Home / Fantasi / Vampire Kesayangan Duke Berbahaya / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Vampire Kesayangan Duke Berbahaya: Chapter 61 - Chapter 70

110 Chapters

61. Saling Terhubung

Elora bangun terlebih dahulu ketimbang Damio. Dia membiarkan pria itu tidur lebih lama, sementara dirinya bangun— lalu pergi ke ruang makan.Pelayan kembar sudah mndekorasi rumah sebagaimana seperti perayaan festival tahunan di kota. Aksesoris seperti matahari bertebaran di seluruh area. Selain itu, mereka juga membuatkan menu-menu yang biasa ada saat festival.Elora melihat meja makan sudah dipenuhi oleh hidangan kue kering berbentuk matahari, lalu buah-buahan beri, tapi warnanya oranye, warna yang cukup terang seperti matahari."Oh, ini ada apa ...“ Elora melihat pelayan kembar kompak menghias salah satu kue dengan krim oranye.”Nona, kami sedang merayakan hari dewa matahari tahunan," sahut Mita tersenyum gembira."Bukannya perayaannya sudah kemarin?""Selama seminggu ke depan, perayaan akan terus dilangsungkan, biasanya juga untuk menyambut musim panas.""Jadi, setiap rumah selalu memasang dekorasi seperti ini? Serba matahari dan oranye?""Iya, Nona. Dahulu mendiang Tuan Grim juga
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

62. Godaan (a)

Hutan sekitaran kediaman Grim sangat lebat dan lembab. Tetapi, ada banyak jalan setapak yang memang diperuntukkan bagi para pelayan untuk berkeliaran tanpa tersesat. Dan, saat ini, Damio sedang berjalan bersama Elora di situ.Elora menatap Damio yang berjalan di sebelahnya. Dia menggoda, "kamu masih mengantuk 'kan?""Iya sedikit, tapi kalau jalan-jalan denganmu begini, aku tidak lagi mengantuk.""Masa?"Damio menoleh ke wanita itu, kemudian menyunggingkan senyuman manis. Dia berkata, "Iya, Sayang."Elora ikut tersenyum. Tiada hari tanpa tersenyum kalau sudah bersama Damio.“Oh iya, hari ini kamu tidak pergi ke istana 'kan? Tidak ada pertemuan lagi?” Ia bertanya.Damio menggeleng.Elora bertanya lagi, "kalau Fionnan kemana? Katanya Mina dan Mita, kamu menyuruhnya pergi karena sesuatu?“"Iya, aku menyuruhnya mengirim surat ke kediaman Tordes.""Hah—” Elora kaget. Ini seperti masuk ke lubang buaya. Bisa-bisanya menyuruh pengawal pribadi ke sana sendirian?"Kenapa kaget begitu?“"Kamu men
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

63. Godaan (b)

Rerumputan yang ada di sekitar pepohonan buah beri oranye cukup kering. Di situ juga teduh akibat daun-daun dari pepohonan yang cukup lebat. Tak hanya daun, buahnya juga banyak sekali.Mata Elora dimanjakan dengan pemandangan ini. Sebagai orang yang hidup di kota bertahun-tahun, dia sudah lupa rasanya melihat buah-buahan segar dari pohon langsung."Dunia ini memang indah—“ Dia mendongak, menikmati keindahan semua itu."Tapi kamu yang paling indah.""Jangan menggodaku setiap menit begini."Damio tidak menjawab. Dia duduk di atas rerumputan, tepat di bawah pepohonan rindang itu. Usai menghela napas, ia merebahkan diri. Tak ada kekhawatiran sama sekali.Elora terkejut. "Kamu kenapa tiduran di rumput?”"Memangnya kenapa? Aku suka tiduran di sini saat masih kecil dulu— bersama Ayahanda.“Mendengar itu, Elora sedikit bisa menduga kenapa Damio menyukai buah-buahan di sini. Apa mungkin ini alasannya? Kenangan bersama sang ayah asuh?Elora tersenyum. Kemudian, dia ikut merebahkan diri di sampi
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

64. Perang Sihir (a)

Elora dan Damio menghabiskan waktu rebahan di atas rerumputan. Sudah sejam lamanya. Beruntung, cuaca cukup bersahabat, cahaya matahari tidak mampu menembus rerimbunan daun pohon-pohon di sini.Elora menuding ke buah-buah beri yang ada di atasnya. "Kamu 'kan bisa sihir— coba buat buahnya jatuh, lumayan buat camilan.“Damio menjawab, "sihirku bukan untuk memanjakan sifat malasmu, Sayang.""Membosankan. Padahal kamu ini bisa sihir, harus dimanfaatkan, dong, dari dulu aku selalu ingin jadi penyihir.”"Kenapa?“"Ya itu dia— bisa menggerakkan benda dengan pikiran, kan tidak perlu susah-susah mengambil barang.”Damio menahan tawa. Dia menjelaskan, "sihir itu tidak semudah yang kamu pikirkan, sangat menguras tenaga, dan aku tidak terlalu suka.“”Tapi aku penasaran ...""Penasaran apa?“Elora berguling, dan kini posisinya adalah tengkurap, tapi dai bertopang dagu. Alhasil, dia bisa menatap wajah Damio lebih baik.Lalu, dia bertanya, ”apa penyihir memang memiliki langkah kaki yang cepat? Aku se
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

65. Perang Sihir (b)

Damio dan Elora kembali masuk ke kediaman Grim. Usai mereka masuk, Haervis langsung mengaktifkan mekanisme pertahanan rumah dari serangan vampire.Iya, seluruh tembok rumah serta jendela langsung terpasang teralis yang terbuat dari perak murni.Elora merasa resah, rasanya seperti terkurung, tak berani menyentuh tembok. Dia tetap berdiri di salah satu jendela lorong— memandangi area luar dari balik jeruji perak itu.Cuaca buruk kian melanda. Langit begitu gelap, rintik hujan mulai berjatuhan. Angin berhembus terlalu kencang.Hujan memang bisa terjadi di musim panas, tetapi kalau di daerah itu tidaklah wajar. Tidak salah lagi, ada yang sedang menggunakan sihir di sekitar situ."Nona, anda sebaiknya masuk kamar saja," kata Mina setia berada di belakangnya."Nanti dulu. Di mana Damio?""Tuan sedang bersiap-siap bersama Sir Haervis.""Bersiap-siap? Apa mereka akan pergi?""Iya, Nona. Sepertinya cuaca buruk ini terjadi seluruh kerajaan. Barusan, Tuan dan bangsawan lain mendapat panggilan da
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

66. Pengkhianat?

Elora pergi ke ruang makan. Dia menikmati kue buatan Mina yang terbuat dari campuran buah beri.Perasaannya memang tidak enak, tapi dia berusaha untuk tetap tenang sambil berharap Damio baik-baik saja.Dia meminta Mina dan Mita duduk di kursi juga, lalu makan bersamanya. Mereka bertiga berada di ruang makan itu cukup lama.Sementara Fionnan berjaga di luar pintu ruang makan. Beberapa kali, Ekor menengok ke sana— merasa kalau Fionnan agak menjauh."Sebentar, aku mau mengajak Fionnan makan juga, kalian makan saja,“ ucapnya kepada pelayan kembar.Kemudian, dia bergegas keluar dari ruangan ini. Sesuai dugaannya, ternyata Fionnan memang pergi menjauh— menuju ke ujung lorong.Dia melirik ke dalam ruang makan, memastikan kalau pelayan kembar sibuk dengan makanan. Setelah yakin, dia berjalan perlahan mengikuti Fionnan.Langkah kakinya cukup lirih, berusaha untuk tidak me geluarkan suara sedikit pun.Fionnan tampaknya memang fokusnm mengejar sesuatu. Dia berlari ke belokan, menghilang dari pan
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

67. Serangan Sihir

Lady Eizabell dan penyihir Lloloayma adalah antagonis asli di novel kedua yang dibaca Elora. Mereka seharusnya sudah lenyap. Iya, Lady Eizabell memang seharusnya telah tiada, tapi penyihir tua itu— bangkit dari kematiannya, memang sudah sekali dibunuh. Karena hal tersebut, Damio memilih menjadikannya budak.Akan tetapi, saat Damio sedang pergi sekarang— situasinya memburuk. Wanita tua itu berani melawan. Tetapi, apa alasannya? Apakah dendam karena dia dan bangsawan yang telah dilayani dibantai oleh Damio dan Fionnan?Elora masih memikirkan kemungkinan alasan pengkhianatan ini. Di dalam novel, sifat dari Lloloayma memang licik, hanya saja wanita itu setia kepada Lady Eizabell.“Iya, pasti itu alasannya—” Elora tak bisa memikirkan alasan lain kenapa Lloloayma bertindak seperti ini.“Nona, tolong jangan melamun, kita harus cepat!” Mina menegur Elora yang sesekali menoleh ke belakang, melihat kondisi saudarinya sedang melawan roh-roh yang makin banyak bersama Fionnan.Iya, di saat Fionn
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

68. Protagonis dan Antagonis

Hujan deras terus melanda. Suara petir menyambar dan gemuruh di langit seolah saling bersahut-sahutan.Sudah satu jam berlalu sejak cuaca buruk terjadi— dan sekarang semakin gelap saja cuaca.Jarum jam masih menunjukkan pukul dua siang, tapi suasana seperti jam enam sore. Cahaya matahari benar-benar telah tertelan oleh awan hitam.Angin terlihat kencang mengembus dari segala sisi. Beberapa dahan pohon ada yang patah sehingga ikut terbang, sebagian lagi berjatuhan.Selain itu, ada satu pohon kecil yang tampak tumbang karena akarnya tak kuat menahan serangan dahsyat dari angin tersebut.Elora dan Mina berhasil masuk ke ruangan perlindungan. Itu ada di bangunan Utara, tempat yang seharusnya paling aman di kediaman Grim. Selain struktur bangunan yang kokoh, lapisan teralis peraknya juga berkali lipat. Selain itu, ada buku mantera misterius yang sengaja ditanam di dalam pintu sebagai jimat.Seluruh hiasan tembok juga memiliki simbol aneh yang merupakan perlindungan terhadap mantera jahat.
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

69. Kamu Datang

Mita masuk ke dalam ruang perlindungan melalui lubang ventilasi. Dia mendapatkan luka sayatan di kening serta lengan kirinya.Mencium aroma darah itu, Elora menjadi panik. Dia sama sekali tidak tertarik, melainkan khawatir dengan keadaannya."Kamu terluka— ada apa? Kukira mayat hidup tidak bisa melukai. Bukankah mereka lambat?" Elora mendekati wanita itu.Mita menjawab, "mereka menggunakan cakar— saya tidak mengira kalau cakar mereka sangat tajam, hampir menyamai cakar manusia serigala."Mina menghampirinya. Dia merobek sebagian dari bawah rok gaunnya, kemudian dibalutkan ke lengan kiri saudara tirinya itu.Dia berkata, "nona, tolong jangan khawatir, saya akan menangani ini. Nona duduk saja di sana, tolong agak jauh dari lubang ventilasi. Mungkin penyihir itu punya rencana ...""Sebentar, dimana Fionnan?" Elora menatap ke lubang ventilasi di pojok ruangan tersebut. "Apa dia tidak bersama kamu?""Sir Fionnan masih ..." Suara hantaman keras menggelegar sehingga obrolan mereka terpaksa
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

70. Di Hutan Terlarang (a)

Usai menebas semua musuh yang bangkit dari dalam tanah, Damio menendang tembok beberapa kali. Kekuatan fisiknya memang di atas rata-rata manusia biasa.Tendangan demi tendangan itu membuat retakan di tembok makin besar. Dalam beberapa detik, tembok tersebut hancur— menjadi puing-puing yang berjatuhan.Elora mundur selangkah.Sebuah lubang besar terbentuk di tembok. Tendangan Damio sungguh berhasil menghancuran semua itu, bahkan mampu membuat teralis peraknya menjadi bengkok.Tidak masuk akal.Damio segera masuk melalui lubang di tembok tersebut. "Kamu baik-baik saja? Maaf aku agak telat, Sayang.""Yang benar saja! Kamu ini bukan manusia 'kan!" Elora masih syok denganulah tendangan Damio."Sudahlah, ayo kita pergi dahulu— situasinya agak rumit, dan sepertinya rumah berhasil dibakar juga. Brengsek memang." Damio mengumpat. Dia jarang sekali berkata kotor, tapi sekarang emosinya sedang tinggi, terlebih melihat kepulan asap yang masuk melalui celah-celah di ruangan tersebut.Elora jadi t
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status