Beberapa bulan kemudian sudah terlewati. Masa-masa membingungkan, masa-masa sulit terlewati. Walaupun begitu, April tidak bisa tenang setelah melewati masa itu. Selain karena masa hidupnya masih panjang, misi dia masih berjalan sepertiganya. Masih terlalu jauh untuk tenang apalagi lengah. Sekarang, tidak pernah April sangka jika wanita itu akan datang pada reuni dengan teman SMA nya. Lebih parahnya, semua teman dekat April enggan untuk datang. April menebak, yang tersisa dari acara ini adalah sisa-sisa sampah yang pernah merundungnya dahulu. Termasuk Camilla. Drrt!“April, kamu akan datang ke reuni SMA?” tanya dia di dalam teleponnya. “Tidak tahu. Aku sedang sibuk, Camilla,” jawab April. Tut! Camilla langsung mematikan sambungannya. April mendengus kesal, karena sedekat apapun hubunganmu dengan Camilla, dia tidak pernah menganggap teman yang lebih manusia dan normal. Tapi seorang pengikut. Sekarang, April sudah berada di depan restoran bernuansa klasik itu. Jujur, April menyukai
Baca selengkapnya