Mendengar itu Joandra segera membuka laci nakasnya dan mengambil minyak gosoknya dari dalam sana.“Ayo Abang urut bentar,” tawar Joandra sambil duduk di sisi ranjang.“Biar Jessica saja.”“Ck! Abang saja,” kesal Joandra karena terlalu mengkhawatirkan keadaan Jessica yang ternyata masih belum membaik, padahal dia pikir semuanya sudah akan baik-baik saja.Melihat Joandra sudah berdecak marah, Jessica tidak lagi mengeluarkan suara atau membantah sama sekali. Ada rasa sedih yang menyelinap ketika mendengar decakan Joandra barusan, dan entah kenapa itu membuat hati Jessica langsung merasa kesakitan.Joandra mulai menuangkan minyak gosok itu ke telapak tangannya yang besar, lalu mulai meyapunya pada bagian perut Jessica tanpa membuka baju gadisnya itu sama sekali, karena Joandra hanya memasukkan lengannya dari bawahan bajunya saja.Joandra lalu lanjut menyapu minyak gosok itu di bagian punggung Jessica, dan juga di bagian leher sang pujaan hatinya.“Gimana? Apa masih merasa mual?”“Nggak,”
Read more