"Ayo, Ra!" "Iya, Bu. Sebentar."Aira langsung merapikan pakaian dan menyambar tas tangannya. Kemudian ia segera keluar dari kamar menghampiri Yulia yang telah memanggilnya dari tadi. "Kok ... Kamu pakai baju biasa?" tanya Vina sambil mengamati penampilan Aira dari bawah hingga ke atas.Aira mengikuti tatapan Vina, menunduk menatap penampilannya sendiri dari bawah kaki. "Memangnya kenapa, Bu?""Yaa ... Gak apa-apa. Memangnya kamu gak bakalan malu pakai baju itu?" "Ya memang kita mau ke mana?" tanya Aira dengan malas. "Kita akan makan malam. Teman lama Ibu tadi datang menemui Ibu di rumah. Dia ajak Ibu makan malam di restoran terkenal.""Oh, gak apa-apa, sih, Bu. Gak sama Mas Alan juga, buat apa aku dandan?" "Ya sudah. Ayo kita berangkat. Kamu sudah kirim pesan, kan, sama Alan?""Sudah, tapi belum di read.""Gak apa-apa, nanti juga dia baca. Ayo, Sayang."Dengan perasaan tak menentu akhirnya Aira pasrah juga mengikuti keinginan ibu mertuanya itu. Walau sepanjang jalan ia terus mela
Read more