All Chapters of Putra Hartawan dari Rahim Perawan: Chapter 111 - Chapter 120

185 Chapters

Bab 5

Mentari menarik nafas panjang lalu mulai mempresentasikan hasil kerjanya semalam. Tanpa keraguan sedikitpun gadis berhijab itu menyampaikan semua yang telah Ia buat dalam sebuah PowerPoint dengan lancar. Mesti gadis itu tidak melihat catatan tapi dia seperti mengingat semuanya.Jangan lupakan merawat wajah Mr Evan yang terkesima dengan pemaparan karyawan magang itu. Sejauh ini semua karyawan ketika mempresentasikan sesuatu pasti mereka akan melihat slide tapi gadis ini tanpa melihat pun dia bisa menjelaskan dengan begitu gamblang. 'Memang gadis ini cukup cerdas. Bagaimanapun aku harus mengakuinya,' batin Mr Revan.Cukup lama Mr Revan terdiam. Bukan karena mendengarkan penjelasan Mentari melainkan karena pikirannya sibuk sendiri. Sibuk menilai Mentari yang sejak awal sudah ia anggap sebelah mata hanya gara-gara penampilannya yang membuat dia sakit mata. Bagi pria tak beragama seperti dirinya tentu penampilan Mentari ini sangat membosankan. Tidak ada sisi menarik dari tubuhnya yang dit
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 6

Mentari tak menghiraukan ucapan bosnya. Gadis itu sudah menyelesaikan makan siangnya dan segera membereskan bekas makan miliknya sendiri. "Kamu mau kemana?" tanya Mr Revan dingin. "Maaf, Mister saya mau shalat dulu." Mentari membisikkan sesuatu pada pada Nita lalu keluar dari ruang bosnya.Mr Revan hanya bisa melihat punggung mentari yang semakin menjauh dan menghilang ditelan pintu. Pria itu mendengus kesal karena merasa ucapannya tak dihiraukan oleh di bawahanya."Orang seperti itu yang akan menjadi penggantimu?" tanya Mr Revan dingin. Nita tersenyum kikuk. Dia tahu bosnya selalu berusaha untuk mencari gara-gara agar Mentari mundur. Namun kita juga tahu bahwa atasannya itu sebenarnya mengagumi kecerdasan Mentari diam-diam. Kalau tidak Mana mungkin lelaki dingin itu berinisiatif untuk membeli banyak makanan dan mengajak Mentari makan bersama padahal bisa saja mereka langsung makan di tempat. Bagaimanapun Mr Revan adalah sosok dengan ego yang tinggi. Tidak mudah bagi lelaki itu un
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 7

"Maaf," ucap Mentari. Sejelas kemudian Gadis itu mendongak lalu kedua matanya membelalak karena ternyata orang yang ditabraknya adalah bosnya yang killer. Tatapan tajam pria itu seolah menguliti dirinya habis-habisan membuat mentari tak bisa berkutik lagi. "Dasar ceroboh!" Mr Evan meninggalkan Mentari yang sedang gemetaran.Entah sejak kapan pria itu berada di sana karena yang Mentari tahu dia sudah pulang lebih dulu. Setelah mobil yang ditumpangi oleh Mr Evan menghilang dari pandangan barulah Gadis itu tersadar lalu berjalan cepat menuju motor kesayangannya.Dengan senyum mengembang Mentari mengendarai motor matic merahnya dengan kecepatan sedang. Menikmati angin sore yang membelai wajahnya hingga membuat kerudung yang ia kenakan melambai-lambai indah. Untuk sesaat ia melupakan kejadian barusan yang membuatnya bergidik ngeri.Karena waktu masih sore Mentari sengaja mampir ke cafe langganan yang dulu pernah dia datangi saat masih kuliah bersama temannya, Nara. Kebetulan sebelum ia p
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 8

Mentari sekali lagi mematut dirinya di depan cermin. Kali ini dia memakai gamis warna hitam polos dan dilengkapi dengan blezzer warna denim. Kerudung pasmina motif abstrak menjadi pelengkap penampilannya saat ini. Gadis cantik itu memajukan wajahnya hingga mendekati cermin. Terlihat sekali lingkar hitam di sekitar kelopak matanya. Semalam bosnya yang galak dan diktator itu kembali mengganggu tidurnya dengan mengirim banyak file dan menyuruh Mentari untuk membuat materi presentasi dari file tersebut. Tepat pukul 2 dini hari Mentari selesai membuatnya dan langsung mengirim pada email bosnya. Tak berselang lama sang bos kembali menelpon dan memintanya untuk merevisi beberapa bagian. Alhasil Mentari baru bisa tidur pukul tiga pagi. Gadis itu nyaris tidak tidur semalaman dan hanya tidur sekitar 1 jam. Tak heran jika kini kedua matanya sudah mirip seperti panda."Aduh bagaimana ini menyiasatinya. Masa iya aku ke kantor dengan mata menghitam begini?" gumam Mentari. Gadis berhijab itu meli
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Bab 9

Mentari gelagapan. Gadis itu menata bosnya sekilas lalu memalingkan wajahnya ke arah kaca seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh bosnya."Mentari! Kamu mulai berani mengabaikan saya?" bentak Mr Revan membuat sopir kehilangan fokusnya sehingga mobil tiba-tiba mendadak mengerem.Mr Revan semakin terlihat garang karena tubuhnya yang hampir saja menubruk sandaran jok di depannya. "Bisa menyetir tidak?!" Suara Mr Revan menggema di dalam mobil tersebut.Tidak hanya sopir yang terlonjak, Mentari pun juga sama. Gadis itu sampai harus mengelus dadanya karena mendadak bertaruh seperti genderang. "Ma-maaf, Mister." Hanya kata itu yang keluar dari mulut sang sopir. Lalu mobil kembali berjalan dengan kecepatan sedang. Mr Revan membuang nafasnya kasar lalu memilih untuk diam sembari menjatuhkan pandangannya pada kaca. Pun dengan Mentari yang terus mengucap istighfar sembari terus mengelus dadanya. Mulai saat ini gadis itu harus menyiapkan mental dan jantung yang kuat jika berhadapan den
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Bab 10

Mentari geleng-geleng kepala melihat tingkah wanita yang menuduhnya kampungan namun dirinya sendiri yang perilakunya lebih kampungan.Berasal dari kalangan orang kaya tak heran jika banyak wanita yang memiliki perilaku seperti wanita tadi. Menganggap dirinya paling berkelas dan bersikap sombong. Berbeda dengan Mentari meskipun lahir dari keluarga yang kaya raya gadis itu tetap low profile dan tidak menunjukkan kalau dirinya anak orang kaya. Karena menurutnya untuk apa membanggakan kekayaan orang tuanya sementara dia sendiri masih meminta.Tak bersama mama setelah wanita tadi masuk interkom di samping komputer kembali berbunyi. Mentari menghilang nafas panjang sebelum mengangkat dan menjawab panggilan tersebut. Ya setiap kali panggilan dari bosnya di harus menyiapkan mental agar bisa berpikir jernih dan tidak mudah terpancing emosi."Mentari! Siapa yang mengizinkan wanita ini masuk?" Suara Mr Revan menggelegar memenuhi gendang telinga Mentari. Mentari melongo di tempatnya. Dia pikir w
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Bab 11

Mentari menundukkan kepala. Dituduh berbuat sesuatu yang memang tidak pernah ia lakukan membuat hati gadis itu berdenyut nyeri. Terlebih pacaran adalah aktivitas yang sangat ia hindari karena dalam keluarga Mentari tidak ada satupun yang membahas soal ini. Bahkan kedua orang tua dan abangnya juga mewanti-wanti agar mentari tak pernah terjerumus pada jalan sesat itu.Lahir dari keluarga yang sangat agamis dengan kakek dan nenek yang sangat menjaga aqidahnya membuat Mentari juga terdidik menjadi seorang gadis yang terhormat. Ia senantiasa menjaga dirinya dari rayuan laki-laki yang ingin bermain-main dengannya."Maaf, Anda salah paham, Mister! Saya tidak pernah pacaran dan tidak pernah terpikir untuk melakukannya, apalagi di kantor!" jawab Mentari dingin. Gadis itu segera melirik Alvin yang terlihat salah tingkah. Pada awalnya Mentari sedikit mengagumi Alvin yang begitu perhatian padanya. Kekaguman Mentari bukan kekaguman seorang gadis kepada seorang pria melainkan kagum karena ada kary
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Bab 12

Mr Revan berjalan mendekati pria tampan yang tadi siang datang ke mari untuk melakukan kontrak kerjasama."Wah, sepertinya Mr Bintang punya cukup waktu luang hingga bisa datang ke mari lagi," ujar Mr Revan datar.Bintang hanya menanggapi kalimat sarkas itu dengan seulas senyum. Bintang tak terpengaruh sama sekali dengan tatapan mendominasi dari pria berwajah bule itu. "Tentu saja saya punya banyak waktu luang untuk seseorang yang sangat special, Mister," jawab Bintang dengan tatapan lurus ke depan. Tepatnya mengarah pada Mentari yang masih mematung di tempatnya. Mr Revan mengikuti arah pandang Bintang dan saat itulah dia tahu orang special yang dimaksud oleh kliennya ini adalah Mentari, calon sekretaris barunya. Mendadak pria bermata kebiruan itu merasakan adanya api yang bergumpal-gumpal di dalam dadanya. Entah apa yang membuatnya tak suka sang calon sekretaris diperlakukan begitu istimewa oleh lelaki lain yang merupakan kliennya dari perusahaan lain. Bintang melempar senyum mani
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Bab 13

Terhitung sejak hari ini Mentari sudah resmi menjadi asisten Mr Revan. Tak ada lagi Nita sebagai seniornya yang selalu membantu dan mengarahkan dirinya selama dua minggu masa training. Mentari benar-benar dituntut untuk bekerja secara mandiri dengan kemampuan otaknya yang cerdas.Lagi gadis yang memiliki predikat cumlaude tersebut menyerap semua ilmu tentang administrasi perkantoran bukanlah hal yang sulit. Otaknya yang cerdas menjadi pendukung kinerjanya yang ekstra.Jam makan siang Mentari sengaja makan siang di kantin kantor bersama dengan mantan seniornya. Nita menunggu jam makan siang supaya bisa makan bersama dengan Mentari untuk terakhir kali sebelum dia benar-benar pergi.Sesampainya di kantin Mentari mengedarkan pandangan. Di sudut ruangan sudah duduk beberapa orang dan salah satunya adalah Nita. Wanita itu melambaikan tangan kepada Mentari untuk mendekat.Meski awalnya canggung karena Mentari belum mengenal tiga orang lainnya yang duduk di samping kita tapi gadis itu mencoba
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 14

Semenjak Nita benar-benar resmi resign dari kantor Mentari menjadi satu-satunya asisten Mr Revan. Pria itu semakin semena-mena pada Mentari. Terhitung sudah 1 bulan Mentari resmi menjadi asisten Mr Revan. Selama itu pula dia selalu pulang malam karena atasannya lembur setiap hari. Otomatis sebagai asisten menteri juga ikut lembur karena sistem kerjanya yang mengikuti sang atasan.Terlebih lagi proyek kerjasama dengan perusahaan Papanya Mentari sudah mulai berjalan dan Gadis itu selalu mendampingi bosnya untuk terjun langsung meninjau proyek pembangunan calon pusat kebugaran."Mentari Hari ini saya harus ketemu dengan MR Park. Kamu ke proyek sendirian untuk bertemu dengan Mr Bintang.""Baik, Mister." Mentari tersenyum Dalam hati karena akhirnya dia bisa pergi sendirian. Terlebih orang yang akan ditemui adalah Bintang. Entah kenapa tiba-tiba mendadak sang atasan membolehkan dirinya bertemu dengan bintang sendirian padahal selama satu bulan belakangan pria itu selalu sensitif jika sudah
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status