Semua Bab MENANTU AMBURADUL: Bab 71 - Bab 80

161 Bab

YUSUF DIACUHKAN ANNISA

MENANTU AMBURADUL 71 Entah tidur jam berapa aku semalam, hingga pagi ini aku tidur kembali pulas setelah sholat subuh. Mama sengaja tidak membangunkanku. Sekarang sudah pukul 07.00 pagi. Papa sepertinya sudah berangkat ke kantor. Daffa sedang main di luar bersama Mama. Aku menikmati sarapan pagiku yang nikmat, hari ini seperti ratu saja, semua sudah disiapkan oleh Mama. Kadang rindu sekali moment seperti ini. Apalagi moment saat menjadi wanita karir, dengan prestasi yang cemerlang. Suami terkadang memang ingin memberikan yang terbaik, dengan tidak menyuruh istrinya untuk bekerja seperti saat gadis dulu, tapi yang perlu para suami ingat adalah, istrimu juga manusia, terkadang dia butuh sekali dimengerti akan kerinduannya dengan dunia karir. Jadi tidak melulu, hanya dirimu yang butuh pengertian itu. Terserah Mas Yusuf mau makan di mana pagi ini. Di tempat orang tuanya lagi juga tak masalah. Kemaren masakan pagiku tidak dijamah sama sekali, juga masakanku semalam tidak ia makan, dan
Baca selengkapnya

KETEGASAN ANNISA

MENANTU AMBURADUL 72 Jika tulang rusukmu susah untuk kau luruskan, maka janganlah kamu paksa untuk meluruskannya sehingga membuatnya patah. Wanita tidak akan pernah mau disikapi dengan kasar, Ia hanya mau dan bisa mendengarkan sesuatu yang disampaikan dari hati ke hati. _____________Entah keberanian apa yang merasuki Mas Yusuf, sehingga dia berani mencariku langsung ke rumah Papa Mama. Bukankah dia sudah puas meluapkan emosinya malam itu kepadaku? Apakah mungkin ada hal lain yang belum dia keluarkan dari benaknya? Bukan maksudku untuk menghindari kedatangannya, tapi menatap wajahnya saja rasanya sudah malas. Mood baikku hangus seketika berganti dengan emosi. Bagaimana bisa dia hidup puluhan tahun bersama keluarganya sampai tidak hafal tabiat dan watak keluarganya? Bagaimana bisa Aku yang disalahkan atas semua kesalahan yang dilakukan oleh keluarganya. Untung saja Allah masih sisakan satu orang baik di keluarga Mas Yusuf, yaitu Mas Rama. Kurang apa Aku sebagai istri, yang sudah
Baca selengkapnya

PEMBALASAN UNTUK KELUARGA YUSUF

MENANTU AMBURADUL 73 Kamu salah membela orang Mas, dan kamu salah mencari musuh. Aku patner hidupmu yang seharusnya kamu hargai. Bukan kamu kata-katain hanya karena adu domba dari mulut Ibu. Seburuk-buruknya dirimu Aku akan bela sampai ujing dunia di depan kedua orang tuaku. Tapi sikapmu tidak sebaliknya terhadapku. Aku melajukan mobilku lebih kencang menuju ke rumah. Kata suster, Mia baru saja pergi bersama seseorang yang sudah menjemputnya ke rumah. Lagian kenapa Aku musti takut datang ke rumahku sendiri. Harusnya orang yang nebeng yang harusnya segan. Bukan malah kebalik-balik. Sekitar sepuluh menitan Aku sampai rumah. Kulihat seisi rumah serba berantakan. Dari depan hingga belakang rumah. Apalagi kamarku, tidak berwujud seperti kamar. Sudah mirip dengan gudang sampah. Saking joroknya dan saking baunya. Baru berapa hari Aku tidak mengurusmu Mas? Sampai-sampai kondisi rumah kita seperti ini. Baru sadar kan, bahwa istrimu jauh lebih penting dari apapun. Bahkan dari sebuah handpho
Baca selengkapnya

SISI BURUK MIA TERBONGKAR

MENANTU AMBURADUL 74Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna, karena dalam dirinya pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan paksakan orang lain menjadi sempurna sesuai standar hidupmu, karena bisa saja bagi orang lain dia sudah tampak sempurna. ____________Aku bertanya kepada Mimi, bagaimana reaksi Mas Yusuf setelah kepergianku kemaren. Kata dia Mas Yusuf tidak nafsu sarapan, bahkan diajak bicara oleh Ibu juga kurang merespon dengan baik. Dia tidak mau sarapan nasi juga menu seafood yang sudah Ibu sediakan. Malah meminta Mimi membuatkan Roti selai juga susu dengan alasan katanya kepagian makan menu seafood, takutnya sampai kantor malah mual. Kata Mimi, Ibu manyun sejadi-jadinya, karena masakannya diabaikan oleh anak lelakinya. Ibu juga bercerita tentang apa yang kukatakan di depan Ibu, disertai dengan tangis air mata yang entah betulan atau hanya air mata buaya saja ylang beliau teteskan. Seakan menyiratkan kekhawatiran nasib anak lelakinya bersamaku. Saya
Baca selengkapnya

ANNISA MEMBONGKAR PERLAKUAN MIA DAN IBU MERTUA

MENANTU AMBURADUL 75Entah mimpi apa Mas Yusuf dan keluarganya semalam, karena harus melihat perbuatan Mia seperti sekarang ini. Aku juga sebenarnya sangat terkejut, tapi mungkin keluarga Mas Yusuf jauh lebih terkejut lagi dibanding denganku. Sebentar lagi padahal sidang perceraian Mia dengan Raihan akan membuahkan hasil, bagaimana bisa Mia tidak bisa sabar menunggu sampai setelah waktu putusan cerai Sah dan sudah keluar. Kenapa Ia berulah justru sekarang? Sampai Raihan mengetahui semua ini. Kujelaskan lebih rinci tentang Raihan yang memang sudah mengetahui tentang perbuatan Mia seperti ini jauh lebih awal dari kami. Bahkan Raihanlah yang memberitahuku tentang kelakuan istrinya di luar sana. Semakin syock lagi keluarga Mas Yusuf mendengarkan penjelasanku semacam itu. Betapa Mia sangat mencoreng nama baik keluarganya di mata suaminya yang akan menjadi mantan suami. Ternyata Raihan dan Mia tidak jauh berbeda, mereka sama-sama bersalah dan tidak sepatutnya Mia mendapatkan perlakuan l
Baca selengkapnya

MIA RESMI BERCERAI

MENANTU AMBURADUL 76Sudah pukul 22.30 malam, keluarga Mas Yusuf sudah pulang satu persatu. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah Mama, lagian canggung juga kalau musti nginep di rumah, sedangkan Daffa ada di tempat Mama, juga hubunganku dengan Mas Yusuf belum lengket seperti biasanya. Aku pulang begitu saja, karena jika meminta izin pasti jawabannya tidak akan boleh. Sampailah di rumah Papa dan Mama sekitar pukul 22.45 menit. Jalanan sudah sepi, jadi Aku bisa leluasa menguasai jalan. Kupencet bel rumah, ternyata Papa yang bukakan pintu. “Eh Nisa, nginep sini sendiri?” tanya Papa. “Hehhee Iya Pa, tadi Nisa nggak pamit soalnya, jadi tidak diantarkan sama Mas Yusuf.” “Tidak diantarkan gimana? Itu tadi mobil Yusuf baru saja lewat. Sepertinya dia mengantarmu sampai sini.” jawab Papa. Aku menengok ke arah yang Papa maksud, ternyata benar, Mas Yusuf mengikutiku tapi langsung pulang. Kasihan sekali dia pasti merindukan Daffa. Ikut menginap di sini juga mungkin tidak enak hati denganku.
Baca selengkapnya

SIAPA YANG HAMIL? SUSTER ATAU MIA?

MENANTU AMBURADUL 77Kenapa hari ini perasaanku kacau sekali? Aku memang tidak patut menjadi seorang detektif sepertinya, karena hatiku mudah lemah lunglai saat menemukan sebuah kasus. Mungkin peran ini lebih cocok diperankan oleh sosok seperti Mbak Rini, yang hatinya tahan banting meski perasaanya sering dibanting oleh mertuanya sendiri. Hahahahaha. Mama akhirnya tidur siang bersama Daffa, mungkin Daffa lelah sejak pagi sekali membantu menemani grandmanya yang sibuk di dapur. Emak Daffa malah enak-enakan tidur. Emak macam apa aku ini? Jangan sampai pas Daffa gede ada niatannya untuk tuker tambah sosok Ibu sepertiku. Hahahaha. __________ Siang ini, Aku ada jadwal mengantar Mbak Rini kontrol ke dokter spesialis dalam untuk mencari second opini. Sungguh perbedaan itu tampak sekali pada raut muka Mbak Rini, seperti semalam yang tampak tidak seperti biasanya. Mbak Rini yang sekarang jadi lebih pendiem. Ada hikmahnya juga dengan kejadian ini, yaitu merubah kesongongan dan kegalakan Mbak
Baca selengkapnya

KEKASIH MIA PRIA BERISTRI

MENANTU AMBURADUL 78Pagi-pagi sekali Raihan datang untuk menemui Fajarina. Hari ini sengaja Raihan meluangkan waktu untuk anaknya karena Suster izin untuk jalan-jalan bersama calon suaminya. Memang sudah ketentuan dari awal, bahwa setiap bulannya Susternya Rina mendapatkan hari libur sebanyak dua kali. Karena kasihan jika setiap bulannya harus terus-terusan bekerja, lama-lama bisa stress dan kurang pergaulan nantinya. Kami harga privacy tersebut. Entah Mimi atau Suster Tutik, kami berikan kesempatan untuk libur. Jadi adil. “Ciee, yang mau pergi udah cantik aja.” sindirku pada suster yang sudah berpakaian rapi. “Ahh Ibu ini, bisa aja.” jawabnya malu-malu kelinci. “Sudah sampai mana cowoknya?” tanyaku iseng.“Bentar lagi nyampek katanya, Bu,” “Inget ya, jangan aneh-aneh kencannya, aneh-anehnya pas udah Nikah aja.” tekanku pada Suster.“Iya Bu, saya akan berusaha jaga diri.” ucap suster. “Baguslah. Kalau si cowok maksa, damprat aja. Hahaha,” gurauku. “Hehehe kasihan dong Bu,” jawa
Baca selengkapnya

PERTEMUAN YUSUF DENGAN KEKASIH MIA

MENANTU AMBURADUL 79Setiap orang punya ceritanya masing-masing, punya lukanya masing-masing, juga punya cara untuk bahagia masing-masing. Itulah batasan dalam kamu menilai orang lain, karena ketiga hal tersebut adalah sesuatu yang harusnya tidak tersentuh. Boleh saja kamu mengomentari hidup orang lain, padahal kamu tidak tahu sama sekali tentang ceritanya. Boleh saja kamu memprotes orang lain karena tampaknya hidupnya terlalu sering bersenang-senang, tapi kamu tidak tahu seberapa dalam luka yang ada dalam dirinya. Boleh jadi kamu bahagia karena gaji dengan nominal jutaan masuk ke rekening, bisa jadi orang lain bahagia hanya karena bisa membeli sebungkus nasi putih. Jangan takar kebahagiaan hidupmu dengan kebahagiaan orang lain. Karena pasti akan berbeda. Orang lain tidak bisa sepertimu, begitu juga sebaliknya. ____________Sore hari, Mia pulang ke rumah Ibu dari perginya, ia langsung mencari keberadaan Rina. Ada oleh-oleh untuk Rina yang ia bawa. Mia tidak lupa membawakan bingk
Baca selengkapnya

KEKASIH MIA DIUSIR

MENANTU AMBURADUL 80 “Alfarizki Nugroho” Nama seorang Pria yang kini duduk diantara kami berdua juga Mia. Lelaki berusia 36 tahun, bermata sipit, dan kulit sawo matang, tajir, dan satu lagi, ganteng. Kekasih Mia ternyata lebih tua dari usiaku dan Mas Yusuf. Ya, lelaki yang secara gentle ini mengakui bahwa ia kekasih dari Mia. Bukan abal-abal lagi, dia begitu berani datang ke rumah untuk menyampaikan sesuatu yang mungkin saja penting bagi Mia dan dirinya. Wajah Mia tampak berseri-seri melihat pemandangan canggung ini, dia sesekali tersenyum kepada sang pujaan hati. Kini hanya ada kami bertiga. Aku, Alfar juga Mia. Mas Yusuf tumben lama sekali berada di dalam toilet. Mungkin dia sekaligus menyikat bagian-bagian toilet yang kotor sembari menunggu rasa nervousnya hilang, atau kalo enggak dia sedang mencukur rambut kumisnya supaya lebih percaya diri menghadapi Alfar. Hahahahaha. “Ehem,” terdengar suara dari Mas Yusuf yang mengisyaratkan akan keberadaannya. Ia kembali duduk di sampingku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
17
DMCA.com Protection Status