Joandra menelan salivanya dengan kasar hingga beberapa kali, sambil dia terus menenangkan dan mencoba mengendalikan dirinya dari perasaan yang sungguh membuat dirinya cukup tersiksa.Tiba-tiba kedua ujung bibir Joandra membentuk sebuah garis lengkung ke arah atas. Dia tersenyum, akibat merasakan perasaannya yang sesungguhnya terlalu senang dan bahagia. Melihat Jessica mendekapnya seperti itu, rasanya dia tidak tahan untuk melakukan sesuatu dengan segenap cinta dan kasih sayang yang dimilikinya. Tapi, tiba-tiba Joandra kembali teringat dengan apa yang sudah dikatakan oleh Jessica ketika mereka jalan-jalan di taman semalam, dan itu kembali membuat hati Joandra merasa teremas.Ketika bibirnya masih mengulum senyum bahagianya, mata Jessica terlihat mengerjap-ngerjap pelan.Dengan cepat Joandra memposisikan bibirnya pada keadaan semula dan terlihat biasa-biasa saja.“Kamu sudah bangun, Jess?” tanya Joandra ketika mata itu langsung menatapnya tajam
Read more