pelayan di ruangan itu, Steven merasa malu. "Kalau kamu ingin menangis, sana di luar saja. Jangan ganggu kita merayakan tahun baru."Daria bangkit dari lantai dan langsung menuju dapur.Steven meras
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Bab 718 Hatinya Agak Terharu

Mobil terus melaju selama dua jam, lalu berhenti di wilayah militer. Penjagaan di sekitar wilayah itu sangat ketat dengan setiap penjaga yang ditempatkan setiap beberapa langkah. Saat Steven menurunkan jendela mobil dan menunjukkan wajahnya, mereka baru bisa memasuki wilayah itu.Awalnya, Jacob ingin pergi setelah menurunkan Steven, tetapi Steven malah berkata, "Masuklah ke kantorku sebentar."Jacob tidak memiliki pilihan lain, hanya bisa turun dari mobil dan mengikuti Steven. Setelah melewati gedung besar di sepanjang perjalanan, mereka tiba di kantor Steven.Di meja kerja Steven, ternyata ada foto dengan anggota keluarga yang lengkap, bahkan ada Daria di dalamnya juga. Sekeluarga terlihat sangat harmonis. Jacob tidak memiliki kesan dengan foto itu, sehingga dia mengambil bingkai foto itu dan memeriksanya dengan saksama.Melihat Jacob tertarik, ujung jari Steven diam-diam bergetar karena merasa gembira. Dia segera mengeluarkan sebuah album foto. "Ini adalah berbagai fotomu dari kecil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Bab 719 Ternyata Jacob yang Menemaninya

Setelah duduk, Sienna melihat jam. Sekarang sudah pukul tujuh lewat, mungkin sepuluh menit lagi Jacob akan tiba. Cahaya di lantai ini agak kuning dan redup. Dia menoleh dan melihat pemandangan di luar jendela, lalu pikirannya langsung melayang. Ini mungkin akan menjadi tahun baru paling menarik dalam beberapa tahun ini dan tak disangka, ternyata Jacob yang menemaninya melewatinya. Rasanya benar-benar aneh.Entah sudah berapa lama menunggu, Sienna mengeluarkan ponselnya untuk melihat jam. Sudah pukul delapan, tetapi Jacob masih belum datang. Pelayan sudah mendekat dan bertanya apakah dia ingin makan terlebih dahulu. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Nggak perlu, masih ada orang yang belum datang."Mendengar perkataan itu, pelayannya hanya bisa mundur kembali.Pukul sembilan, Sienna sudah agak lapar. Dia mengernyitkan alisnya, karena Jacob tidak pernah terlambat. Dia menelepon dan yang menerima panggilannya adalah Jacob sendiri."Penny, ada apa?"Mendengar Jacob berbicara dengan nada lem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

Bab 720 Dendam Lama

Sienna memang tidak berniat untuk tidur malam ini. Setelah menerima telepon Jacob, dia berbicara dengan nada yang sangat sopan. "Tuan Jacob.""Penny, aku ...."Awalnya, Jacob ingin memberi tahu Sienna bahwa malam ini dia ditahan di sana untuk diperiksa kepalanya dan tidak sengaja lupa janji mereka. Namun, perkataan Sienna selanjutnya, malah langsung membuatnya terdiam."Tuan Jacob sibuk, jadi wajar saja kalau lupa. Nggak apa-apa."Hati Jacob langsung terasa sesak. Dia berpikir apakah Sienna selalu menganggapnya sebagai orang yang tidak bisa dipercaya? Dia langsung tidak tahu harus berkata apa."Tuan Jacob, kalau nggak ada urusan lain, aku akan menutup teleponnya.""Penny," teriak Jacob."Bisakah keluar sebentar untuk bertemu?" Jacob berpikir mereka bisa melihat kembang api lagi."Nggak perlu, aku agak mengantuk. Tuan Jacob, kamu juga istirahatlah lebih awal." Setelah mengatakan itu, Sienna menutup teleponnya.Mendengar suara telepon yang ditutup, Jacob duduk di kursi yang seharusnya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7071727374
...
155
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status