"Ku rasa, itu bukan panggilan cinta, Adikku, tapi rasa bersalahnya yang memanggilku, bukan cintanya. Aku tahu cintanya sudah berpaling hampir seluruhnya untukmu."Bukan tanpa alasan Najma mengatakan itu, sebelumnya Hamdan selalu menghubunginya dan meminta maaf padanya, berjanji tak akan mengulanginya lagi, dan itu Hamdan lakukan berkali-kali dan berhenti saat lelaki itu jatuh sakit. Bukankah Hamdan sudah mengakui bahwa cinta lelaki itu tak lagi sebesar dulu, jadi jika sekarang Hamdan sakit dan lelaki selalu memanggilnya maka bisa dipastikan panggilan itu hanya sebagai bentuk rasa bersalah."Aku gak mau tahu, mau panggilan cinta kek, rasa bersalah kek, atau apalah, aku gak mau tahu, pokoknya mbak harus segera pulang dan rawat mas Hamdan. Jangan hanya mau sehatnya saja, sakitnya juga harus kau temani!"Tut"Astagfirullah!" Seru Najma sambil mengelus dadanya saat adik madunya berbicara dengan menyentak padanya.Jangan hanya mau sehatnya saja? Duh, lupakah Salwa bahwa berbulan-bulan laman
Read more