Share

Fitnah Sang Ipar

Bu Herlina menggeleng lemah, seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat tapi foto di ponsel Melda seolah menjelaskan semuanya.

"Tidak mungkin, Nir–Nirmala putriku." Bu Herlina menggeleng sekali lagi, rasanya sulit untuk percaya.

"Sudah jelas-jelas bukti terpampang dengan nyata, malah Ibu abaikan." Melda meyakinkan lagi. Bu Herlina tampak sedih, kedua matanya berembun.

"Sudah Bu, jangan dipikirkan, nanti kita tanya saja pada Nirmala, saya juga tidak percaya kalau Nirmala begitu." Yati menenangkan hati Bu Herlina, sedikit banyak Yati sudah paham betul dengan perangai menantu Bu Herlina itu, mulutnya pedas, perangainya kasar kalau melihat orang suka judes dan suka mengarang cerita, karena Yati salah satu orang yang sering Melda fitnah, dituduh mencuri jeruk di kulkas, mencuri lipstik. Kalau tidak mengingat kebaikan kedua orang tua Nirmala, mungkin Yati tidak betah kerja di rumah itu.

"Heh! Pembantu, jangan ikut campur, ini urusan keluargaku, mending kau belikan aku lontong sayur d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status