Home / Romansa / Menjadi Istri Pewaris Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menjadi Istri Pewaris Tampan : Chapter 81 - Chapter 90

112 Chapters

Mencari Kayu Bakar

Seperti biasanya, Cakra dan Nayra harus mulai bekerja di ladang untuk memanen buah naga. Meskipun sudah dilarang oleh Cakra, Nayra tetap ikut membantunya. Lagipula perempuan itu merasa bosan jika terus menerus di rumah, apalagi jika Cakra sendiri dan digoda oleh Siti, Nayra tidak akan tinggal diam."Mas Cakra, saya bawain es buah sama makanan buat makan siang mas Cakra," ujar Siti saat menghampiri Cakra yang sedang sibuk.Kelakuan Siti yang terus menerus seperti itu membuat Nayra kesal padanya."Ayo dong mas dimakan dulu, ini sudah saatnya makan siang, nanti bisa dilanjut lagi.""Emm terimakasih Siti, tapi maaf Nayra juga udah masak buat makan siang. Kita biasa pulang ke rumah buat makan siang sama sholat dulu.""Oh kali ini kita makan sama-sama ya mas. Siti bawain banyak bukan cuma buat kamu aja kok, setelah makan nanti mas Cakra boleh pulang buat sholat dulu."Siti kemudian memanggil beberapa orang untuk makan bersama dengannya. Semua itu ia lakukan supaya Cakra juga mau makan."Na
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Khawatir

Malam hari Nayra merasa sangat lelah. Meskipun hanya mengambil kayu bakar secukupnya, namun karena hal itu belum biasa ia lakukan maka membuat perempuan itu kelelahan.Apalagi saat ia hendak pulang, kakinya terpeleset dan membuatnya terjatuh. Tidak terluka parah, hanya terkilir saja dan membuatnya sedikit memar."Harusnya kamu ga usah lakuin itu Nay, kan udah aku suruh kamu di rumah aja ga perlu kemana-mana," ujar Cakra panik."Gapapa Mas, ini cuma kekilir aja pasti nanti juga sembuh," kata Nayra mencoba menenangkan Cakra.Laki-laki itu sibuk merebus air di kompor untuk mengompres kaki Nayra yang terkilir."Kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu gimana Nay? Apalagi kamu sendirian."Kali ini nada bicara Cakra agak sedikit meninggi karena kekhawatirannya pada Nayra. Perempuan itu agak sedikit takut dengan Cakra namun ia lalu menepisnya. "Mas khawatir ya sama Nayra?" tanyanya pelan."Ya gimana aku ga khawatir? Kamu itu main pergi gitu aja apalagi ga sama aku. Itu bahaya Nay, kalau cuma
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Dijemput Maya

"Hari ini mau sarapan apa Mas? Maaf ya Nayra telat bangun," ujar perempuan itu yang saat ini tidak bisa berjalan dengan normal.Kakinya yang terasa nyeri membuat perempuan itu kesulitan melakukan beberapa aktivitasnya. "Naay, udahlah kamu duduk aja, aku bisa kok masak sendiri, kan kamu lagi sakit jangan banyak gerak!" suruh Cakra yang tidak ingin Nayra memasak hari ini.Nayra tersenyum mendengar itu, tapi bukan berarti ia akan nurut. Lagipula gimana Cakra mau masak? Sepertinya laki-laki itu akan mengkhawatirkan jika memasak."Tapi ini gapapa Mas, Nayra masih bisa jalan, Nayra banyu potongin sayuran aja ya, kan sambil duduk juga.""Ga ga ga, pokoknya aku ga mau kamu kenapa-kenapa. Udah duduk yang manis, mending kamu yang kasih arahan ke aku biar aku yang kerjain," suruh Cakra sambil mendudukkan Nayra di kursi.Nayra tidak memiliki banyak bahan makanan karena memang tidak ada kulkas jadi ia tidak bisa menyimpannya.Hari ini ia ingin Cakra memasak tumis buncis dan menggoreng tempe, mau
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

Pulang

“Mama ke sini mau jemput kamu Nay, mama mau selamatin hidup kamu,” tegas Maya meyakinkan Nayra. Maya begitu khawatir dengan kehidupan Nayra saat ini. Apalagi dengan apa yang sudah Cakra perbuat sebelumnya, Maya sudah sakit hati dengan itu.Saat Maya datang, Cakra tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua yang telah ia lakukan saat ini memang menyakiti Nayra. Laki-laki itu menyadarinya, namun di hati kecilnya ia tidak ingin kehilangan Nayra. Tetapi bukankah itu namanya egois?“Cepat kemasi barang-barang kamu karena tempat kamu bukan di sini!” suruh Maya lagi.“Maaa, kita bisa bicara dulu baik-baik. Jangan emosi ma! Nayra tahu mama khawatir sama Nayra, tapi mama ga bisa paksa Nayra juga.”“Tapi paksaan mama kali ini tidak akan membuatmu hidup sengsara Nay, semua demi kebaikan kamu. Mama ga mau lihat kamu tinggal di sini apalagi sama orang yang ga pernah bisa hargain kamu.” Maya menatap Cakra yang berdiri di depannya dengan wajah memelas namun tidak mengucapkan sepatah katapun.“Kamu berpik
last updateLast Updated : 2023-11-12
Read more

Bayangan Nayra

Sekarang Nayra harus mendekam di dalam kamarnya tidak berdaya. Rasanya sangat menyedihkan baginya.Orang tuanya melarangnya untuk menemui Cakra apalagi nekat pergi untuk menemaninya di desa.Rasanya sulit sekali bagi Nayra berada di dalam posisi yang serba menyedihkan ini.Nayra kepikiran bagaimana Siti akan berbuat kepada Cakra saat dirinya tidak ada. Perempuan itu menyukai Cakra.Sangat tidak rela sekali jika Cakra harus didekati wanita lain. Tapi mau bagaimana? Keadaan sekarang sudah seperti ini.Cakra juga merasa kehilangan setelah Nayra pulang meninggalkannya. Rasanya ia tidak akan sanggup jika harus membayangkan kedepannya tanpa Nayra. Bahkan pagi ini tidak ada sarapan lagi yang terhidang di atas meja. Cakra harus pergi bekerja tanpa memakan apapun.Laki-laki itu membiarkan perutnya kosong karena memang dirinya malas untuk memasak."Mas Cakraa, mas Cakra sudah makan?" tanya Siti yang seperti biasa membawakan makanan untuknya di kebun.Laki-laki itu hanya tersenyum kecut. Sepert
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Bertemu Septian

"Pa, Papa yakin mau jodohin Nayra sama Septian?" tanya Maya saat berada di dalam kamar hendak tidur. Maya masih ragu dengan keputusan mereka yang ingin menjodohkan Nayra dengan Septian, laki-laki yang merupakan anak dari teman Hendrawan.Maya merasa ragu karena melihat Nayra yang sekarang menjadi pendiam, bahkan seharian ini dia lebih banyak menghabiskan waktu di kamarnya. "Nayra sepertinya sudah jatuh cinta dengan Cakra Pa, saat mama jemput dia Nayra seperti tidak rela meninggalkan Cakra," curhat Maya."Sudahlah Ma, biarkan saja. Nayra harus mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik daripada Cakra. Septian adalah orang yang tepat," ujar Hendrawan dengan santai.Sementara itu dalam keheningan malam ini, Nayra seperti merasa kehilangan separuh hidupnya. Dia ingin menghubungi Cakra namun ia merasa bersalah telah meninggalkannya.Begitupun dengan Cakra, laki-laki itu merasa tidak pantas untuk Nayra dan tidak berani menghubunginya.Pagi hari Nayra harus sarapan bersama, Maya sudah mema
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Sampai Kapan Menunggu?

Setelah beberapa hari Nayra dan Cakra berpisah, akhirnya mereka sama-sama mengabaikan rasa bersalahnya dan menghubungi satu sama lain."Sorry," ujar Nayra dalam pesan pendeknya. 'Harusnya aku yang minta maaf Nay. Aku ga bisa jagain kamu dan malah ngajakin kamu hidup menderita.'Saat membaca itu, Nayra pikir Cakra sudah berubah dan menjadi lebih baik. Mungkin laki-laki itu memang belum menyatakan cinta padanya, tapi bukan berarti tidak mungkin. Suatu saat mungkin saja.'Kamu jaga diri baik-baik ya Nay. Terimakasih sudah menemani aku.'Nayra tersenyum kecil saat membaca itu. Cakra yang dulunya selalu suka ribut dengannya, saat ini sepertinya sudah tidak lagi. Bahkan ia mulai menunjukkan perhatian-perhatian kecilnya. 'Mas yang harus jaga diri, disini Nayra aman kok. Tapi mas Cakra kan sendirian disana. Baik-baik ya mas, nanti Nayra akan yakinin mama sama papa dan susulin Mas Cakra ke sana. Kalau Nayra boleh jujur, Nayra ga suka sama Siti yang terus-terusan modus ngasih makanan buat Mas
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Cakra Anak Kita

"Oma mau ketemu sama Cakraa," ujar Oma Dewi yang saat ini sedang terbaring sakit. Pram dan Kania yang menunggunya mendekat pada oma Dewi. Mereka khawatir dengan kondisi oma Dewi."Iya Oma, Cakra akan pulang kok. Nanti kita telpon dia ya. Suruh Cakra pulang," kata Kania mencoba menenangkannya.Kali ini sepertinya oma Dewi tidak berpura-pura sakit hanya untuk membuat Cakra pulang. Sebenarnya Pram tidak ingin membuat Cakra pulang secepat ini, karena menurutnya Cakra masih harus banyak belajar dalam hidup tidak selamanya berjalan enak seperti yang laki-laki itu mau."Udahlah pa, Cakra juga berhak bahagia," kata Kania dengan kesal setelah keluar dari kamar oma Dewi.Pram duduk di sofa memandang lurus ke depan tanpa melihat istrinya yang sedang kesal terhadapnya."Cakra akan pulang hanya untuk 1 minggu saja. Setelah itu dia akan kembali belajar kalau hidup itu keras. Papa ga mau Cakra jadi orang yang menggampangkan segala hal. Dia akan jadi pemimpin, seharusnya bisa menjadi lebih dewasa s
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Mana Janji Kamu?

'Nay, aku udah pulang ke rumah papa. Bisa kita ketemu?' tanya Cakra dalam pesan singkatnya.Nayra sangat senang Cakra sudah pulang, ini saatnya Nayra bertanya pada laki-laki itu.'Jemput?' tanya Nayra. Sebenarnya ia bisa saja langsung datang ke rumah Cakra, tapi keadaan sedang tidak baik-baik saja. Rasanya semua berantakan. Orang tua Cakra. Orang tua Nayra. Sepertinya sangat sulit mengatasi semua ini.Cakra juga masih merasa takut pada orang tua Nayra. Tapi dia harus menjemput Nayra. Akhirnya Cakra meminta Nayra untuk siap-siap dan laki-laki itu segera berangkat."Ma, kunci mobil Cakra dimana? Cakra mau jemput Nayra," jujurnya pada Kania."Nayra? Emm iya iya kamu jemput dia ya. Ajak dia ke sini."Kania sangat senang mendengar Nayra akan datang. Sampai-sampai Kania tidak menjawab pertanyaan Cakra."Maa, kunci mobil," ulang Cakra lagi."Iya ya mama lupa, ini kamu pakai mobil mama aja ya. Kunci mobil kamu ada di kamar."Cakra lalu bergegas pergi ke rumah Nayra. Sedangkan perempuan yang
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Merasa Bersalah

Nayra sudah menunggu Cakra, namun laki-laki itu tiba-tiba menelepon dan mengatakan dia tidak bisa menjemputnya sekarang. Cakra bilang dia ada urusan mendadak dan membuatnya harus menunda untuk menemui Nayra.“Hallo Sav, bisa kita ketemu hari ini?” tanya Nayra setelah gagal menemui Cakra.Kemana lagi Nayra akan pergi jika bukan bersama dengan sahabat satu-satunya itu. Orang tuanya tidak ada di rumah, dia juga kesepian di rumah sendiri setelah harapannya bertemu Cakra tidak terlaksana.Seharian akhirnya Savia dan Nayra pergi jalan-jalan. Mereka lalu membicarakan bisnis yang kira-kira bisa mereka jalankan bersama.“Kalau aku sih maunya kita bikin sebuah platform kepenulisan tapi khusus yang islami aja, kaya novel islami, buku-buku self development tapi yang islami juga, pokoknya kalau bisa orang-orang yang nulis itu juga bisa menyalurkan tulisannya sebagai sarana berdakwah bagi mereka. Jadi ga hanya cerita-cerita yang ga jelas gitu,” jelas Nayra.Savia tampak memikirkan ide brilliant dar
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status