"Pengorbanan kali ini terlalu besar, seorang anggota kita kehilangan nyawa. Dia meninggalkan seorang anak gadis kecil dan seorang istri yang terpisah jauh," ujar seorang pria kurus dengan wajah letih. "Apa semua ini memang sungguh diperlukan, Kakek?""Iya! Semua ini layak demi cita-cita yang harus terwujud," jawab seorang kakek sambil memutar badan membelakangi semua yang hadir. Air matanya turun, dan dia tidak menghendaki seorangpun mengetahuinya.Kakek itu berjalan menjauh dan memandang ke langit luas berbintang. "Tekad yang kuat, rencana yang akurat, dan momentum yang tepat. Tidak akan ada artinya bila tidak pernah dilaksanakan," ujarnya datar. "Kita hanya punya tekad dan rencana. Untuk membentuk momentum, bahkan bila harus mengorbankan nyawaku sendiri, aku bersedia.""Kakek! Jangan seperti itu," sergah seorang pemuda. "Kau figur yang sangat penting bagi kami. Tanpa kehadiran Kakek, tidak mungkin cita-cita ini akan terwujud.Keresahan semakin mendera dalam hati kakek itu. Sebuah ci
Read more