Home / Pernikahan / Jadi Miskin Di Hadapan Mertua / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jadi Miskin Di Hadapan Mertua: Chapter 91 - Chapter 100

403 Chapters

BELANTIK SAPI ITU IMAM NAMANYA!

BELANTIK SAPI ITU IMAM NAMANYA!"Mbak Dinda sudah tau mantan istrinya?" tanya Ifah."Belum sih, Fah!" jawab Dinda."Lalu Mbak Dinda tahu dari mana?" tanya Ifah lagi."Em setahu Mbak Dinda dia agak freak! Kan Istri Mas Aris dulu temannya Mbak Alif, Fah! Pas di rumah sakit itu, Mbak Alif pernah membahas sedikit cerita tentang mantan istri Mas Arif, Mbak rasa itu wajar sih, Fah! Namanya wanita kan mengedepankan perasaan dari pada logika, kadang masih sering tak terima dengan hubungan mantan dan selalu ingin tahu, kepo begitu," jawab Dinda.Ifah menghela nafas dalam. Berat rasanya sekarang menjadi dia. Ini kali pertama ia dekat dengan lelaki. Tapi justru yang membuatnya nyaman justru duda punya mantan istri. Kini dia tak tahu lagi siapa keluarganya yang mau mendukung hubungannya dengan Mas Arif kecuali Ibunya yang mau mendukung karena Mas Arif PNS dan sering memberinya uang. Andaikata Mas ARif lelaki miskin tentu saja mungkin nasibnya akan sama dengan kakak iparnya yang lain. Menjadi mis
Read more

CARI MUKA?

CARI MUKA?Imam pun langsung salah tingkah medengar ucapan Dinda. Awalnya dia ingin menggoda gadis itu justru kini malu sendiri karena di samakan dengan Jaja Miharja. Padahal menurut istri dan anaknya dia itu ganteng tiada tara."Oh tidak! Anu, ini kena debu di jalan jadinya kelilipan," ujar Imam malu melihat Dinda memergokinya dan menganggapnya bintitan."Oh saya kira bintitan! Ya sudah saya ke belakang dulu ya, Pak! Saya tanya ibu dulu," ujar Dinda segera berjalan ke dapur mencari bu Nafis yang terlihat asyik mengkepaki sayuran matang miliknya yang sudah di pesan.Bu Nafis mulai menggunakan saran Dinda, malam hari dia update status di WA menu apa saya yang tersedi untuk besok. Jika ada beberapa orang yang tertarik memesan, bu Nafis akan menambahi jumlah porsinya dan menyendirikannya. Saran Dinda sudah di pakai mulai beberapa hari lalu. Bu Nafi sekarang membuka open order sayuran matang rantangan juga namun sekarang masih dalam bungkusan plastik. Harga mulai dari tiga ribuan sampai l
Read more

SUNDAL?

SUNDAL??"Tumben rajin! lagi cari muka ya?" sindir orang yang datang itu tanpa mengucap salam."Astagfirulloh......."Ternyata Mbak Sun datang sambil menenteng tas belanjaan yang besar. Dinda mengelus dadanya pelan karena kaget. Memang orang ini sangat amat ajaib tidak kenal tetapi sudah menganggap Dinda musuh bebuyutan hanya perkara dia istri Hasan."Amit- amit jabang bayi," kata Dinda mengusap perutnya."Cari muka? Cari muka apa sih, Mbak Sun?" tanya Dinda."Nih lihat, muka saya sudah ada sisi nih, Mbak! Satu aja cukup! Nggak mau cari lagi kayak situ jadi dua," sahut Dinda lagi sambil melanjutkan mengepel."Eh, menantu yang tak tahu diri! Sudah berani jawab rupanya sekarang," sahut Mbak Sun."Eh ada pembantu juga yang suka sama Mas Hasan tapi cintanya bertepuk sebelah tangan, sudah datang Mbak Sun? Tuh di tunggu sama sayuran," jawab Dinda. "Dasar kurang ajar, awas aja kau!" ujar Mbak Sun dengan marah-marah.Dinda tertawa cekikikan melihat Mbak Sun yang marah-marah sendiri. Padahal
Read more

PELAKOR BERJILBAB ITU IBU?

PELAKOR BERJILBAB ITU IBU?"Apalagi yang kau pertahankan di sana, jika suamimu saja sudah tak bisa membela harga dirimu kau akan semakin diinjak-injak oleh mertua dan suamimu! Papa tak rela hal itu terjadi," ujar Papa Dinda."Insya Allah, Pah! Itu tidak akan terjadi, Mas Hasan selalu membela Dinda," ujar Dinda."KELUAR KAU WANITA SUNDALLLLL! DASAR PELAKOR! PELACUR!" teriak wanita dari luar."Siapa itu, Nduk?" tanya Papa Dinda."Dinda tak tahu, Pah! Dinda tutup dulu telponnya, assalamualaikum," kata DIndaDinda langsung keluar. Dia melihat rumahnya sudah kosong. Mbak Sun mungkin sudah berangkat. Pintu ruang tamunya untung suda di kunci. Dinda segera membuka mengintip dari balik gorden. Dinda melihat ke arah luar tampak seorang wanita sudah marah- marah. Dia sampai menyipitkan matanya, wanita dengan dandanan yang khas sekali.Baju macan ketat khas bu- ibu senam di tambah celana legging ketat dengan membawa sapu. Dinda segera merekam kejadian itu untuk di tunjukkan pada Hasan. Wanita itu
Read more

MURKANYA PAK BUKHORI!

MURKANYA PAK BUKHORI (PAPA DINDA)"Jika benar Ibu Nafis yang salah maka dengan sadar dia akan meminta maaf pada Ibu! Tetapi apabila keluarga kami tak salah, maka kami akan menuntut balik maf Ibu! biarkan nanti warga yang menjadi saksinya! Bagaimana?" tantang Dinda."Setuju," teriak warga."Tidak, bagaimana jika kau melarikan mertuamu ke rumah kediri?" tanya bu Damar."Astagfirulloh! Saya jaminannya! Ibu mertua saya tak akan pernah lari," jawab Dinda."Baik! Aku akan datang ke sini lagi bersama suami dan anakku, biar semuanya jelas! Pelakor harus di musnahkan dari gang ini! Tak ada ampunan baginya," kata bu Damar sambil berlalu pergi.Warga pun pergi membubarkan diri masing- masing. Mereka berjanji akan kembali ke rumah Hasan lagi sehabis magrib nanti. Dinda langsung ndeprok meluruhkan dirinya di teras bu Nafis bersama pot- pot yang telah hancur. Tangan Dinda dingin, dia baru pertama kalinya langsung menghadapi warga dalam jumlah banyak yang melabraknya.Ifah keluar dari dalam rumah. D
Read more

SURGA ISTRI BUKAN PADA BAPAKNYA!

SURGA ISTRI BUKAN PADA BAPAKNYA!"Astagfirullah! Sudah ini sudah tidak beres lagi! Papa tak bisa mentoleransi lagi, jika ini biar di biarkan akan mempengaruhi perkembangan janin mu kedepannya, dan Papa tak ingin terjadi apa-apa dengan cucu papa," tegur papa Dinda."Lalu Dinda harus bagaimana, Pa?" tanya Dinda."Kau harus segera ke Kediri! Papa akan segera menelpon Hasan, Papa perintahkan Hasan untuk segera mengantarkanmu pulang!" perintah papa Dinda."Pah, jujur saja saat ini Dinda nyaman di sini! Ifah membutuhkan Dinda, kasihan jika Ifah di tinggalkan Dinda! Saat ini dia akan kehilangan teman curhat," tolak Dinda."Tidak ada tapi -tapian!" bentak papa Dinda."Kau kasihan dengan orang lain tapi kau tak memikirkan nasibmu sendiri yang perlu dikasihani? kau jangan bodoh Dinda kok boleh menurut pada suamimu tetapi jika dia berbuat zalim padamu pergilah itu sudah tak benar dalam agama," jelas Papa Dinda.Pak bukhori sebagai seorang bapak sangat mengkhawatirkan kondisi Dinda putrinya dan c
Read more

INFO DARI MBAK LINA!

INFO DARI MBAK LINA!"Apakah kamu sudah tau berita mertuamu terkini di group RT?" tanya Mbak Lina."Belum, Mbak! Memang ada apa to?' tanya Dinda."Ternyata Ibu mertuamu tak hanya selingkuh dengan Pak Imam nya Bu Damar saja, gosipnya dia juga selingkuh dengan pemilik sanggar senam itu yang duda tampan habis pulang haji itu," jelas Mbak Lina."Eh ngomong- ngomong dia sudah pulang belum?" tanya Mbak Lina lagi."Itu tadi sudah pulang Mbak," jawab Dinda."Kau tak ikut grup RT ya?" tanya Mbak Lina."Tidak Mbak, kenapa toh?" tanya Dinda yang heran karena selama menjadi menantu di rumah ini memang dia tidak ikut grup apapun di lingkungannya."Pantas saja kau tak tahu gosip itu, bahkan sekarang Ibumu menjadi trending topic di sana, kalah gosip perselingkuhan shanas adiknya rapi ahmad deh! Hahahaha," jawab Mbak Lina."Mungkin sekarang Ibumu lagi memantau komentar saja di group, tapi dia malu dan tak punya muka membalasnya! Makanya tak menongol di grup, padahal biasanya dia yang paling aktif inf
Read more

GUARDIAN ANGEL!

DRAMA SIDANG BU NAFIS 1 (ANGEL)Dinda tak menjawab ucapan mertuanya lagi. Dia hanya membereskan semua tanah yang berserakan dan pecahan pot. Kemudian menyendirikan tanaman bunga yang masih bisa di tanam. Pikirannya sekarang melayang ka suaminya. Dia memang tak pernah membuka HP Hasan walaupun Hasan sendiri tak pernah melarangnya. Sekarang hatinya terusik ingin membuka HP Hasan."Apakah benar Nanda Itu mengirim pesan pada Mas Hasan?" tanya Dinda dalam hati."Awas saja, Mas! kalau kau sampai berhubungan dengan wanita lain, aku tak akan bisa memaafkanmu lagi! Ketika kamu tak punya harta aku akan mendampingimu, jika kau sakit aku masih mau merawatmu, tapi tidak untuk perselingkuhan dan mendua! Itu sudah aku bilang padamu sejak awal," batin Dinda dalam hati dengan tangan menggenggam geram."Din, tadi kau menyuruh Bu Damar ke sini ya?" tanya bu Nafis."Iya, Bu!" jawab Dinda sambil menselonjorkan kakinya yang pegal karena habis bersih- bersih kerja bakti."Bodoh! Kenapa kau tak bilang Ibu pe
Read more

BU NAFIS OH BU NAFIS!

BU NAFIS OH BU NAFIS!Sekarang dia paham mengapa Bu Damar cemburu dengan ibu mertuanya. Dan terjawab sudah teka- teki yang di pikirnya dari semalam dengan Ifah. Perkara apakah ibunya mau dengan modelan Pak Imam ternyata ini jawabannya."Kau kenapa tertawa seperti itu, Dek? Ini bukan saatnya untuk tertawa," jelas Hasan."Oalah Mas, Mas! Aku paham hubungan Ibu dengan Pak Imam, ternyata ini hanya salah paham saja! Aku sekarang paham di mana pokok permasalahannya, sini -sini masuk dulu, Monggo! Kita ke dalam saja biar nanti Dinda yang menjelaskan, saya sudah paham masuk Pak Imam ini," ujar Dinda pada orang- orang."Alhamdulillah jika Mbak Dinda maksud saya! Tolong bantu saya menjelaskan ke orang-o rang Mbak, terutama istri saya agar paham! Saya sudah mentok sekali ini, menjelaskan bagaimana lagi! Karena istri saya dari tadi nyerocos terus, tak mau berhenti menuduh saya berselingkuh dengan Bu Nafis! Padahal tidak seperti itu," jelas Pak Imam yang sekarang sedikit lega karena Dinda paham ta
Read more

AGAMA ADALAH BENTENG ALASAN SUAMIKU<

AGAMA ADALAH BENTENG ALASAN SUAMIKU,"Jelas kan? Aku tak ada hubungan apa- apa dengan suamimu kok! Kamu itu terlalu berlebih- lebihan sekarang, kalau begini siapa yang malu? pakai kau datang membawa warga lagi, membuat reputasiku hancur saja, mending kalau di gosipkan dengan artis yang ganteng lah ini sama suamimu, kalau begini siapa yang mau memperbaiki nama baikku?" tanya bu Nafis."Kalau begitu kenapa kau sering menelpon suamiku? jika kau tak saling menelpon tentu aku tak memikirkan hal buruk itu dan menuduhmu sebagai pelakor di rumah tanggaku, sebenarnya apa yang kalian rencanakan tanpa sepengetahuanku?" tanya bu Damar masih penasaran."Itu karena aku ada bisnis penting dengan suamimu! Wes toh kamu ndak perlu tahu, yang jelas untuk apa, Sumpah demi Allah aku tak pernah ada hubungan dengan suamimu, jadi jangan cemburu lagi, aku sudah menggunakan sumpah tertinggi dalam agama Islam masih kau tak percaya juga, ini bisnis yang sangat menguntungkan pasti suamimu akan menceritakan jika s
Read more
PREV
1
...
89101112
...
41
DMCA.com Protection Status