Home / Romansa / Menjadi Istri Pewaris Tampan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Menjadi Istri Pewaris Tampan : Chapter 41 - Chapter 50

112 Chapters

Keindahan Rambut Nayra

Malam hari Cakra masuk ke kamarnya setelah merasa lelah dengan semua pekerjaanya hari ini.Laki-laki itu terkejut begitu melihat Nayra yang sedang menyisir rambutnya di kamar.Perempuan yang fokus melihat ke cermin itu tidak tahu jika Cakra sudah masuk ke dalam kamarnya.'Ngapain sih nih orang kok tumben ga pakai jilbab?' tanya Cakra dalam hati.'Mana ternyata dia cantik lagi, ah kenapa sih nih otak aneh banget,' pikir Cakra.Saat Nayra melihat Cakra yang terlihat mematung di depan pintu, perempuan itu merasa agak sedikit malu.Nayra tidak pernah membuka jilbabnya selama menikah dengan Cakra, namun hari ini dia memutuskan untuk membukanya.Bukan untuk apa-apa, melakukan itupun tidak akan berdosa karena statusnya yang saat ini masih menjadi istri Cakra."Eem mau saya siapin makan?" tanya Nayra mencoba biasa saja meskipun jantungnya berdetak luar biasa karena ini pertama kalinya dia menampakkan keindahan rambutnya di depan Cakra.Laki-laki yang ditanya itu pun juga tidak langsung menjaw
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Verlisa Tahu Pernikahan Cakra

Hari ini Cakra dan Nayra harus bekerja, setelah kejadian malam tadi, Cakra menjadi tidak fokus.Laki-laki itu berpikir Nayra ternyata berbahaya juga. Pandangan pertamanya ketika melihat gadis itu tanpa hijab sudah membuyarkan hatinya.'kalau terus seperti ini, aku akan bagaimana? Papa sudah tahu kalau aku diam-diam menemui Verlisa, Oma juga tidak bisa membantu, Nayra apalagi? Dia justru membuatku gila,' pikir Cakra."Ngapain sih papa ngajak kita makan siang segala?" tanya Cakra saat mereka harus pergi bersama karena Pram yang memintanya untuk makan siang bersama."Saya juga ga tahu."Cakra berpikir jika ini adalah salah satu langkah Pram supaya membuat Cakra dan Verlisa tidak bertemu lagi.Laki-laki itu berpikir hidupnya semakin sulit saja. Belum lagi jika Verlisa tahu hubungannya dengan Nayra, bisa kacau dia.Sesampainya di tempat makan Cakra hanya diam, dia mencoba menghubungi Verlisa dan mengatakan jika hari ini mereka tidak bisa ketemuan. "Kok tumben sih pa ngajakin kita makan?"
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Menjemput Nayra

"Nayraa? Kok kamu sendirian di sini? Cakra kemana?" tanya seseorang yang tak lain adalah Reno, teman Cakra.Nayra segera menampakkan wajah cerianya seakan tidak terjadi apa-apa saat mengetahui ada Reno. "Emm Cakra... engga jadi sebenarnya tadi aku bareng sama temen aku tapi—""Kamu ga pinter bohong Nay, ayo naik biar aku antar kamu pulang," suruh Reno.Nayra masih diam di tempat entah apa yang ada di pikirannya, tapi Reno tahu bahwa Nayra dan Cakra sedang tidak baik-baik saja.Atau bahkan Reno menganggap jika Cakra pasti sedang menemui Verlisa dan meninggalkan Nayra sendirian. "Ayo Nay, bentar lagi hujan loh," ajak Reno lagi.Akhirnya Nayra pun masuk ke dalam mobil Reno dan menerima bantuan laki-laki itu. Nayra merasa sangat malas untuk pulang ke rumah Cakra, apalagi setelah mengingat apa yang Cakra tuduhkan padanya. "Eemm Ren, boleh anterin aku ke rumah temen aku ga? Aku ada urusan bentar di sana," pinta Nayra."Tapi kamu udah bilang sama Cakra?""Emm iya nanti aku bilang sama di
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Kegelisahan Cakra

"Ngapain kamu kesini? Masuk rumah orang ga salam," omel Savia pada Cakra."Ya orang pintunya ga ditutup, telinga saya juga masih normal kali."Cakra yang berdiri di depan pintu dan mendengar apa yang Savia ucapkan merasa tidak bersalah untuk itu.Pintu yang terbuka dan suara Savia yang sedang kesal tidak bisa ditahan oleh apapun sehingga Cakra pun mendengarkannya."Bagus dong kalau gitu, biar kamu sadar buat ga bikin sahabat aku ini menderita lagi gara-gara kamu," ujar Savia dengan malas.Nayra yang dari tadi terdiam pun hanya bisa menghela nafas pelan. Cakra tidak menanggapi ucapan Savia dan memilih mendekati Nayra yang duduk tenang di belakang Savia."Nay, sorry," ujar Cakra pelan.Terpaksa Cakra harus meminta maaf pada Nayra. "What? Apa kamu bilang?" tanya Savia yang justru kaget dengan permintaan maaf Cakra."Heh saya tuh ga bicara sama kamu ya, diam emang ga bisa? Pantesan jomblo.""Kok kamu jadi ngata-ngatain saya sih? Bawa bawa status lagi, kamu tuh suami ga bertanggung jawab,
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Berkelahi

Pagi hari Nayra sudah menyiapkan teh hangat dan sarapan untuk Cakra. Hari ini Pram dan Kania ada urusan di luar kota mengantar acara Oma Dewi. Cakra yang sejak habis subuh malah tidur lagi membuat Nayra geram padanya. Wanita itu membuka tirai jendela kamarnya supaya cahaya mataharinya masuk dan membangunkan Cakra secara perlahan. Benar saja laki-laki itu terlihat menggeliat merasa tidak nyaman dengan cahaya itu.Begitu Cakra membuka mata, Nayra sudah berada tepat di depan pandangannya. "Selamat pagi," sapa Nayra dengan senyumannya. Cakra terkejut lalu segera bangun dari tidurnya. "Kamu ... kamu ga pakai jilbab lagi ya?" tanya laki-laki itu seperti amnesia saja padahal malam hari sebelum dia tidur Cakra sudah menanyakannya pada Nayra."Seperti yang kamu lihat aku memakainya atau tidak," ucap Nayra dengan santai."Aduh Nay, kan ada aku sama papa juga, pakai ajalah ngapain di buka-buka?" tanya Cakra asal bicara.Nayra yang sedang mengoleskan selai pada roti di tangannya pun lalu me
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Mengobatimu

"Cakraa stoop apa yang kamu lakukan?" Nayra yang tahu suaminya bertengkar dengan Reno buru-buru untuk melerai mereka berdua.Cakra tidak peduli dan terus menambah kekuatannya untuk menyerang Reno lebih buruk lagi.Orang-orang mencoba memegangi tubuh Cakra supaya dia mau menghentikan aksinya, namun sayangnya tidak berhasil.Cakra justru mengamuk lebih kuat lagi dan membanting apapun yang ada di sekitarnya. Vas bunga, kursi dan lainnya sudah hancur berantakan di lantai."Cakra tolong hentikan semua ini!" Nayra mencoba mendekati Cakra namun laki-laki itu justru mendorongnya hingga jatuh ke lantai.Pecahan kaca yang berserakan dimana-mana tidak sengaja mengenai telapak tangan Nayra dan membuatnya terluka. "Aaw," ringisnya karena merasa perih setelah mengenai benda itu. "Nay? Kamu gapapa?" tanya Reno yang melihat Nayra menahan rasa perihnya.Reno lalu membantu Nayra supaya berdiri dan menjauh dari tempat itu karena akan membahayakan dirinya.Cakra yang melihat itu pun merasa tidak suka
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Aku Terpaksa Verlisa

"Pada kenyataannya kamu sudah menyakiti hatiku. Kebohonganmu dan pernikahanmu, itu neraka yang kamu berikan untukku, bagaimana aku akan percaya padamu setelah ini?" tanya Verlisa dengan perasaan kecewanya. Bagaimanapun juga Cakra tetep mengusahakan hubungannya dengan Verlisa kembali seperti sebelumnya dan tidak membuat perempuan itu mundur untuk menjalin hubungan dengannya."Tolong maafkan aku sayang, aku terpaksa menikahi Nayra," jujur Cakra dengan segala kecemasannya."Aku tidak peduli."Cakra mendekati perempuan yang enggan menatapnya sejak tadi. "Aku harus menikahinya karena kesalahpahaman, semua terjadi karena kesalahan dan kesalahan itu menjebakku untuk terus kujalani sampai saat ini.""Lalu bagaimana denganku?""Aku... aku juga akan menikahimu," ucap Cakra sedikit ragu karena dia tidak ingin melepaskan Verlisa."Berarti kamu akan bercerai dengan perempuan itu?"Cakra terkejut mendengar itu, seharusnya memang iya dia harus berpisah dari Nayra. Namun apa daya, kehidupannya untuk
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Demam

Beberapa hari ini Cakra benar-benar pusing dengan semuanya. Dengan Verlisa juga dengan orang tuanya. Dia juga meminta Nayra untuk tidur di sofa dan tidak ingin wanita itu menolaknya."Adukan saja pada mama. Kamu memang suka kalau aku dibenci oleh orang tuaku sendiri kan?" tanya Cakra dengan kesal.Mendengar itu Nayra mengalah, dia menuruti apa yang Cakra inginkan dengan tidur di sofa.Malam hari tubuh Cakra mendadak demam dan menggigil hingga membuat Nayra terbangun dan memeriksanya.Perempuan itu dengan sabar mengompres Cakra hingga ketiduran di kursi samping Cakra tidur.Pagi hari Cakra terbangun dan melihat Nayra terlihat tidur dengan lelap di sampingnya. "Nay, kamu ... kamu ngapain di sini?" tanyanya.Perempuan itu membuka mata "udah bangun? Masih demam?"Cakra lalu menyentuh sebuah benda di keningnya. "Demam, semalam kamu demam," ujar perempuan itu sambil membenarkan kompresan di kening Cakra."Bentar ya saya siapin sarapan dulu."Perempuan itu lalu bersiap-siap untuk membuatk
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Cakra Mulai Tergoda

"Hallo," ucap Nayra menahan rasa kesalnya."Siapa ya? Dimana Cakra, saya mau bicara sama dia," ujar Verlisa dengan kesal saat tahu Nayra yang mengangkat teleponnya."Saya Nayra, mas Cakra nya lagi tidur.""Tidur? Terus ini maksudnya apa ya kenapa handphone dia ada di kamu?"Verlisa benar-benar marah dan ingin menemui Nayra untuk melampiaskan kemarannya padanya."Mas Cakra lagi sakit, makanya ini lagi tidur, ada perlu apa biar saya sampaiin kalau dia udah bangun."Nayra mencoba untuk berbicara dengan baik pada Verlisa meskipun dia tidak suka jika Verlisa mencari suaminya."Ga usah sok sokan kamu ya, cepat berikan teleponnya pada Cakra!" perintah perempuan itu dengan tegas."Jangan marah-marah mba, saya ga mau ganggu dia karena lagi sakit. Kalau memang ga ada yang penting saya tutup teleponnya," ucap Nayra."Kurang ajar kamu ya."Daripada mendengarkan Verlisa marah-marah lebih jauh lagi, Nayra pun menutup teleponnya dan mengembalikan benda itu ke tempat semula. Verlisa merasa tidak ter
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Verlisa menemui Nayra

Setelah beberapa hari demam, akhirnya Cakra sudah sembuh dan saat ini sedang menemui Verlisa di cafe."Pokoknya aku tuh ga mau ya kamu tergoda sama perempuan itu," ujar Verlisa begitu khawatir dengan Cakra.Bagaimanapun Verlisa merasa tidak tenang dan selalu curiga dengan Cakra setelah mengetahui kabar pernikahan laki-laki itu."Sayang kok kamu bahas ini lagi sih? Kita ketemu bukan buat bahas ini. Please ya kurangi pikiran negatif kamu itu, percaya dong sama aku!"Lama-lama Cakra merasa kesal juga jika Verlisa terus-terusan curiga dan kesal padanya."Kok kamu jadi marahin aku sih? Disini yang tersakiti itu aku. Kamu yang janji buat nikahin aku tapi nyatanya apa? Dia kan yang jadi istri kamu? Wajar dong kalau aku marah."Kesabaran Verlisa benar-benar setipis tisu dibelah tujuh. Ingin tidak cemburu tapi pikiran negatif itu selalu hinggap dalam otaknya."Iya marah boleh sayang aku tahu, tapi ga setiap hari juga dong, masa setiap kita ketemu bawaannya kamu curiga terus sama aku—""Ya kamu
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status