"Kamu siapa? Dan ada perlu, apa?" Setelah menatap sebentar, Raihan menundukkan pandangannya karena tidak ingin menatap lawan jenis yang bukan muhrimnya terlalu lama. "Saya, Nabila, Abang. anaknya–Bu Hajjah Ema–salah satu anggota DPRD di kota ini," ucap wanita yang bernama Nabila tersebut. "Oh, iya, saya Raihan. Maaf, saya sedang sibuk," ucap Raihan dengan sopan, karena memang ia ingin mulai bekerja setelah selama dua bulan ia hanya berdiam diri meratapi kesedihannya setelah kepergian 'Nur'. "Nanti, bolehkah kita makan siang, bareng?" tanya wanita itu sambil berjalan ragu-ragu mendekat ke arah Raihan. "Maaf, saya sedang sibuk," ucap Raihan kalem sambil matanya berusaha fokus pada layar laptopnya, wanita yang bernama Nabila itu memberengut, lalu keluar dari ruangan kerja Raihan. "Mah, lelaki itu dingin sekali, bahkan dia tak menoleh pada Nabila, padahal Nabila sudah berhijab seperti yang Mamah usulkan," ucap Nabila berbicara melalui sambungan telepon pada ibunya. "Sabar Nabila, Ra
Last Updated : 2023-06-30 Read more