"Ini gila Sania, benar-benar gila," ucapku dengan suara tertahan. Bagaimana mungkin Sania akan berpura-pura jadi pembantu di rumah ini, sementara dia sama sekali tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah, dia bahkan tidak bisa mengambil hati Hanna."Mas, kenapa kamu malah bengong? Bukankah ini bagus? aku jadi bisa bertemu denganmu setiap hari. Ini benar-benar di luar dugaanku semula, tapi ... aku sangat menyukai sandiwara ini," ucap Sania berapi-api."Ini bukan ide yang bagus Sania, bagaimana kalau tiba-tiba pembantu yang asli itu datang?""Itu bisa diatur nanti, Mas. Lagipula, aku bisa pergi kapanpun aku mau, kan? Jadi lupakan dulu soal kekhawatiranmu itu, Mas.""Tapi Sania, aku tidak yakin kalau kamu mampu melakukannya. Apalagi kamu harus memakai pakaian seperti itu, belum lagi saat Alya memintamu melakukan ini dan itu," ujarku gusar.Sania berdiri, dia lalu mendekatkan tubuhnya padaku sambil berbisik, "Apakah kamu lupa siapa aku Mas? aku bisa dengan mudah membuatmu tergila-gila padaku
Read more