Home / Urban / PEWARIS HEBAT NOMOR 1 / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of PEWARIS HEBAT NOMOR 1: Chapter 51 - Chapter 60

126 Chapters

Bab 51

Di dalam ruangan itu, Kaisar masih dikelilingi oleh pasukan bersenjata. Dengan kedua tangannya yang diangkat tinggi, ia berdiri di hadapan Menteri Pertahanan yang masih memegang erat pistolnya. Wajahnya yang gagah berani kini dipenuhi kebingungan dan kecemasan."Saya Kaisar, Pak Menteri. Saya bukanlah seorang pengacau," ucap Kaisar dengan suara yang berusaha tetap tegar.Menteri Pertahanan menatap Kaisar dengan pandangan tajam, tidak terpengaruh oleh kata-kata sang Kaisar. "Anda memiliki bukti apa yang menyatakan bahwa Anda benar-benar Kaisar? Bagaimana saya bisa yakin bahwa Anda tidak sekadar seorang peniru yang berbahaya?"Dalam usahanya untuk membersihkan namanya, Kaisar memandang Pengurus Panti yang hadir di sana. "Beritahu dia, Pak! Katakan padanya bahwa saya adalah Kaisar, dan yang mati itu adalah saudara kembarku, Reno!"Pengurus Panti, yang selama ini selalu percaya padanya, malah terdiam. Ekspresinya bingung, seolah terjebak dalam pertarungan antara kepercayaan dan keraguan.
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Bab 52

Menteri Pertahanan sedang sibuk di ruang kerjanya ketika teleponnya berdering dengan keras. Dengan cepat, ia mengangkat telepon dan mendengar laporan dari salah satu Sang Letnan."Pak, tahanan nomor 347 melarikan diri!" ujar salah satu Sang Letnan yang bertanggung jawab membawa Kaisar ke tahanan militer dengan nada gugup.Menteri Pertahanan, yang tengah mengecek berkas-berkas penting di mejanya, menoleh dengan tatapan kaget. "Apa? Bagaimana bisa ini terjadi? Di mana lokasinya sekarang?"Sang Letnan itu memberikan informasi terkini tentang lokasi tahanan yang kabur. "Dia terakhir terlihat di wilayah hutan belantara di sebelah barat, Pak."Menteri Pertahanan mengangguk, "Bersiaplah untuk mengirimkan pasukan segera. Saya ingin kita menemukan dia sebelum masalah ini semakin besar."“Baik, Pak!" jawab Sang Letnan dengan hormat sebelum menutup panggilan.Setelah sambungan telepon berakhir, Menteri Pertahanan mengambil langkah cepat menuju peta strategis yang terpajang di dinding ruangannya.
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 53

Perempuan tua itu masih duduk di ruang tamu yang sederhana, menatap Kaisar dengan tatapan tajam. Kaisar yang duduk di seberangnya merasa tegang. Perempuan tua akhirnya memecah keheningan."Kenapa istrimu tidak mengangkat juga?" tanyanya dengan nada prihatin.Kaisar menggelengkan kepalanya. "Saya sudah mengirim pesan, memintanya untuk menelepon ke nomor ini jika dia sudah bangun.""Tidak apa-apa, coba miscall lagi," usul perempuan tua sambil tersenyum.Kaisar mengikuti saran itu dan memencet tombol untuk menelepon Elena. Namun, telepon itu tetap tak diangkat. Kaisar menjelaskan, "Dia suka membuat handphonenya silent saat tidur."Perempuan tua tersenyum penuh pengertian. "Sabar, tunggu saja."Kaisar mengangguk, mencoba menenangkan diri. Rasa cemas mulai menyelimuti hatinya."Kalau boleh tahu, mengapa ibu tinggal sendirian?" tanya Kaisar, mencoba mengalihkan perhatian dari kekhawatiran tentang Elena.Perempuan tua, yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Doroti, menatap ke luar jend
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 54

Elena menatap layar ponselnya, ragu-ragu antara memilih untuk menghubungi nomor tidak dikenal atau melupakan sepenuhnya. Keputusan ini menjadi lebih sulit ketika ponselnya bergetar lagi, kali ini dengan panggilan dari Damian."Hallo?" jawab Elena dengan suara yang masih dipenuhi keraguan.Damian dari sisi lain meneruskan percakapan, "Elena, mana nomor tidak dikenal itu? Apa sudah kamu kirimkan atau belum?"Elena menyadari bahwa dia lupa untuk memberikan informasi tersebut. "Oh, maafkan aku, Damian. Aku akan segera mengirimkannya. Sedang ada sesuatu yang penting, tapi kita bisa bicara nanti, oke?"Damian mengiyakan dan mengakhiri panggilannya. Elena, sambil memegang ponselnya, berpikir keras apakah sebaiknya dia memberikan nomor tersebut atau tidak. Namun, sebelum dia bisa mengambil keputusan, ponselnya berdering kembali, kali ini nomor tak dikenal itu lagi yang menghubunginya.Tanpa ragu, Elena segera mengangkat teleponnya, "Halo, siapa ini?"Suara di ujung telepon tampaknya bergetar
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 55

Elena melangkah masuk ke kamarnya, suasana di kastil terasa semakin tegang. Dia merasa terjebak di dalam ruangan mewah yang seharusnya memberikan kenyamanan, namun sekarang menjadi penjara bagi dirinya. Hatinya gelisah ketika ia menyadari bahwa paman Lionel telah menyewa seorang bodyguard untuk menjaganya.Dengan gemetar, Elena mengambil ponselnya dan mencari nomor Kaisar. Setelah menekan beberapa tombol, suara Kaisar terdengar di seberang sana."Elena, kau sudah berangkat?" tanya Kaisar dengan cemas.Elena menjelaskan bahwa dia tidak dapat keluar dari kastil karena paman Lionel telah mengambil langkah-langkah ekstra untuk menjaganya. Pamannya tersebut sepertinya sangat tidak ingin Elena meninggalkan kastil itu.Kaisar merespon dengan tenang, "Jangan khawatir, Elena. Aku akan mencari cara untuk membantumu keluar dari situ. Kamu hanya perlu menjaga dirimu sendiri sebaik mungkin."Elena menghela nafas lega mendengar suara Kaisar yang penuh keyakinan. "Aku akan berusaha, Kaisar. Aku hany
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Bab 56

Damian melihat sekeliling hutan yang lebat dengan pohon-pohon tua dan semak belukar yang menyelimuti setiap sudut. Damian harus menyelamatkan Kaisar yang sekarang dia yakin masih berada di sekitar hutan itu. Dia pun berpikir dan akhirnya berpura-pura heran pada beberapa pasukannya yang kini berada di dekatnya agar keputusan Damian nantinya yang akan mengikuti permintaan Kaisar tidak curigai oleh mereka."Dia harus berada di sini," ucap Damian kepada sebagian pasukannya, matanya seolah terus memindai sekelilingnya. Pasukannya pun masih melihat sekitar di kegelapan malam dengan bermodalkan lampu senter dan berbagai teknologi militer lainnya, namun tak seorang pun dari pasukannya yang bisa menemukan jejak Kaisar.Damian berhenti melangkah, terlihat akan mengambil keputusan yang sulit di hadapan pasukannya. "Kita kembali ke markas. Kaisar tidak berada di dalam hutan ini," ujarnya dengan suara yang tegas kepada para prajuritnya.Pasukan segera bergerak dengan sigap, meninggalkan hutan yang
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Bab 57

Kaisar melangkah dengan mantap menuju tempat tersembunyi tempat bertemunya dengan mantan tentara yang dulu pernah mengkhianatinya. Langkahnya tegas, membawa aura kekuasaan yang masih melekat pada dirinya. Di kegelapan ruangan yang hanya diterangi oleh beberapa obor, Kaisar melihat siluet mantan tentara itu duduk di sudut ruangan, tampaknya tengah menyelidiki sesuatu."Kau mirip seperti hantu," ucap Kaisar dengan suara tenang, menyadarkan mantan tentara tersebut akan kehadiran Kaisar.Mantan tentara yang bernama Andrea itu mendongak, matanya membulat kaget ketika melihat sosok Kaisar yang seharusnya sudah mati. Dia refleks bangkit dari tempat duduknya, memandang Kaisar dengan ekspresi campuran antara tak percaya dan kebingungan."Tidak mungkin... Kau sudah mati!" seru Andrea, suaranya dipenuhi keheranan.Kaisar tersenyum tipis, "Ya, banyak yang percaya begitu. Namun, saya masih hidup. Sayangnya, musuh kita lebih cerdik dari yang kita bayangkan. Mereka merancang segalanya untuk menjatu
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab 58

Angin malam berhembus dengan dingin, membuat api unggun yang menyala di tengah-tengah perkemahan kecil semakin nyaman. Di sana, Kaisar dan mantan tentara yang telah berkumpul menunggu dengan gelisah. Cahaya api menyinari wajah-wajah mereka yang penuh keraguan, seolah menandakan ketidakpastian masa depan.Kaisar duduk di atas kursi sederhana, memandang api unggun dengan ekspresi serius. Dia merenung sejenak sebelum akhirnya berkata, "Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku memanggil kalian ke sini."Semua mata tertuju padanya, menanti penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, mantan tentara yang duduk di sekeliling api unggun saling bertukar pandang, mencoba membaca situasi.“Aku akan mengembalikan nama baik kalian di mata negara jika kalian bersedia membantuku dalam sebuah misi,” lanjut Kaisar.Sembilan mantan tentara itu saling menatap tak percaya.“Bagaimana Tuan bisa mengembalikan nama baik kami disaat negara ini sudah tahu bahwa Tuan sudah meninggal? Negara pasti tidak percaya denga
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Bab 59

Ruangan besar di dalam Kastil dipenuhi oleh ketegangan. Empat orang duduk di sofa dengan pandangan tegang, menunggu keputusan tentang warisan sepeninggal Kaisar. Pengacara pribadi keluarga Abrahaam, seorang pria tua berwibawa, duduk di hadapan mereka, memegang selembar surat wasiat yang tampaknya menjadi kunci kebenaran.Elena, Lionel, Mason, dan Lili duduk dalam diam, masing-masing merenungkan takdir mereka. Sejenak, keheningan itu terasa begitu berat seolah-olah dapat diiris dengan pisau.Pengacara itu, dengan tangan gemetar karena usia, mengangkat pandangannya dari surat wasiat dan menatap wajah-wajah yang penuh kecemasan di hadapannya. Dengan napas berat, ia mulai memberikan putusan yang dapat mengubah hidup mereka."Dalam surat wasiat ini," ucapnya dengan serius, "Tuan Abrahaam menyimpan sebuah rahasia besar yang seharusnya tidak pernah terungkap."Mata mereka semua berkilat, rasa penasaran yang memuncak. Pengacara itu lalu mulai menjelaskan, merinci setiap kata yang tertera dala
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 60

Lionel, dengan langkah hati-hati, mencari Vander, penguasa yang telah membunuh Kaisar untuk sebuah rencana yang belum terkuak sepenuhnya. Sesampainya di ruangan Vander, Lionel tidak menyimpan rahasia lagi."Paman, kabar apa yang paman bawa?" tanya Vander, matanya mencari jawaban di wajah pria yang kini menjadi kunci nasibnya.Lionel menarik nafas dalam-dalam sebelum mengungkapkan kebenaran yang selama ini tersembunyi. "Vander, saya telah menemukan sesuatu yang mungkin akan mengubah segalanya. Elena, dia bukan keponakan Abraham. Dia adalah anak kandung Abraham, dan Kaisar lah yang ternyata sebagai anak angkat Abraham kakaku."Vander menatap Lionel dengan mata terbelalak. "Apa? Ini mustahil! Kaisar tidak pernah memberi tahu siapa pun!"Lionel dengan sabar menceritakan bagaimana dia menggali kebenaran tersebut, membuka tabir rahasia keluarga yang selama ini tersembunyi. Vander, terkejut, mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Lionel."Sekarang, bagaimana kita melanjutkan ini semua?"
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status