Home / Fantasi / Vampire Kesayangan Duke Berbahaya / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Vampire Kesayangan Duke Berbahaya: Chapter 71 - Chapter 80

110 Chapters

71. Di Hutan Terlarang (b)

Hutan terlarang ini dahulu adalah tempat para penyihir melakukan persembahan terhadap iblis. Perayaan dilakukan sehari setelah perayaan utama festival dewa matahari.Tetapi, pihak kerajaan selalu memerangi mereka semua. Jendral perang terdahulu adalah Duke Rionno Grim, keponakan dari sang raja Bernardo I. Dia adalah pemimpin yang melakukan perlawanan terhadap seluruh makhluk yang bukan manusia.Manusia serigala, Vampire ataupun penyihir. Jendral tersebut terkenal sangat sadis dan tanpa ampun. Dia menganggap seluruh makhluk non manusia layak untuk dimusnahkan demi keseimbangan dunia ini.Akan tetapi, ada satu keluarga penyihir yang tetap dianggap baik oleh keluarga Grim saat itu. Mereka adalah keluarga Lucien— keluarga penyihir berdarah murni yang tidak pernah menganggu umat manusia. Justru, mereka hanya akan muncul ketika ketidakseimbangan terjadi.Saat mengetahui para penyihir mulai melakukan ritual pemanggilan iblis, mereka mau bekerja sama dengan keluarga Grim untuk melakukan pem
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

72. Di Hutan Terlarang (c)

Damio memikirkan hal-hal yang kotor di dalam kepalanya. Dia membayangkan Elora sedang meraba tubuhnya, dan lidahnya sedang menikmati darah yang mengucur deras keluar dari luka di betisnya.Dia kemudian menyadarkan diri dari pemikiran kotor tersebut. Sebelum bertemu Elora, dia tida pernah memiliki pemikiran semacam ini. Menurutnya, itu menjijikan.Akan tetapi, dia sekarang dipenuhi hasrat setiap kali menatap Elora. Apalagi saat sisi vampire wanita itu bangkit. Tidak ada yang lebih seksi daripada penampakan tersebut.Elora sudah selesai membalut lukadi betis pria itu. Dia bersyukur karena pendarahannya sudah selesai. "Akhirnya sudah berhenti.""Apanya?""Pendarahannya.""Oh." Damio malah terus saja tersenyum.Elora meliriknya. Karena dia sedang berlutut dan Damio duduk di atas akar pohon besar, maka dia harus mendongak sedikit sehingga bisa menatap wajah tunangannya itu.Damio masih betah mempertahankan senyum manisnya. Dia berkata, "kenapa melihatku sampai seperti itu?""Kamu malah sen
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

73. Berdua di Gua (a)

Elora dan Damio berjalan menyusuri hutan terlarang tanpa ada masalah. Entah apa yang terjadi, tapi para pembunuh bayaran misterius itu telah lenyap, tak meneror mereka lagi.Elora sampai ragu, apa iya yang menyerang mereka pembunuh bayaran? Kenapa mendadak hilang? Apa karena tidak kuat menahan hawa berat yang ada di hutan ini?Sepanjang perjalanan, Damio mulai merasakan kalau nyeri di kakinya sudah makin parah. Aneh memang, dia biasanya tahan dengan rasa sakit seperti ini. Luka sayatan pedang saja terasa biasa saja, tapi luka di betisnya ini agak berbeda.Panas, nyeri, sakit.Meskipun demikian, dia tidak mempermasalahkan itu. Lagipula, dia harus tetap berjalan agar mereka segera keluar dari tempat ini sebelum malam. Akan sulit sekali melindungi Elora dengan kondisi seperti ini.Elora masih resah. Dia teringat kejadian dahulu, saat Damio mengorbankan dirinya sehingga terkena racun dari pisau Lord Obsidian. Bagaimana kalau mereka menggunakan racun yang sama?Semain mereka berjalan, sema
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

74. Berdua di Gua (b)

Meminum darah Damio adalah aktifitas yang sangat disukai Elora. Darah pria itu rasanya begitu manis, menggiurkan, sama sekali tak bisa ditolak. Iya, dia seperti orang yang tak makan berhari-hari jika mencium aroma darah itu.Dia kini telah menggigit betis kiri Damio, menghisap darah yang telah tercemar. Meskipun demikian, rasanya sama sekali tidak berubah.Kenapa darah Damio begitu menggoda? Mustahil hanya karena dia setengah penyihir— ada sesuatu.Apa itu karena dia mencintainya? Apa cinta bisa membuat seseorang tertarik dengan baunya? Apa vampire Vesper itu begini? Apa ini pertanda jodoh?Tidak juga— Elora tersadar itu logika yang tak masuk akal. Dia melihat sendiri saat Leandro tertarik pada aroma darah manusia tertentu. Pria vampire itu jelas menyukai aroma darah tertentu.Selama berada di dunia ini, hanya darah Damio yang dihisap oleh Elora. Dia juga tak ada keinginan menghisap darah lain.Tidak seorang pun yang memiliki aroma darah menggoda sama seperti sang tunangan.Damio hany
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

75. Tiga Musuh Berkumpul

Fionnan sudah berusaha sangat keras untuk membasmi seluruh mayat hidup yang memenuhi kediaman Grim. Selain itu, pelayan kembar juga berusaha memadamkan api.Hingga satu jam kemudian, semua kekacauan ini berakhir. Mereka berhasil menghentikannya.Tetapi, Fionnan kehilangan jejak— dia sudah mencari ke berbagai arah, tetap saja sang pelaku tak ditemukan."Penyihir sialan itu akan kubunuh ..." ucapnya meremas gagang pedangnya hingga otot-otot tangan kelihatan.Dia begitu murka melihat seluruh kediaman yang sangat dia cintai ini menjadi porak porandah. Setengah dari seluruh bangunan ini sudah hangut terbakar, sebagian lagi temboknya sudah hancur— benar-benar tak mungkin dihuni.Mina dan Mita terlihat berlari dari arah belakang rumah. Pakaian mereka cukup kotor akibat mati-matian memadamkan api.Hanya berdua saja, mereka sanggup memadamkan api yang sudah membara tinggi dan menyebar. Kecepatan dan kekuatan mereka memang tidak diragukan."Sir Fionnan, semuanya sudah beres," ucap Mina kemudian
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

76. Bersama Damio

Berkat kecepatan super, Fionnan berhasil melempar batu hitam aneh dari kepala tupai— lalu menyingkir bersama hewan tersebut.Dan ... tepat sedetik itu pula, benda itu meledak hebat sehingga menimbulkan kerusakan parah. Banyak batang pohon yang langsung hancur, roboh, bahkan tanah menjadi retak, dan bebatuannya terlempar ke mana-mana.Si pelayan kembar yang mendengar itu langsung menghampiri sumber ledakan .Mina berteriak, "Sir Fionnan!""Ledakan apa barusan?" Mita ikutan panik. Dengan penglihatan serigalanya, dia berusaha melihat sesuatu di antara kepulan asap ledakan di antar apepohonan depan itu.Mina terus mendekat ke arah bekas ledakan sembari berteriak, "Sir Fionnan? Sir Fionnan!"Tak berselang lama, Fionnan muncul dari balik semak belukar— tak terlalu jauh dari letak ledakan. Dia terbatuk-batuk sembari mengibas asap di depannya."Sir Fionnan?" Mita bersyukur melihatnya baik-baik saja.Tidak hanya dirinya, Mina pun menjadi lega. Padahal, barusan dia merasa kalau ledakan itu mung
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

77. Sekutu yang Tak Terduga

Berjam-jam telah berlalu.Elora tetap setia menemani Damio. Dia sering memerika suhu kening pria itu yang masih hangat. Itu artinya demamnya belum juga turun. Tetapi, dia bersyukur karena pria itu sudah terlelap. Hingga malam akhirnya terlewati— dan Elora bosan sendiri sehingga menyandarkan punggung di batuan besar belakangnya.Tak lama usai dia tertidur, Damio kini membuka mata karena merasakan perbedaan suhu dan hawa tidak menyenangkan. Api unggun mereka sudah hampir padam kehabisan kayu. Tidak ada sisa kayu lagi di dalam gua tersebut.Damio bangun dari pangkuan Elora, lalu berdiri— berjalan mendekati mulut gua. Malam telah terlewati, sekarang sudah hampir pagi. Cuaca sudah tidak seburuk semalam. Tidak ada gemuruh dan petir yang saling mengamuk, angin terasa tenang, hanya saja— langit masih dipenuhi awan mendung.Damio berhenti di mulut gua, melihat sekitarnya— tanah berumput masih digenangi air, banyak sekali pohon yang tumbang. Benar-benar porak porandah."Siapa barusan ..." D
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

78. Di Hadapan Raja

Elora dan Damio mengikuti Yang Mulia Raja kembali ke sebuah bangunan besar, salah satu rumah bangsawan yang sudah terbengkalai. Tak banyak yang tahu kalau sebenarnya itu adalah salah satu rumah ibu dari Yang Mulia Raja, ratu dari raja sebelumnya.Meskipun sudah tak berpenghuni, tapi tempat ini sering dibersihkan tanpa sepengetahuan siapapun atas perintah raja. Hanya saja, empatnya memang agak usang, di beberapa bagian tembok ada yang sudah retak.Mereka semua masuk ke dalam, dan melakukan pertemuan di ruang tengah. Di ruangan luas itu terdapat sebuah meja bundar yang memiliki sepuluh kursi yang mengintarinya.Damio duduk di salah satu kursi, di sampingnya sudah duduk Elora. Bertepatan di seberang meja adalah sang raja, kemudian dua pengawal setia yang berdiri di belakang.Elora tertunduk, tidak mau bertukar pandangan dengan raja tersebut. Dia sungguh gugup, tak bisa tenang sama sekali. Di novel, pria itu memang tidak menunjukkan sikap yang buruk, tetapi sangat membenci vampire.Damio
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

79. Pesona Elora

Elora duduk di kursi yang tepat ada di seberang meja dari Bardo. Dia masih gugup, tapi sudah biasa agak lebih tenang saat berhadapan dengan pria itu. Walaupun, tentu saja tekanan berada dekat dengan karakter utama sangat berat.Tidak semua hal diceritakan oleh Damio terhadap raja tersebut. Yang diceritakan hanyalah sebatas jati diri Elora dan rencana mereka dalam menghadapi musuh kerajaan yaitu Leandro dan lainnya."Bagaimana keadaan Damio?" Bardo membuka obrolan.Elora menjawab, "dia baik-baik saja, sekarang sedang tidur. Untung saja luka di betisnya tidak infeksi. Aku khawatir sejak semalam.""Apa saja yang kalian alami?""Sepertinya ada pembunuh bayaran yang mengejar kami, mungkin dari keluarga Tordes. Sebelumnya ...""Sebelumnya?"Elora masih tertegun menatap Bardo. Sebelumnya, Damio juga diserang saat masih di istana. Apa benar dugaan tunangannya waktu itu ... semua itu juga ada campur tangan raja? Artinya raja sebelumnya sudah berniat membunuh Damio?Apa iya?Tidak mungkin.Kare
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

80. Kecemburuan

Mengobrol dengan karakter utama memberikan Elora banyak informasi dan nasehat. Ternyata memang benar, yang mulia raja memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang. Pria itu selalu berpikir ke depan, memperhitungkan segalanya, dan yang paling penting ... dia selalu bijaksana.Elora hanya bisa tersenyum mendengarkan raja itu bercerita tentang masa lalu. Iya, masa di mana raja Bernardo pertama masih memerintah, kakek buyutnya, sekaligus karakter utama dari novel pertama.Dari situ, Elora jadi mengetahui banyak hal tanpa perlu membaca novel pertamanya. Sesuai dugaannya, di novel pertama pasti menjelaskan banyak tentang vampire Vesper, manusia serigala, dan perang melawan penyihir.Saat Elora fokus mendengarkan cerita tersebut, dia tidak sadar kalau sedang diperhatikan oleh Damio. Pria itu sudah bangun karena tidak merasakan kehadiran Elora.Dugaannya benar.Di saat dia tertidur, tunangannya malah mengobrol dengan kakaknya. Obrolan yang cukup akrab. Dia cemburu berat mengintip da
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status