Semua Bab PEWARIS HEBAT NOMOR 1: Bab 71 - Bab 80

126 Bab

Bab 71

Dalam ketenangan malam yang hanya dipecah oleh desiran angin, Elena mendengar suara tembakan yang mengejutkan di luar Kastil. Wajahnya segera pucat, dan nalurinya segera menyuruhnya untuk melindungi diri.Tanpa ragu, Elena segera menghubungi Kaisar menggunakan telepon selulernya. "Kaisar, ada serangan di luar Kastil!" serunya dengan nada panik.Suara Kaisar terdengar serius di seberang sambungan, "Elena, tenanglah. Segera bersembunyi di ruang bawah tanah. Aktifkan terus handphone-mu agar kita tetap bisa berkomunikasi."Elena mengiyakan, meskipun ketakutan masih tergambar di matanya. "Aku akan melakukannya, Kaisar. Tapi cepatlah datang, aku merasa sangat takut."Kaisar menenangkan, "Aku akan segera menyusul ke sana. Ingat, bersembunyilah dengan baik."Setelah menutup panggilan, Elena segera bergegas ke ruang bawah tanah, mengunci pintu dengan hati-hati. Suasana di dalam ruangan terasa hening, hanya terdengar suara napas Elena yang cepat. Dengan gemetar, dia memandang layar handphone-ny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya

Bab 72

Kaisar, Rudi, Damian, Elena, dan pasukan mantan tentara tiba di markas rahasia Rudi setelah melewati pertempuran sengit yang merusak keamanan Kastil. Sorot mata Kaisar penuh tekad, sementara Rudi dan pasukan mantan tentara tampak lelah setelah pertempuran.Kaisar memanggil Damian. Dengan suara tegas, Kaisar menyampaikan perintahnya, "Damian, saya butuh kamu untuk menyelidiki siapa yang berada di balik penyerangan ini. Kita perlu tahu musuh kita."Damian, yang selalu siap siaga, mengiyakan perintah tersebut. Dengan penuh semangat, ia pamit kepada Kaisar, "Aku akan segera kembali dengan informasi yang dibutuhkan."Kaisar mengangguk.Damian melangkah pergi dengan langkah yang mantap, meninggalkan Kaisar yang merasa yakin akan kemampuannya selama ini.Saat Damian pergi, Kaisar berbalik kepada Rudi dan anggota mantan tentara yang setia menemaninya."Terima kasih atas bantuan kalian dalam pertempuran ini. Kita harus bersatu melawan musuh yang tak terlihat ini."Rudi dan anggota mantan tenta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Bab 73

Di dalam ruang penyelidikan yang dilengkapi dengan teknologi canggih, Kaisar duduk di depan layar komputer sambil memandangi Yusa dan timnya yang sibuk mengatur strategi. Ruangan itu penuh dengan aura ketegangan dan fokus. Tim Yusa memusatkan perhatian pada tugas mereka yang kritis."Yusa," panggil Kaisar dengan suara serius. "Saya butuh kamu untuk fokus pada Vander. Kita perlu tahu di mana dia berada setiap saat. Retas handphone-nya, lacak setiap pergerakan, dan temukan tempat-tempat yang sering dia kunjungi."Yusa yang duduk di dekat layar komputer mengangguk tegas. "Tidak masalah, Tuan Kaisar. Saya akan memastikan tim saya bekerja keras untuk mengakses informasi Vander."Setelah Kaisar memberikan instruksi, Yusa dan timnya mulai menyusun rencana. Mereka memanfaatkan keahlian mereka dalam dunia maya untuk mengejar jejak Vander. Penuh dengan tekad dan semangat, mereka bertekad untuk menemukan keberadaan Vander dan mengungkap rencananya.Sementara itu, Kaisar meninggalkan ruang penyel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Bab 74

Di dalam kawasan markas rahasia Rudi, Elena duduk gelisah di ruangan yang tenang. Suasana di dalamnya penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran. Ponselnya tergeletak di meja, menantikan sebuah pesan atau panggilan dari Kaisar yang berada dalam misi berbahaya mengejar Vander.Pelayan setia Elena, yang berdiri di sampingnya, bisa merasakan kegelisahan yang menguasai nyonyanya. Ia memberanikan diri untuk bertanya, "Nyonya, apakah Anda ingin makan atau minum sesuatu?"Elena menoleh pada pelayan dengan tatapan kosong. "Tidak usah, terima kasih," jawabnya singkat.Pelayan itu mengangguk mengerti, namun kekhawatiran terus menghantui wajah Elena. Sejenak kemudian, Elena memutuskan untuk berbicara, mencoba mengatasi kegelisahan yang merayap di dalam dirinya."Pernahkah pelayan-pelayan dari Kastil kita bertemu dengan Vander sejak Kaisar pergi?" tanya Elena, suaranya bergetar.Pelayan itu berpikir sejenak sebelum menjawab, "Jangankan Vander, bahkan dengan paman dan bibi Anda, mereka jarang bertem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Bab 75

Suasana di dalam rumah Vander penuh dengan keheningan setelah tembakan terakhir meletus, meninggalkan bekas-bekas pasukan penjaga keamanan rumah yang telah meregang nyawa di lantai. Kaisar dan pasukannya berhasil mengalahkan anak buah Vander satu per satu, memastikan tidak ada yang bisa menghalangi mereka dalam misi mereka yang berbahaya.Ketika Kaisar menggebrak pintu kamar, ia menemukan seorang gadis yang berada di sana, terselimutkan hanya oleh keheningan malam dan sejumput kegundahan.Gadis itu menatap Kaisar dengan mata penuh ketakutan.Kaisar, tanpa mempedulikan ketelanjangan gadis itu, langsung bertanya, "Di mana Vander?"Dengan gemetar, gadis itu menunjuk ke arah pintu yang terbuka. Rupanya, Vander telah melarikan diri ke bawah menggunakan tali.Tak menyia-nyiakan waktu, Kaisar memanggil pasukannya. "Kejar Vander! Kita tidak boleh membiarkan dia lolos."Pasukan mantan tentara bersiap-siap untuk mengikuti perintah Kaisar. Mereka meluncur keluar dari rumah, melalui pintu yang te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Bab 76

Kaisar memasuki ruang bawah tanah markas rahasia Rudi, membawa Vander yang terikat dan dibuai kebingungan. Ruangan itu hanya disinari oleh cahaya redup, menciptakan suasana yang suram dan menakutkan.Vander, yang masih merasakan efek dari penangkapannya, dihadapkan dengan kegelapan yang sepertinya tak berujung.Dengan tegas, Kaisar menuntun Vander menuju kursi di tengah ruangan dan menyuruhnya duduk. Raut wajah Kaisar yang tertutup rahasianya membuat Vander semakin bingung. Mereka berdua sekarang di dalam ruang bawah tanah yang gelap, di mana segala pertanyaan dan rahasia dapat terungkap.Kaisar memberi isyarat pada pasukannya untuk meninggalkan ruangan, meninggalkan mereka berdua dalam kegelapan yang menghantui. Sejenak, hanya suara napas dan keheningan yang terdengar di ruangan itu.Vander, dengan tatapan penasaran, akhirnya memecah keheningan, "Siapa kau dan apa urusan kalian menangkapku?"Kaisar tanpa berkata apa-apa, hanya membuka makeup wajahnya secara perlahan bersamaan dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

Bab 77

Malam itu, Elena duduk gelisah di kediaman persembunyiannya, menanti dengan ketegangan yang sulit dijelaskan. Suara langkah berat menghentak di luar pintu, dan dia segera bangkit dari tempat duduknya. Kaisar memasuki ruangan dengan penuh ketegasan, dan Elena bisa melihat kekhawatiran di matanya."Elena," ucap Kaisar serius, "kau pasti ingin tahu apa yang terjadi dengan Vander."Elena menatap Kaisar dengan mata penuh tanya. "Ya, bagaimana keadaannya?"Kaisar menghela nafas panjang sebelum memberikan jawaban. "Kami amankan dia di sini. Dia akan menjadi tersangka sekaligus saksi dalam kasus pembunuhan saudara kembarku, Reno.""Kenapa Vander melakukannya?" tanya Elena, mencoba memahami alasan di balik perbuatan sahabatnya."Sementara kita amankan dia di sini, aku akan menjelaskan semuanya," jawab Kaisar dengan serius.Elena mengangguk, menunggu penjelasan Kaisar. "Apa Vander sudah memberi tahu apa motifnya untuk membunuhmu?"Kaisar menatap Elena dengan ekspresi berat. "Motifnya ternyata l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Bab 78

Hari itu, Kaisar duduk di ruang makan bersama Elena, Rudi, Sembilan mantan tentara, Yusa, dan tiga timnya. Mereka bersama-sama menyantap sarapan pagi yang disajikan dengan suasana yang tegang namun penuh tekad.Rudi menatap Kaisar dengan serius. "Apa langkah selanjutnya, Tuan Kaisar?"Kaisar menghentikan kegiatan mengunyahnya sejenak, lalu menjawab, "Langkah selanjutnya, saya akan menghubungi kedua orang tua saya di negara Taruma. Saya harus membuat mereka datang ke New Taraka agar dapat membuktikan pada Presiden dan Menteri Pertahanan bahwa saya masih hidup."Semua yang duduk di meja setuju dengan rencana tersebut. Yusa, yang sedang menyeruput teh, menambahkan pertanyaan, "Bagaimana dengan tawanan Vander, Tuan Kaisar?"Kaisar menjawab tanpa ragu, "Kita biarkan dia di ruangan penyekapan sampai saat yang tepat. Ketika waktu itu tiba, kita akan mengirimnya ke pihak yang berwajib untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Tapi, hal ini kita lakukan setelah Presiden dan Menteri Pert
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Bab 79

Esok paginya, sinar matahari menerobos tirai kamar persembunyian Kaisar dan Elena. Keduanya masih terlelap dalam tidur yang tenang. Suasana sepi di kamar itu tiba-tiba terganggu oleh suara bergetar handphone Kaisar yang diletakkan di meja samping tempat tidur. Elena, yang sedikit lebih awal terbangun, segera memicingkan matanya saat merasa getaran itu."Sayang, handphonemu berbunyi," bisik Elena sambil menepuk lembut bahu Kaisar.Kaisar menggeliat dari tidurnya, masih setengah sadar.Elena memandangnya dengan senyum sambil menunjuk ke arah handphone yang bergetar. "Cepat, periksa handphonemu. Ada yang menghubungimu."Kaisar yang masih mengantuk segera meraih handphone-nya dan memeriksa layar. Detik berikutnya, matanya melebar ketika melihat nama "Dominic" di layar."Halo, ayah?" sapanya dengan suara lirih.Di ujung sana, Dominic menyambut dengan suara hangat, "Kaisar, dokumen perjalanan sudah kami siapkan. Tiket pesawat juga sudah kami beli. Besok kami akan terbang ke negara New Tarak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

Bab 80

Malam tiba, dan Bastian memandu rombongan keluarganya ke rumah baru di daerah pertanian yang luas. Rumah itu menjadi tempat persembunyian sementara, tempat di mana Lionel, Mamanya, Paman Mason, Bibi Lili, suaminya, serta sepupu-sepupunya dapat merasa aman dari ancaman yang menghantui mereka.Lionel mengucapkan terima kasih kepada Bastian sambil menatap rumah tersebut. "Terima kasih, Bastian, kau sudah menemukan tempat yang nyaman bagi kita semua."Bastian tersenyum, "Tidak masalah, Ayah. Ini tempat yang aman untuk sementara waktu. Tetaplah di dalam rumah dan hindari menarik perhatian sekitar. Aku akan mencari tahu lebih banyak di Kastil, apakah Kaisar benar-benar masih hidup."Semua anggota keluarga mengangguk mengerti, menunjukkan komitmen untuk mematuhi petunjuk Bastian. Kemudian, Bastian berpamitan untuk pergi.Lionel bertanya, "Kemana kau akan pergi?"Bastian menjawab, "Aku akan ke Kastil. Aku ingin mencoba mencari informasi dari Elena. Apakah benar Kaisar masih hidup."Lionel mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status