Home / Romansa / Menjadi Istri Pewaris Tampan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menjadi Istri Pewaris Tampan : Chapter 61 - Chapter 70

112 Chapters

Amarah Verlisa

Nayra bergegas keluar dari hotel untuk segera pulang ke rumah orang tuanya. Dia merasa sudah sangat lelah dengan hubungannya saat ini. Cakra mengikuti wanita itu, entah kenapa saat ini dia ingin sekali Nayra menemaninya. Di sisi lain Cakra merasa sudah putus asa karena keputusan orang tuanya yang sudah kecewa padanya.Malam ini langit terlihat sangat mendung, bintang yang biasa bersinar bersamaan dengan bulan pun kini seolah menghilang dan tak menampakkan diri.Nayra menunggu taksi yang dipesannya, perempuan itu sedikit cemas karena hari sudah larut malam. Dia tidak mungkin meminta bantuan Savia untuk menjemputnya.“Nay, kamu yakin mau pulang?” tanya Cakra yang menunggu Nayra hingga perempuan itu mendapatkan taksinya. “Ya maksud aku, malam ini aku butuh kamu Nay,” jujurnya tiba-tiba.Mendengar itu Nayra terkejut, dia lalu menatap Cakra yang berdiri di sampingnya. “Maksud kamu?” tanyanya.Cakra mendadak bingung karena ucapannya sendiri. Dia tergagap untuk menjelaskan isi pikirannya pa
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Ceraikan Dia Mas!

"TAPI PEREMPUAN INI? DIA BENAR-BENAR INGIN MENGAMBILMU DARIKU."Nayra sudah lelah menghadapi Verlisa yang selalu menganggapnya sebagai pelakor karena dirinya yang menikah dengan Cakra.Nayra selalu menganggap bahwa semua itu adalah takdir. Meskipun terasa berat karena ketidakjelasan dalam hubungannya dengan Cakra, Nayra tetap menjalaninya."Sesuatu yang memang Allah takdirkan untukmu ga akan mungkin jadi milik aku Verlisa. Kalau kamu dan Cakra memang berjodoh kalian pasti akan menikah," jelas Nayra. Baginya selama belum bercerai dengan Cakra, laki-laki itu tetap jadi suaminya.Ucapan itu membuat Verlisa ingin menampar Nayra dan memakinya. "Aku dan Cakra pasti akan berjodoh kalau kamu ga ada diantara kita berdua," tegas Verlisa."Harusnya hubunganku dan Cakra baik-baik aja kalau kamu ga hadir diantara kita berdua," lanjutnya lagi.Cakra sudah pusing dengan perdebatan Verlisa dan Nayra, dia berusaha membuat Verlisa pergi dari kamar hotelnya. "Saa, please! Sekarang pulang ya, masalah hid
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Kebingungan Maya

Hari ini Cakra ikut Nayra pulang ke rumahnya. Sejujurnya Laki-laki itu belum memiliki keberanian untuk mengatakan pada Hendrawan yang merupakan ayah dari Nayra tentang masalahnya saat ini. Nayra mengerti apa yang ada di dalam pikiran laki-laki itu. Terasa kacau dan berantakan, mungkin seperti itu penilaian Nayra terhadap Cakra."Kamu mau bilang apa sama orang tua kamu Nay?" tanya Cakra ragu. Dia sudah sangat pesimis menemui orang tua Nayra. "Orang tua kamu—""Orang tua aku bukan orang tua Verlisa mas, jangan samakan mereka dengan orang tua Verlisa," potong Nayra karena ia tahu apa yang akan Cakra katakan.Perempuan itu menatap Cakra mencoba meyakinkannya. "Tugas untuk bisa bikin mereka mengerti tentang keadaan kita ini adalah tugasku Mas. Aku tahu apa yang harus aku lakukan," jelas Nayra meyakinkan Cakra.Perempuan itu mencoba meyakinkan Cakra bahwa semua akan baik-baik saja. "Kamu ga usah khawatir soal papa mas, aku pasti bakal belain kamu kok," ujar Nayra saat mereka hampir sampai
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Pijit Saja Jangan Yang Lainnya!

"Ka–kamu mau apa Nay?" tanya Cakra gugup. Dia pikir Nayra akan mulai nakal padanya karena ini adalah kamar perempuan itu.Melihat ekspresi Cakra yang gugup padanya membuat Nayra ingin tersenyum lebar namun ia berusaha menahannya. "Maaass, tadi kamu bilang capek kan? Ya udah sini, berbaringlah!" suruh Nayra menjelaskan pada Cakra. "Biar aku pijitin mas, biar capeknya ilang," jelas Nayra lagi.Cakra menelan ludahnya dengan susah payah entah karena melihat kecantikan Nayra dengan pakaian tidurnya atau karena gaya bicara perempuan itu yang membuatnya menjadi tidak fokus."Eem, ga usah Nay, nanti juga ilang sendiri kok capeknya," katanya sambil mengambil jus mangga yang Nayra buat untuknya.Laki-laki itu mulai menghabiskan segelas jus itu mencoba menetralkan rasa aneh di dalam dirinya yang mulai tergoda dengan Nayra. Setelah jus itu habis, Cakra melirik Nayra di sampingnya yang ternyata memperhatikan dia saat minum tadi."Kamu yakin ga mau aku pijitin? Tangan aku ini emang kecil, tapi tet
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Mencari Jalan Keluar

"Nay, kamu tuh seakan nungguin laki-laki yang benar-benar cinta banget sama kamu. Aku masih belum bisa memberikan warna yang jelas sama hubungan kita ini, jadi sebaiknya kamu ga usah berharap banyak deh."Ingin rasanya Cakra mengatakan itu pada Nayra, namun ia tak mampu mengucapkannya. Akhirnya Cakra keluar dari kamar mandi dan Nayra lalu menyuruhnya untuk segera tidur karena besok adalah acara ulang tahun Bintang, keponakan Nayra."Ini ... kita sekasur?" tanya Cakra agak kikuk dan aneh.Nayra menghela nafas heran pada Cakra yang mendadak seperti itu. "Iya dong mas, memangnya kita mau rebutan tempat tidur lagi sama kaya dulu sehabis kita nikah?" tanyanya.Nayra teringat bagaimana malam pertama mereka yang digunakan untuk berdebat karena masalah tempat tidur. Tidak hanya di rumah Nayra, di rumah Cakra pun sama."Ga mungkin juga dong aku nyuruh kamu tidur di sofa? Atau aku yang di sofa. Kemarin aja kita tidur satu kasur kan? Kamu juga udah peluk aku karena kedinginan. Kalau sekarang k
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bahaya Nay!

Kepala Cakra rasanya seperti ingin pecah saja. Ia sudah mencoba menghubungi teman-teman dekatnya termasuk Reno.Laki-laki itu terpaksa meminta bantuan pada Reno namun sayangnya Reno juga tidak bisa membantunya. "Dalam keadaan seperti ini harusnya bisa membuatmu sadar Cak, kalau seseorang yang bisa kamu andalkan sekarang cuma diri kamu sendiri. Om Pram ngelakuin semua ini, aku yakin karena tujuannya supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi."Hanya ceramah yang Cakra dapatkan. Sekarang ia sudah benar-benar putus asa dan emosi dengan Reno."Heh jangan ngerasa sok pinter kamu ya! Aku tetap bakal jadi pewaris orang tuaku. Awas kalau kamu sampai macem-macem berpikiran buat gantiin aku. Aku bakal balas kamu dengan lebih buruk!" ancam Cakra mencoba tidak berteriak pada laki-laki itu.Acara ulang tahun Bintang sedang berlangsung sekarang. Cakra mencoba mengikuti acara tersebut dengan was was. Tentu saja ia khawatir Hendrawan akan bertanya sesuatu padanya dan ia tidak bisa menjaw
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

Aku Ikut Denganmu Mas

Permasalahan yang Cakra hadapi hampir membuat laki-laki itu menyerah. Jiwanya berontak marah, namun dia tidak berdaya dengan semuanya.Menikahi Verlisa sudah tidak mungkin, tinggal di rumah Nayra juga bukan pilihannya, apalagi tinggal di rumah Cakra. Sudah tidak ada harapan lagi.Laki-laki itu kecewa pada orang tuanya. Mau tidak mau menerima nasibnya saat ini adalah yang terbaik."Nay, mungkin lebih baik ini saatnya kita pisah," kata Cakra saat malam hari mereka berdua sedang menikmati teh bersama di balkon kamarnya.Mendengar itu Nayra terkejut menatap Cakra dengan sedih. "Pisah?" tanyanya.Cukup lama Cakra terdiam mendengar pertanyaan dari Nayra. Ia sendiri bingung dengan keadaan ini.Mempertahankan Nayra sedangkan ia masih bimbang dengan hatinya membuat Cakra kebingungan dengan hubungan yang memang sejak awal ia merasa tidak siap menikahi Nayra."Udah ga ada harapan lagi Nay, aku udah diusir dari rumah. Setelah ini aku bahkan ga tahu lagi bagaimana akan menjalani hidup sesuai yang
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Viral Nayra Pelakor

"Jauhi laki-laki yang tidak mencintaimu! Jangan mengambil kesempatan dalam masalah yang terjadi!" Mendengar itu Nayra hanya tersenyum miring. Sudah tidak heran lagi dengan kata-kata seperti itu."Kamu telfon malam-malam cuma untuk mengatakan itu Verlisa?" tanya Nayra dengan tenang. Berbeda dengan Verlisa, emosinya selalu memuncak jika berhadapan dengan Nayra. "Dengar perempuan tidak tahu malu dan tidak tahu diri," tegas Verlisa. "Saat ini Cakra memang bersamamu, tapi lihat! Akan aku beri kamu pelajaran atas apa yang kamu lakukan selama ini."Mendengar ancaman itu Nayra hanya diam, menghela nafas kecil dan membiarkan Verlisa berkata apa saja."Jika sudah selesai bicaranya, tolong tutup telponnya ya, aku sangat mengantuk. Mas Cakra juga udah tidur, jadi tolong berhentilah untuk mengganggunya dengan menghubunginya malam-malam!""KURANG AJAR KAMU YA. Tunggu saja setelah ini lihat apa yang akan kamu dapatkan Nayra."Nayra tidak peduli dengan ancaman dan hal lain yang akan Verlisa lakukan
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Orang Tua Nayra Tahu

Ulah dari Verlisa benar-benar langsung memberikan dampak buruk untuk Nayra. Cakra mencoba menghubungi Verlisa supaya menghentikan aksi buruknya di media sosial yang membawa nama Nayra menjadi buruk.Hari ini Maya sudah tahu semuanya bahwa Nayra tinggal bersama Cakra hanya tampak seperti covernya saja, isi dari pernikahan mereka akhirnya diketahui oleh keluarga Nayra termasuk Hendrawan, ayahnya Nayra."Keterlaluan kamu Cakra, kamu menikahinya dan kamu selingkuhi dia?" tanya Hendrawan mulai menatap marah pada Cakra yang siap menjadi mangsanya. Hendrawan mendekati Cakra dengan penuh kecewa. Sedangkan pikiran Cakra sudah melayang ke masa dimana ia pertama kali masuk ke kamar Nayra hingga kesalahpahaman itu terjadi padanya.Ia merasa kemarahan yang sama akan terjadi padanya untuk kedua kalinya. Kemarahan Hendrawan pada saat tahu dirinya memasuki kamar Nayra hingga menghajarnya habis-habisan dan memaksanya menikahi Nayra saat itu membuat ketakutan Cakra saat ini semakin tinggi.Hendrawan
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Oma Dewi Tidak Terima

Saat ini Cakra harus pergi dari rumah Nayra dengan perasaan bersalah pada perempuan itu. Ia tidak sempat bicara pada Nayra dan meminta maaf padanya karena Hendrawan melarangnya.Cakra terpaksa menuju ke sebuah desa dengan alamat yang sudah orang tuanya berikan padanya. Rumah kecil bercat biru di tengah desa yang cukup makmur itulah Cakra akan tinggal seorang diri."Kalau butuh bantuan bisa panggil saya aja mas, tinggal teriak aja saya pasti denger," ujar Pak Sobari. Laki-laki yang sudah tua itu akan menjadi tetangga Cakra nantinya."Iya Pak, terimakasih atas bantuannya pak.""Kalau begitu saya permisi dulu ya mas, silahkan istirahat dulu," ujarnya berpamitan dengan Cakra.Laki-laki itu hanya bisa pasrah saat dirinya menginjakkan kaki di rumah sederhana ini.Cakra pikir ini bukan kegiatan KKN saat kuliah, tapi ini adalah kehidupannya. Ia merasa menjadi anak yang malang namun dipaksa menerima kenyataan.Dirinya mulai mengamati rumah yang menurutnya sangat kecil ini. Rasanya Cakra ingi
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status