Elora dan Damio menghabiskan waktu rebahan di atas rerumputan. Sudah sejam lamanya. Beruntung, cuaca cukup bersahabat, cahaya matahari tidak mampu menembus rerimbunan daun pohon-pohon di sini.Elora menuding ke buah-buah beri yang ada di atasnya. "Kamu 'kan bisa sihir— coba buat buahnya jatuh, lumayan buat camilan.“Damio menjawab, "sihirku bukan untuk memanjakan sifat malasmu, Sayang.""Membosankan. Padahal kamu ini bisa sihir, harus dimanfaatkan, dong, dari dulu aku selalu ingin jadi penyihir.”"Kenapa?“"Ya itu dia— bisa menggerakkan benda dengan pikiran, kan tidak perlu susah-susah mengambil barang.”Damio menahan tawa. Dia menjelaskan, "sihir itu tidak semudah yang kamu pikirkan, sangat menguras tenaga, dan aku tidak terlalu suka.“”Tapi aku penasaran ...""Penasaran apa?“Elora berguling, dan kini posisinya adalah tengkurap, tapi dai bertopang dagu. Alhasil, dia bisa menatap wajah Damio lebih baik.Lalu, dia bertanya, ”apa penyihir memang memiliki langkah kaki yang cepat? Aku se
Last Updated : 2023-09-05 Read more