MENANTU AMBURADUL 78Pagi-pagi sekali Raihan datang untuk menemui Fajarina. Hari ini sengaja Raihan meluangkan waktu untuk anaknya karena Suster izin untuk jalan-jalan bersama calon suaminya. Memang sudah ketentuan dari awal, bahwa setiap bulannya Susternya Rina mendapatkan hari libur sebanyak dua kali. Karena kasihan jika setiap bulannya harus terus-terusan bekerja, lama-lama bisa stress dan kurang pergaulan nantinya. Kami harga privacy tersebut. Entah Mimi atau Suster Tutik, kami berikan kesempatan untuk libur. Jadi adil. “Ciee, yang mau pergi udah cantik aja.” sindirku pada suster yang sudah berpakaian rapi. “Ahh Ibu ini, bisa aja.” jawabnya malu-malu kelinci. “Sudah sampai mana cowoknya?” tanyaku iseng.“Bentar lagi nyampek katanya, Bu,” “Inget ya, jangan aneh-aneh kencannya, aneh-anehnya pas udah Nikah aja.” tekanku pada Suster.“Iya Bu, saya akan berusaha jaga diri.” ucap suster. “Baguslah. Kalau si cowok maksa, damprat aja. Hahaha,” gurauku. “Hehehe kasihan dong Bu,” jawa
Baca selengkapnya