All Chapters of Putra Hartawan dari Rahim Perawan: Chapter 121 - Chapter 130

185 Chapters

Bab 15

Bintang tidak sepenuhnya percaya dengan ucapan sang adik. Pria itu sudah mengenal adik semata wayangnya dari masih bayi. "Kamu tidak pintar berbohong, Dek. Abang tahu kamu sedang tertekan." Bintang menatap wajah cantik Mentari. Namun gadis itu memilih untuk membuang muka ke mana saja asal tidak bersitatap dengan abangnya. Mentari menghela nafas panjang lalu membuangnya dengan kasar seolah ingin menghilangkan semua beban yang menghimpit dadanya. Seorang pelayan datang membawa pesanan kakak beradik itu lalu menatanya di atas meja. Mentari mengamati semua hidangan yang tersaji. Tampak menggugah selera. Gadis itu gegas mengambil cumi krispi asam manis dan menyuapnya ke dalam mulut. Perpaduan rasa asam dan manis dari bumbu bercampur udang tepung yang kriuk, membuat lidah Mentari serasa dimanjakan. Bintang hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik semata wayangnya yang tak pernah kehilangan nafsu makan meski dalam kondisi terpuruk sekalipun. Anehnya meski porsi makannya terbilang
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 16

Meskipun merasa aneh dengan perubahan sikap Mr Revan yang mendadak tapi Mentari senang karena akhirnya bisa pulang lebih awal. Gadis itu segera bersiap untuk pulang. Namun sebelum benar-benar pulang yang memastikan beberapa hal untuk dibawa pulang. Karena dia khawatir ketika sudah sampai rumah mendadak bosnya tiba-tiba memberikan tugas.Seperti hari-hari sebelumnya lelaki itu akan menelpon malam-malam dan membingungkan untuk mengerjakan tugas secara dadakan. Kali ini Mentari sudah prepare lebih awal sehingga ketika sang atasan memintanya maka dia sudah siap. Dengan perasaan yang lebih lega Mentari pulang membawa motor matic kesayangannya. Masalah yang tadi sempat memanas antara dirinya dengan sang atasan perlahan mulai hilang dari pikirannya. Semua itu terjadi karena dia terlalu senang bisa pulang cepat tanpa harus lembur lebih dahulu seperti hari-hari biasanya."Assalamualaikum! Mama putrimu yang cantik sudah pulang!" ucap Mentari ceria. Aina menyambut kedatangan putrinya dengan se
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 17

Jika biasanya Mr Revan akan selalu mengajak asistennya jika kunjungan proyek atau bertemu klien, kali ini dia sengaja meninggalkan Mentari di kantor. Alasannya jelas, karena tak ingin Mentari bertemu dengan Bintang yang hingga saat ini masih ia percaya sebagai pasangan kekasih. Tentu saja Mr Revan tak mengatakan dengan jujur akan hal itu. Mau ditaruh di mana mukanya kalau sampai Mentari tahu dirinya tak suka melihat Mentari bertemu dengan Bintang.Mr Revan memasuki Blue Resto dengan penuh percaya diri. Para karyawan resto membungkuk hormat karena sudah mengenali Tami kehormatan itu. "Mari, Mister. Tuan Paul dan Miss Angel sudah menunggu," ucap seorang pria berpakaian batik khas resto tersebut. Lelaki dengan tinggi badan di atas rata-rata orang Indonesia itu berjalan dengan pandangan lurus ke depan mengikuti karyawan resto. Keyina sampai di depan pintu bertuliskan ruang VIP, sang karyawan membukakan pintu lalu mempersilahkannya masuk, di mana di dalam ruang tersebut sudah menunggu se
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 18

Spontan menoleh ke arah sumber suara. Kedua matanya tidak berkedip menatap sosok yang baru saja datang. "Mas Daffa?" lirih Mentari.Lelaki yang dipanggil Daffa itu selingkuhkan seperti mencari seseorang. Lalu berjalan mendekati Mentari yang masih terbengong menatap dirinya. "Kamu sendirian? Di mana Bintangmu yang posesif itu?" tanya Daffa membuyarkan lamunan Mentari. "Ah, dia ... sedang kerja," jawab Mentari gugup. Untuk beberapa detik lamanya keduanya terdiam canggung. Daffa masih setia berdiri di seberang meja sedangkan Mentari hanya bisa menunduk sembari menata hatinya. Jantung Gadis itu tiba-tiba berdetak kencang hingga membuatnya keringat dingin.Daffa adalah sosok pria yang selama ini mengisi hatinya secara diam-diam. Usia mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Namun mereka kuliah di kampus yang sama meskipun berbeda jurusan. Ketika masih kuliah Daffa adalah mahasiswa populer yang disukai oleh banyak wanita tak terkecuali Mentari. Bedanya jika mahasiswi lainnya menyataka
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 19

Mentari lebih dulu sampai di tempat tujuan sekitar 15 menit sebelum Mr Revan. Gadis itu memilih untuk menunggu bosnya di luar gedung yang nantinya akan difungsikan sebagai lobi. Sembari melihat-lihat interior lobi tersebut Mentari teringat akan sosok pria yang baru saja ditemuinya."Kapan dia datang? Apa dia tidak jadi ke luar negeri?" gumam Mentari. Di saat Mentari sedang fokus pada hiasan dinding yang dipajang di samping pintu masuk mendadak pandangannya gelap. Dua telapak tangan menutupi kedua matanya. Dari aroma tubuh yang sudah ia kenal Gadis itu tahu siapa pelaku yang iseng menutupi kedua matanya.Tepat pada saat yang bersamaan Bos Mentari datang dan melihat adegan tersebut. Kedua telapak tangannya mengepal berat di samping tubuh hingga buku-buku jarinya tampak memutih. Rahang tegas pria itu semakin mengeras. Menyaksikan pemandangan itu membuat dada Mr Revan bergemuruh hebat."Mentari! Jadi ini alasanmu tidak mau berangkat bersama saya? Karena kamu ingin berduaan di sela-sela w
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Bab 20

Hari ini peresmian gedung pusat kebugaran yang sedianya akan beroperasi mulai besok pagi. Dalam peresmian itu banyak petinggi-petinggi perusahaan hadir sebagai tamu undangan. Mr Revan didampingi oleh Mentari menyapa para tamu dengan ramah. Meski semenjak terjadi perang dingin Beberapa hari lalu Mentari tetap bersikap profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Hanya saja memang Mentari tidak banyak bicara seperti biasanya. Demikian pula dengan sang atasan yang kembali pada mode semula yaitu irit bicara. Beberapa tamu memuji capaian Mr Revan yang begitu luar biasa. Di usianya yang baru saja genap 30 tahun lelaki itu sudah mampu melejitkan perusahaannya. Bahkan sudah ada beberapa cabang di berbagai kota. Dan pusat kebugaran ini adalah yang pertama ia bangun yang memadukan antara tempat gym, salon kecantikan, butik dan juga cafe dalam satu bangunan.Pukul 08.00 malam seluruh rangkaian acara dimulai. Pemotongan pita sebagai simbol peresmian dilakukan oleh Mr Revan selaku pemilik dari pus
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Bab 21

"Ma, hari ini masak apa?" Mentari yang sudah siap dengan pakaian formalnya, mendekati sang mama.Saat ini namanya sedang menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anaknya. Rutinitas Aina saat ini memang selalu menyiapkan kebutuhan suami dan anak-anaknya tercinta. Meskipun mereka sebenarnya sudah Mandiri tapi wanita itu masih saja memperlakukan dua anaknya seperti anak kecil. "Mama membuat salad buah untukmu dan roti bakar untuk abang." Aina membalikkan badan sehingga kini posisinya berhadapan dengan buah hatinya. "Kamu kenapa terlihat kusut begitu? Apa semalam tidak bisa tidur? Apa pekerjaanmu terlalu melelahkan?" Wanita yang telah melahirkan Mentari ke dunia selama beberapa puluh tahun lalu terlihat khawatir.Tidak biasanya Mentari terlihat kusut seperti pagi ini. Karena pada dasarnya Mentari adalah gadis yang ceria dan periang. Akan sangat aneh jika pagi-pagi mentari terlihat kurang semangat seperti saat ini."Nggak, Mentari hanya sedikit kurang tidur aja. Untuk pekerjaan Menta
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 22

Sejak pagi Mentari sudah tidak bisa konsentrasi. Otaknya terus berpikir tentang hukuman apa yang akan dia terima dari atasannya. Pikiran gadis itu trus bergerak liar. Menerka-nerka apa kira-kira yang akan dilakukan pria itu padanya. Mendadak Mentari bergidik ngeri membayangkan bosnya mengurung dia di toilet yang gelap atau memintanya untuk menguras kamar mandi. Sejak kecil Mentari trauma dengan kegelapan. Mentari menggeleng-gelengkan kepalanya hingga seperti orang ketakutan. "Mentari, apa yang kamu lakukan?" Suara bariton itu serupa terompet sangkakala yang membuat seluruh tubuh Mentari bergetar hebat. "Kamu kenapa? Apa saya begitu menyeramkan sampai kamu ketakutan begitu?" tanya Mr Revan lagi. Kali ini pertanyaan agak melembut sehingga Mentari berangsur normal kembali. Sungguh aneh jika seorang Mentari yang pemberani dan selalu membantah mendadak takut padanya. "Mi-mister, sejak kapan Anda di sini?" tanya Mentari gelagapan.Mr Revan maju selangkah, lalu tersenyum sinis. "Sejak k
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 23

Dewi menangkap basah Mr Evan yang tengah memperhatikan Mentari. Wanita itu menduga kalau ternyata bos tertinggi mereka yang terkena cuaca dan dingin itu menaruh hati pada Mentari."Ssttt!" Dewi menyenggol lengan Mentari. "Dari tadi siklus perhatiin kamu tuh!" bisiknya pada Mentari. Gadis berhijab yang tengah mengunyah makanan itu mendadak berhenti lalu mengarahkan pandangannya pada Mr Revan. Pada saat itulah tatapan mereka bertemu. Lelaki itu tidak berniat untuk menghindar sama sekali sedangkan Mentari langsung memalingkan mukanya ke arah lain. "Benar, kan?" bisik Dewi lagi. Mentari pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Dewi. Dia lebih memilih fokus pada makanannya agar cepat habis dan segera pergi dari sana. Mendadak gadis itu canggung karena apa yang dikatakan oleh Dewi benar adanya. Dia merasa bosnya terus memperhatikan dirinya hingga membuatnya salah tingkah."Maaf, saya permisi ke toilet dulu sebentar," pamit Mentari. Dengan langkah panjang-panjang Mentari berjala
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

Bab 24

Terkadang Mentari tidak paham dengan jalan pikiran bosnya. Namun sebagai asisten, dia harus bersedia menjalankan tugasnya selama tidak melanggar prinsip hidup yang dianutnya. Begitulah kedua orang tuanya mengajarkan, agar Mentari menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan amanah.Sudah dua hari ini sang atasan sibuk mengoreksi berkas laporan yang menumpuk karena menjelang akhir tahun. Sudah dua hari ini pula terpaksa Mentari kembali lembur mengikuti ritme kerja bosnya. Rasa lelah dan ngantuk sudah menggelayut.Tenaga yang diforsir habis-habisan membuat Gadis itu tak mampu menahan kantuknya hingga tanpa sadar tertidur di atas meja. Dengan tangan masih menggenggam mouse dan komputer masih menyala kepala gadis berhijab itu tergeletak di atas meja dengan kedua mata terpejam.Mr Revan keluar ruangan karena harus menghadiri rapat direksi di ruang meeting. Saat melewati meja asistennya tiba-tiba ia menghentikan langkah dan berdiri termangu menatap sang asisten yang terlihat sangat kelelahan.
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status