"BRENGSEK! Katakan--!""Wow, santailah sedikit, Tuan Kalandra!" Pria berpakaian hitam terkekeh, mundur selangkah saat Arvin mengarahkan pistolnya lebih dekat.Seringai di wajah pria itu membuat leher Zoya meremang, apalagi ketika tatapan dingin dilayangkan pada semua orang, termasuk Zoya yang bergetar."Aku tidak berbohong tentang Nona Grace kalau kau penasaran," ucap pria itu setelah mengedipkan sebelah mata pada Zoya, senyumnya melebar saat melihat wajah pucat wanita itu."Axton bahkan mengirimmu ke tengah-tengah pengawal Prazta?" Arvin berdecih, matanya awas menatap sekitar, pada Kaindra lebih tepatnya, memberi isyarat agar pria itu segera melindungi Zoya.Kaindra melangkah mundur atas isyarat yang Arvin berikan. "Tetaplah di belakangku, Love," bisiknya pada Zoya."Kau benar-benar akan mengabaikan Nona Grace yang sedang terluka?" Arvin melirik pada Kenneth, mengangguk saat pria itu meminta izin lewat matanya untuk segera pergi ke paviliun. Prazta atau Leonor yang tidak segera data
Read more